ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN BAWAH DI HUTAN RAWA GAMBUT KABUPATEN BANJAR

Kardiannor Kardiannor, Dina Naemah, Normela Rachmawati

Abstract


Undergrowth has an important function for soil fertility because it is a source of litter. The undergrowth plants on peatlands that have various types can be used by the surrounding community for both medicinal plants and food sources. Peatlands have an important ecological function as a life support ecosystem. The composition and structure of plants can be used to see the dominance of a plant species in the area. This study aims to identify understorey species, analyze the level of control of understorey species found in the Peat Swamp Forest, Gambut District, Banjar Regency. This peat swamp area has a characteristic that it is always flooded and acidic, therefore only certain plants can live. Collecting data from the field using the checkered path method. Data analysis used the calculation of Significant Value (INP), Species Diversity Index the Shanon-Wiener (H') and Summed Dominance Ratio (SDR). The types of understorey found in this study were 25 species of understorey from 19 families. The three understorey species that have the highest importance are Chrysopogon aciculatus: 48.83% (Poaceae: Fam), Ludwigia adscendens: 31.40% (Poaceae: Fam), Lepironia articulate: 24.01% (Cyperaceae: Fam), Rhodomyrtus tomentosa: 19.21% (Myrtaceae: Fam), and Cyperus esculentus: 19.17% (Cyperaceae: Fam)

Tumbuhan bawah memiliki fungsi penting untuk kesuburan tanah karena merupakan salah satu sumber serasah. Tumbuhan bawah di lahan gambut yang memiliki bervariasi dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar baik untuk tumbuhan obat maupun sumber pangan. Lahan gambut memiliki fungsi ekologis penting sebagai ekosistem penyangga kehidupan. Komposisi dan struktur tumbuhan dapat digunakan untuk melihat dominansi suatu jenis tumbuhan di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan bawah, menganalisa tingkat penguasaan jenis tumbuhan bawah yang terdapat di Hutan Rawa Gambut Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar. Wilayah rawa gambut ini memiliki ciri khas selalu tergenang dan bersifat masam oleh karena itu hanya tumbuhan tertentu saja yang dapat hidup. Pengambilan data dari lapangan menggunakan metode jalur berpetak. Analisis data menggunakan perhitungan Nilai Penting (INP), Indeks Keanekaragaman jenis Shanon-Wiener (H’), dan Summed Dominance Ratio (SDR) dan. Jenis tumbuhan bawah yang ditemukan pada penelitian ini adalah 25 jenis tumbuhan bawah dari 19 famili. Tiga jenis tumbuhan bawah yang memiliki nilai penting tertinggi ialah jenis Chrysopogon aciculatus: 48,83% (Poaceae: Fam), jenis Ludwigia adscendens: 31,40% (Poaceae: Fam), jenis Lepironia articulate: 24,01% (Cyperaceae: Fam), Rhodomyrtus tomentosa: 19,21% (Myrtaceae: Fam), dan jenis Cyperus esculentus: 19,17% (Cyperaceae: Fam).


Keywords


Tumbuhan Bawah; Lahan Gambut; Nilai Penting; Keragaman

Full Text:

PDF

References


Abdiyani S. 2008. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah berkhasiat obat di Dataran Tinggi Dieng. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 1 (5): 79-92.

Adriadi, A., Chairul & Solfiyani. 2012. Analisis Vegetasi Gulma pada Perkebunan Kelapa Sawit (Elais quinensis Jacq) di Kilangan Muaro Bulan Batang Hari. Jurnal Biologi, 1(2): 108-115.

Arsyad. 2011. Inventarisasi spesies dan dominasi rumput (Famili poaceae) di kawasan kumur lumpur berambai desa kolam kanan kecamatan berambai kabupaten karito kuala. jurnal Wahana - Bio, 12.

Aththorick,T A. 2005. Kemiripan Komunitas Tumbuhan Bawah Pada Beberapa Tipe Ekosistem Perkebunan di Kabupaten Labuhan Batu. Jurnal Komunikasi Penelitian, 17 (5): 42– 48.

Azizah, P.N. 2017. Analisis Vegetasi di Kawasan Sekitar Mata Air Ngembel, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul. Jurnal Riset Daerah, 16(1): 2685-2702.

Fachrul, M. 2012. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara.

Indriyanto. 2012. Ekologi Hutan. Jakarta: Bumi Aksara.

Jha P, Samal AC, Santra SC & Dewanji A. 2016. Heavy Metal Accumulation Potential of Some Wetland Plants Growing Natural in the City of Kolkata, India. American Journal of Plant Science, 7: 2112- 2137.

Kusmana, C. 1997. Metode Survei Vegetasi. Bogor: ITB Press

Murdiyarso D, Rosalina U, Hairiah K, Muslihat L, Suryadiputra INN & Jaya A. 2004. Petunjuk Lapangan Pendugaan Cadangan Karbon pada Lahan Gambut. Proyek CCFPI, WI-IP dan Wildlife Habitat Canada. Skripsi. Bogor.

Naemah, Dina, Rachmawati Normela, & Sidik Abdurrahman. 2021. Diversity of Undergrowth In Aren (Arenga Pinnata Merr.). Russian Journal Of Agricultural And Socio-economic Sciences, 8 (116): 79 – 83.

Naemah, D., Rachmawati, N., & Pujawati, E. D. 2020. Keragaman Jenis Tumbuhan Bawah Hutan Rawa Gambut Di Kabupaten Banjar. Jurnal Hutan Tropis, 8(3): 298-305.

Neuman, W. L. 2003. Sosial Research Methods, Qualitative and Quantitative Approaches. Fifth Edition. Boston: Pearson Education.

Page, S.E. & J.O. Rieley. 1998. Tropical Peatland: A Review of Their Natural Resource Functions, With Particularreference to Southeast Asia. International Peat Journal, 8: 95-106.

Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2014 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut.

Posa MRC, Wijedasa LS & Corlett RT. 2011. Biodiversity and Conservation of Tropical Peat Swamp Forests. BioScience, 61:49-57.

Santoso, B. 1994. Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Malang: IKIP Malang.

Sutomo & Fardila, D. 2013. Autekologi Tumbuhan Obat Selaginella Doederleinii Hieron Di Sebagian Kawasan Hutan Bukit Pohen Cagar Alam Batukahu, Bedugul Bali. Jurnal Penelitian Hutan Dan Konservasi Alam, 10 (2): 153-161.




DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v5i4.6137

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License

Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.