ANALISIS KERUSAKAN DAUN MERANTI MERAH (Shorea leprosula) TINGKAT SEMAI DI TAMAN HUTAN HUJAN TROPIS INDONESIA (THHTI) KOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Ira Oktovia, Gusti Muhammad Hatta, Damaris Payung

Abstract


This study aims to analyze the type of damage to the leaves of red Meranti (Shorea leprosula), to identify the types of pests on Meranti Merah plants, to calculate the percentage of damage to the leaves of Meranti Merah at the seedling level. The method used is a sampling technique using purposive sampling, namely a sampling technique carried out by taking research samples on the type of red Meranti and its growth rate at the seedling level. The type of damage to the red Meranti plant had spot damage of 39 leaves with the highest damage value on a scale of 1 (1-25%), defects of 317 leaves with the highest damage value on a scale of 4 (76-99%), spots & leaf defects of 796 Leaves with the highest damage value were on a scale of 4 (76-99%), and healthy leaves were 33 leaves. Leaf spot damage was caused by Curvularia sp and Nigrospora sp. Pests found in red Meranti (Shorea leprosula) plants are the Dragon Head Caterpillar (Charaxes sp) and Ladybug (Thyanta custator). The pest feeds on the leaves, which causes leaf holes. The highest percentage of damage to red Meranti (Shorea leprosula) plants was 67.17% with the type of damage to spots & leaf defects. The second highest category is the type of leaf defect damage which has a percentage of 26.75%, leaf spot damage of 3.29% and the percentage of healthy leaves of 2.78%

Penelitian ini bertujuan menganalisis tipe kerusakan daun Meranti merah (Shorea leprosula), mengidentifikasi jenis hama pada tanaman Meranti merah, Menghitung persentasi kerusakan daun Meranti merah tingkat semai. Metode yang digunakan yaitu teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling yaitu teknik sampling yang dilakukan dengan pengambilan sampel penelitian pada jenis Meranti merah dan tingkat pertumbuhannya pada tingkat semai. Tipe Kerusakan tanaman Meranti merah memiliki kerusakan bercak sebanyak 39 daun dengan nilai kerusakan tertinggi terdapat di skala 1 (1-25%), cacat sebanyak 317 daun dengan nilai kerusakan tertinggi terdapat diskala 4 (76-99%), bercak & cacat daun sebanyak 796 daun dengan nilai kerusakan tetinggi terdapat diskala 4 (76-99%),dan daun yang sehat sebanyak 33 daun. Kerusakan bercak daun disebabkan oleh Curvularia sp dan Nigrospora sp. Hama terdapat pada tanaman Meranti merah (Shorea leprosula) yaitu hama Ulat Kepala Naga (Charaxes sp) dan Kepik (Thyanta custator). Hama tersebut memakan daun, yang menyebabkan daun berlubang. Persentase kerusakan pada tanaman Meranti merah (Shorea leprosula) yang tertinggi sebesar 67,17% dengan jenis kerusakan bercak & cacat daun. Kategori yang tertinggi kedua yaitu jenis kerusakan cacat daun mempunyai persentase 26,75%, kerusakan bercak daun sebesar 3,29% dan persentase daun yang sehat sebesar 2,78%.


Keywords


Shorea leprosula; Semai; Hama dan Penyakit

Full Text:

PDF

References


Abadi AL. 2003. Ilmu Penyakit Tumbuhan III. Malang. Bayumedia Publishing.

Gandjar I, RA Samson, KVDT Vermeulen, A Oetari & I Santoso. 1999. Pengenalan Kapang Tropik Umum. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Nursanti A. ET Sucianto. A Mumpuni. 2021. Identifikasi Jamur Patogen dan Tingkat Persenrase Penyakit pada Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) di Senta Tanaman Sayuran Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Purwokerto: Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman.

Permadi AD. A Majid & S Hasjim. 2015. Efektivitas Agen Pengendalian Hayati Trichoderma Harzianum untuk Mengendalikan Penyakit Bercak Daun Tembakau Rajang. Jember: Fakultas Pertanian, Universitas Jember.

Pratama AR. SB Yuwono & R Hilmanto. 2015. Pengelolaan Hutan Rakyat Oleh Kelompok Pemilik Hutan Rakyat di Desa Bandar dalam Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan. Lampung: Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Prayoga R. Indriyanto & M Riniarti. 2019. Keanekaragaman Jenis dan Pola Sebaran Meranti (Shorea spp.) DI Resort Pemerihan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Bandar Lampung: Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Prasetyo MSH. 2017. Kajian Intensitas Penyakit Bercak Coklat Sempit (Cercospora oryza) dan Teknik Pengendaliannya pada Pertanaman Padi di Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember. [Skripsi]. Jember: Fakultas Pertanian Universitas Jember

Rahayu S. 2016. Perubahan Iklim Global dan Perkembangan Hama dan Penyakit Hutan di Indonesia, Tantangan dan Antisipasi ke Depan. Sleman: Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada.

Ramadhan M. D Naemah & A Yamani. 2020. Analisis Intensitas Kerusakan Mahoni (Swietenia mahagoni) Akibat Serangan Hama dan Penyakit Tumbuhan. Banjarbaru: Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat.

Suharti T & R Kurniaty.2013. Inventarisasi Penyakit Daun pada Bibit di Stasiun Penelitian Nagrak. Bogor: Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan.

Trilia C. E K Firdara & R Yulianti.2021. Identifikasi Jenis Hama dan Penyakit Tanaman Meranti merah (Shorea leprosula) di Areal Kebun Benih Semai Universitas Palangka Raya. Kalimantan Tengah: Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya.

Triwibowo H. 2014. Identifikasi Hama dan Penyakit Shorea Leprosula Miq Di Taman Nasional Kutai Resort Sangkima Kabupaten Kutai TimurProvinsi Kalimantan Timur. Samarinda: Fakultas Pertanian, Universitas 17 Agustus 1945.

Wali M. S Soamale. 2015. Studi Tingkat Kerusakan Akibat Hama Daun Pada Tanaman Meranti merah (Shorea leprosula) di Areal Persemaian PT. Gema Hutani Lestari Kec.Fene Leisela. Ternate: Universitas Muhammadiyah Maluku Utara.




DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v5i4.6152

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License

Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.