IDENTIFIKASI KERUSAKAN BANGUNAN AKIBAT SERANGAN RAYAP DI KOMPLEK BINCAU INDAH III DESA BINCAU KECAMATAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR
Abstract
Termites and buildings have interactions that greatly affect the resilience, safety and comfort of buildings so that they need to be identified in order to prevent the spread of termites. The purpose of this study was to identify the level of damage to buildings due to termite attacks and to identify wood destroying termites in buildings in the Bincau Indah III Complex, Bincau Village, Kab. Banjar, South Kalimantan. The method used is a descriptive method with interview and observation techniques in people whose houses have termite attacks as many as 30 house samples. The termites found were then preserved to identify their species. The building components have a damage rate of 8.33% for glazing, 6.83% for rafters, 3.33% for trusses, 3.66% for ceilings and 15.16% for sills. The level of damage to buildings has an average of light damage of 6.67%, moderate damage of 90% and severe damage of 3.33%. There are two types of termites that damage buildings in this study, namely subterranean termites (Coptotermes curvignathus Holmgren) and dry wood termites (Cryptotermes cyanocephalus). Subterranean termites attack the roof framework of houses such as trusses, girders, and rafters. Meanwhile, dry wood termites attack the frame of the house. Both of these types make wooden buildings brittle and weathered, making it easier for buildings to collapse
Rayap dengan bangunan memiliki interaksi yang sangat berpegaruh terhadap ketahanan, keamanan dan kenyamanan bangunan sehingga perlu diidentifikasi agar dapat mencegah penyebaran rayap. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat kerusakan pada bangunan akibat serangan rayap serta mengidentifikasi serangga rayap perusak kayu pada bangunan di Komplek Bincau Indah III Desa Bincau, Kab. Banjar, Kalimantan Selatan. Metode yang digunakan ialah metode deskriptif dengan teknik wawancara dan observasi pada masyarakat yang rumahnya terdapat serangan rayap sebanyak 30 sampel rumah. Rayap yang ditemukan lalu diawetkan untuk diidentifikasi jenisnya. Komponen bangunan memiliki tingkat kerusakan pada bagian glagar 8,33%, kasau 6,83%, kuda-kuda 3,33% plafon 3,66% dan kusen 15,16%. Tingkat kerusakan bangunan memiliki rata-rata kerusakan ringan sebesar 6,67%, kerusakan sedang 90% dan kerusakan parah 3,33%. Jenis rayap yang merusak bangunan pada penelitian ini ada dua jenis rayap yaitu rayap tanah (Coptotermes curvignathus Holmgren) dan rayap kayu kering (Cryptotermes cyanocephalus). Rayap tanah menyerang kerangka atap rumah seperti Kuda-kuda, gelagar, dan kasau. Sedangkan, rayap kayu kering menyerang bagian kusen rumah. Kedua jenis ini membuat bangunan kayu menjadi rapuh dan lapuk sehingga memudahkan bangunan roboh
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alvinda, CN. 2018. Keanekaragaman Spesies Dalam Ordo Isoptera Pada Zona Referensi Dan Zona Rehabilitasi Taman Nasional Meru Betiri San Pemanfaatannya Sebagai Poster. Digital Repository. Jember: Universitas Jember.
Arinana. 2000. Keefektifan Nematoda Entomopatogen Stinernema sp. dan Heterohabditis indica sebagai agen hayati pengendali rayap tanah Coptotermes curvignathus Holmgren (Isoptera : Rhinotermitidae). Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Bakti, D. 2004. Pengendalian rayap Coptotermes curvignathus Holmgren menggunakan nematoda Steinernema carpocapsae Weiser dalam skala laboratorium. Jurnal Natur Indonesia, 6(2), 81–83.
Batubara R. 2006. Teknologi Pengawetan Kayu Perumahan dan Gedung alam Upaya Pelestarian Hutan. Sumatera Utara: Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Horwood & Eldridge. 2005. Termite in New South Wales. Technical Publucation Forest Respurces Resereach, 21 (1): 1-4.
Juniar, A. 2004. Studi Keanekaragaman Jenis dan Persentase Tingkat Serangan Rayap Tanah di Wilayah Kecamatan Pontianak Selatan. Pontianak. Skripsi. Pontianak: Fakultas Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura.
Leicester. 2002. Subterranean Termite Pests and their Control in the Urban Environment in Malaysia. Sosiobiology, 40 (1).
Muin, M., Astuti A, & Syahidah. 2008. Deteriorasi dan Perbaikan Sifat Kayu. Skripsi. Makassar: Fakultas Kehutanan Universitas Hasanudin.
Nandika, D. Rismayadi Y. & Diba, F. 2003. Rayap, Biologi Dan Pengendaliannya. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Nawawi, H. 1993. Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Ridwan S., Rofiza Y., & Arief A. P. 2015. Termites Spesies (Insekta Siptera) In Bangun PurbaSub-district Rokan Hulu District Riau Province. Riau: Gemilang Press.
Subekti, N. 2015. Rayap; Arsitektur Bangunan Masa Depan, Edisi ke-1. Surakarta: UNS Press.
Suryadi, D. 2005. Kekokohan konstruksi bangunan Sekolah Dasar Negri (Studi Kasus: Kec. Cibarusah Kab. Bekasi). Skripsi. Bogor: Universitas Pakuan.
Tanubrata, M. 2015. Bahan-bahan Konstruksi Dalam Konteks Teknik Sipil. Skripsi. Bandung: Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha.
Tarumingkeng RC. 2000. Manajemen Deteriorasi Hasil Hutan. Jakarta: Ukrida Press.
Utami, WS. 2019. Studi Tingkat Serangan Rayap Pada Bangunan Rumah Di Kompleks Perumahan Kecamatan Sukabumi Kota Bandar Lampung. Skripsi. Lampung: Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v5i4.6156
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.