ANALISIS FAKTOR EKSPLOITASI HUTAN PADA KELERENGAN YANG BERBEDA DI IUPHHK-HA PT SINERGI HUTAN SEJATI
Abstract
The exploitation factor is a comparison between the amount of wood production produced from a forest area with the potential of wood and is included in the determination of the production target of HPH performance, one of which can be measured from the value of the Exploitation Factor. This Exploitation Factor is a comparison between the part of the rod that is utilized and the part of the stem that is expected to be utilized. This study aims to analyze the value of production forest exploitation factors and log volumes on different marbles in PT. Sinergi Hutan Sejati of Central Kalimantan, This Exploitation Factor Analysis is based on the degree of marbles where there are four levels of marbles, the first is sloping, flat, rather steep and steep. The Exploitation Factor is very influential on the production of a timber company (HPH), which if the Exploitation Factor increases, it will affect the annual production ration (JPT). The results obtained in the Forest Exploitation Factor Analysis on different marbles at IUPHHK-HA PT. Sinergi Hutan Sejati in each of the consecutive marbles from flat (0-8 %), gentle (8-15 %), rather steep (15-25 %), and steep (25-45 %) is 0.89, 0.89, 084, and 0.85. In general, the value of the Exploitation Factor is 0.87, this value is still above what was set by the government, which is 0.7.
Faktor eksploitasi merupakan perbandingan antara banyaknya produksi kayu yang dihasilkan dari suatu areal hutan dengan potensi kayu dan dimasukkan dalam penentuan target produksi Kinerja HPH salah satunya dapat diukur dari nilai Faktor Ekploitasi. Faktor Eksploitasi ini merupakan perbandingan antara bagian batang yang dimanfaatkan dengan bagian batang yang diharapkan dapat dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai faktor eksploitasi hutan produksi dan volume log pada kelerengan yang berbeda di PT. Sinergi Hutan Sejati Kalimantan Tengah, Analisis Faktor Eksploitasi ini berdasarkan tingkat kelerengan yang mana ada empat tingkat kelerengan yang pertama landai, datar, agak curam dan curam. Faktor Eksploitasi sangat berpengaruh besar terhadap produksi suatu perusahaan kayu (HPH), yang mana bila Faktor Eksploitasi meningkat akan berpengaruh terhadap jatah produksi tahunan (JPT). Hasil yang diperoleh pada Analisis Faktor Eksploitasi hutan pada kelerengan yang berbeda di IUPHHK-HA PT. Sinergi Hutan Sejati pada masing – masing kelerengan berturut-turut dari datar (0-8%), landai (8-15%), agak curam (15-25%), dan curam (25-45%) adalah 0,89, 0,89, 084, dan 0,85. Secara umum nilai Faktor Ekploitasi adalah 0,87, nilai ini masih diatas dari yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu sebesar 0,7.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Saridan, A. & Soegiharto, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press
Brown. 1958. Ekologi Hutan. Bumi Aksara. Jakarta.
Elias. 2008. Buku 2: Reduced Impact Logging. IPB Press. Bogor.
Indriyanto. 2008. Ekologi Hutan. Jakarta: Bumi Aksara.
Moeljono. S. B. 1984. Prediksi keseimbangan supply-demand hasil hutan kayu Indonesia. Bogor: Laboratorium Sosial Ekonomi, Fakultas Kehutanan IPB.
Mujetahid, A. 2009. Analisis Biaya Penebangan Pada Hutan Jati Rakyat di Kabupaten Bone.Jurnal Parennial, 6(2): 108-115
Murphy E.G., Gordon A.D. & Marshall H.D. 2007. Adaptive control of bucking in a douglas fir stand: Adjustment frequency effects. New Zealand Journal of Forestry Science, 37(3), 372–382
Rais. 1978. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press
Sastrodimejo. Endom, W., Basari, Z., Suhartana, S., Dulsalam, & Yuniawati. 1981. Faktor eksploitasi hutan di Sub Region Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 34(4), 335– 348
DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v6i2.8502
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.