ESTIMASI STOK KARBON PADA TUTUPAN LAHAN HUTAN, PEMUKIMAN DAN LAHAN TERBUKA DI DESA MANDIANGIN BARAT
Abstract
Change in natural conditions are caused by several things, one of which is the increase in amount of CO2 in atmosphere. The cause of increase in CO2 is due pollution so trees and forests begin to decrease in area. Plants are able to absorb carbon dioxide for the process of photosynthesis to reduce carbon dioxide from atmosphere. The way to reduce this impact is by planting plants and maintaining land use change. Vegetation absorbs CO2 is stored in plant body in the form of biomass in the plant body. Land cover is a field covers the earth's surface, the difference in land cover causes carbon stored will also be different. Purpose of this study was to analyze amount of carbon in forest land cover, settlements and open land in Mandiangin Barat Village and also to calculate the economic value of carbon stocks. Method used in this research is non destructive and destructive (for litter and undergrowth). Plots were made on each land cover measuring 20m x 100m. Results showed that the residential environment in Mandiangin Barat Village was very good because carbon stock (tons/ha) around the settlement was higher than forest land. The result of this research is that the carbon in forest land cover, settlements and open land in West Mandiangin Village amounted to 158,282,539 tons. Carbon in forest is 157,392.434 tons, residential land is 741,879 tons and open land is 148,226 tons. Overall economic value of carbon stocks on forest land, settlements and open land is IDR 11,447,428,478,224
Perubahan kondisi alam disebabkan karena beberapa hal salah satunya yaitu karena meningkatnya jumlah CO2di atmosfer. Penyebab peningkatan CO2 disebabkan karena adanya polusi hingga pohon dan hutan yang mulai berkurang luasannya. Tumbuhan mampu menyerap karbondioksida untuk proses fotosintesis sehingga mampu mengurangi karbondioksida dari atmosfer. Cara untuk mengurangi dampak tersebut dengan melakukan penanaman tumbuhan dan mempertahankan perubahan alih fungsi lahan. Vegetasi yang menyerap CO2 disimpan dalam tubuh tanaman dalam bentuk biomassa dalam tubuh tumbuhan. Tutupan lahan merupakan suatu bidang yang menutupi permukaan bumi, perbedaan dari tutupan lahan menyebabkan karbon yang tersimpan juga akan berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis besaran karbon di tutupan lahan hutan, pemukiman dan lahan terbuka di Desa Mandiangin Barat dan juga untuk menghitung nilai ekonomi cadangan karbon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah non destructive dan destructive (untuk serasah dan tumbuhan bawah). Plot dibuat pada setiap tutupan lahan berukuran 20m 100m. Hasil penelitian menunjukan bahwa lingkungan pemukiman di Desa Mandiangin Barat sangat bagus karena karbon stok (ton/ha) yang ada disekitar pemukiman lebih tinggi dari lahan hutan. Hasil dari penelitian ini adalah karbon di tutupan lahan hutan, pemukiman dan lahan terbuka Desa Mandiangin Barat berjumlah 158.282,539 ton. Karbon di hutan sebesar 157.392,434 ton, lahan pemukiman sebesar 741,879 ton dan lahan terbuka sebesar 148,226 ton. Nilai ekonomi cadangan karbon keseluruhan pada lahan hutan, pemukiman dan lahan terbuka yaitu sebesar Rp 11.447.428.478,224
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aminudin S. 2008. Kajian Potensi Cadangan Karbon pada Pengusahaan Hutan Rakyat (studi kasus: hutan rakyat Desa Dengok, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul) [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor
Arifin, J., 2001. Estimasi Penyimpanan C Pada Berbagai Sistem Penggunaan Lahan di Kecamatan Ngantang, Malang, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas rawijaya, Malang, 61pp
Badan Standarisasi Nasional. 2011. Pengukuran dan Perhitungan Cadangan Karbon, Pengukuran Lapangan untuk Penaksiran Cadangan Karbon Hutan (ground based forest carbon accounting). Jakarta: BSN
Hairiah, K. & Rahayu, S. 2007. Pengukuran Karbon Tersimpan. Di Berbagai Macam Penggunaan Lahan. Bogor: World Agroforestry Centre. Bogor
Hairiah, K., Ekadinata, A., Sari, R. R., & Rahayu, S. 2011. Pengukuran Cadangan Karbon Dari Tingkat Lahan ke Bentang Lahan (Kedua). World Agroforestry Centre ICRAF.
Heriansyah I. 2005. Potensi Hutan Tanaman Industri Dalam Mensequester Karbon: Studi Kasus di Hutan Tanaman Akasia dan Pinus. Inovasi Online, Vol.3/XVII/Maret 2005. PPI Jepang
Ikhsan M. 2013. Estimasi Simpanan Karbon di Atas Permukaan Lahan Reklamasi PT ANTAM UBPE Pongkor, Provinsi Jawa Barat [skripsi]. Bogor (ID): Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan, IPB.
Priyadarshini, R. 1999. Estimasi Modal C (C - Stock) Masukan Bahan Organik Dan Hubungannya dengan Jumlah Individu Cacing Tanah pada Sistem Wanatani. Thesis. Malang: Program Pasca Sarjana UNIBRAW.
Rehulina. 2013. Nilai Ekonomi Cadangan Karbon Tegakan Pohon di Hutan Pendiidkan Universitas Sumatera Utara. Skripsi Fakultas Pertanian Sumatera Utara
Surigahayu, L. 2011. Perbandingan Simpanan Karbon Pada Beberapa Penutupan di Kabupaten Paser Berdasarrkan Sifat Fisik dan Kimia Tanah. Junal Silvikultur Tropika, Vol 02 No.03 Desember 2011. Hal 149-155
Syam’ani, Agustina A, Susilawati, & Nugroho, Y. 2012. Cadangan Karbon di Atas Permukaan Tanah pada Berbagai Sistem Penutupan Lahan di Sub-Sub DAS Amandit. Jurnal Hutan Tropis. Vol 13 No.2 hal: 148-158
Sutaryo, D. 2009. Perhitungan Biomassa. Sebuah Pengantar Untuk Studi Karbon dan Perdagangan Karbon. Wetlands Intenational Indonesia Programme. Bogor
Tim Arupa. 2014. Menghitung Cadangan Karbon di Hutan Rakyat. Cetakan Pertama: Yogyakarta: Biro Penerbit Arupa
Van Beukering, P.J.H., Cesar, H. & Janssen, M. 2003. Economic valuation of the Leuser National Park on Sumatra, Indonesia. Ecological Economics. 44: 43-62
DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v6i2.8504
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.