PENGELOLAAN KEBUN HUTAN (FOREST GARDEN) OLEH MASYARAKAT SUKU DAYAK MERATUS DI DESA HINAS KIRI KECAMATAN BATANG ALAI TIMUR
Abstract
Management of forest gardens (forest garden) by the Dayak Meratus people in Hinas Kiri Village, Batang Alai Timur District. The purpose of this study is to examine the system of forest garden management (forest garden) patters for Dayak Meratus community in the village of hinas kiri. The object of this research is the Dayak meratus community in Hinas Kiri Village, Batang Alai Timur District, Hulu Sungai Tengah Regency. This study uses a purposive sampling method, which is a deliberate sampling technique with parties who are considered capable and competent in providing descriptions and information to answer questions. The result of the data obtained were compiled, processed, and analyzed to be able to provide an overview of the exiting problems. Based on the result obtained from this study, the forest garden system in hinas kiri village is divided into 3 forest plantation systems, namely seasonal forest gardens, annual forest garden, mixed forest gardens (annual and seasonal).
Pengelolaan Kebun Hutan (Forest Garden) Oleh Masyarakat Suku Dayak Meratus Di Desa Hinas Kiri Kecamatan Batang Alai Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji sistem pola pengelolaan kebun hutan (forest garden) masyarakat suku Dayak meratus di Desa Hinas Kiri. Objek pada penelitian ini adalah masyarakat Suku Dayak Meratus di Desa Hinas Kiri Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel secara sengaja dengan pihak yang dianggap mampu dalam menjawab pertanyaan dan berkompeten dalam memberikan gambaran dan informasi. Hasil data yang didapatkan dianalisis dengan cara analisis deskriptif data-data tersebut disusun, diolah, dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sistem kebun hutan yang terdapat di Desa Hinas Kiri terbagi menjadi 3 sistem kebun hutan yaitu kebun hutan semusim, kebun hutan tahunan, kebun hutan campuran (tahunan dan semusim).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Barau, B. A 2013. Kearifan Lokal Etnis Lokal Dalam Mendukung Kawasan Konservasi Tanaman Nasional Lore Lindu. Studi Kasus Desa Katu, Kecamatan Lore Tengah Kabupaten Donggala. Skripi. Fakultas Kehutanan, Universitas Tudolako, Palu.
Damayanti, P. T. 2011. Upaya Pelestarian Hutan Melalui Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat. Jurnal Komunitas 3 (1): 70-82
Purnomo H. 2000. Integrasi Pengetahuan Tradisional Dengan Pengetahuan Ilmiah Untuk Pengelolaan Hutan Lestari. Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol.6 No. 2: 1-14
Marjanto, Damayanti. 2011. Kaharingan: Perjuangan Masyarakat Adat Dayak Ngaju di Kabupaten Kotawaringin Timur, Dahulu dan Sekarang. Jakarta: Kementrian Kebudayaan Dan Pariwisata Republik Indonesia
Nasikh. 2015. Patisipasi Masyarakat Pada Pengelolaan Hutan Di Kawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Gerhan) Pasuruan Jawa Timur. Malang: Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fak. Ekonomi, Universitas Negeri Malang
Sardjono, M.A., 2004. Mosaik Sosiologis Kehutanan: Masyarakat Lokal, Polotik Dan Kelestarian Sumber Daya. Jogyakarta Debut Press,.
Simon, H. 2008. Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat: Cooporative Forest Management, Teori dan Aplikasi Pada Hutan Jati Di Jawa. Cetakan 1. Yogyakarta Pustaka Pelajar
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Yusuf, A.M. 2017. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, Dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana
DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v6i2.8534
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.