IDENTIFIKASI SEBARAN JENIS TUMBUHAN KAYU TINGKAT TIANG DAN POHON DI BUKIT PANDAMARAN KHDTK MANDIANGIN ULM

Mutia Riska Saputri, Damaris Payung, Yusanto Nugroho

Abstract


Recognizing the composition of forest ecosystems is important to maximize forest utilization and conservation. One of the steps that can be used is to identify the vegetation in the forest. Pandamaran Hill, which is located at an altitude of 275 meters above sea level, has a forest with conditions that are still rarely touched by humans so that identification of vegetation at that location is important. This study aims to analyze the distribution and identify plant species at the pole and tree growth levels located in Bukit Pandamaran KHDTK Mandiangin. The method used to determine sample points is based on purposive sampling method with line intercept method. The size of the sample plot in this study is based on the species area curve to determine the minimum sample plot to be made. The results of this study showed that the distribution of pole-level plants in the three locations was the type of Tampar Badak, Rukam, and Margatahan while the distribution of tree-level plants in the three locations was the type of Tengkook Ayam, Serai Putih, and Marsihung. The pole level in locations I, II and III for the highest INP value is the same type of Damar Kumbang. Similar to the pole level, the tree level at locations I, II and III the highest INP value was obtained by the Damar Kumbang species.
 Mengenali susunan komposisi ekosistem hutan penting untuk memaksimalkan pemanfaatan dan pelestarian hutan. Salah satu langkah yang dapat digunakan yaitu melakukan identifikasi terhadap vegetasi yang terdapat dalam hutan. Bukit Pandamaran yang berada di ketinggian 275 mdpl memiliki hutan dengan kondisi yang masih jarang dijamah manusia sehingga identifikasi vegetasi pada lokasi tersebut penting dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebaran dan mengidentifikasi jenis tumbuhan pada tingkat pertumbuhan tiang dan pohon yang terletak Bukit Pandamaran KHDTK Mandiangin. Metode yang digunakan untuk menentukan titik sampel berdasarkan metode purposive sampling dengan plot garis berpetak (line intercept method). Ukuran petak contoh dalam penelitian ini berdasarkan curva species area untuk menetukan petak contoh minimal yang akan dibuat. Hasil penelitian ini menunjukkan Sebaran tumbuhan tingkat tiang pada ketiga lokasi yakni jenis Tampar Badak, Rukam, dan Margatahan sedangkan sebaran tumbuhan tingkat pohon pada ketiga lokasi yakni jenis Tengkook Ayam, Serai Putih, dan Marsihung. Tingkat tiang di lokasi I, II dan III untuk nilai INP tertinggi nya yakni jenis yang sama yaitu Damar Kumbang. Sama halnya dengan tingkat tiang, tingkat pohon pada lokasi I, II dan III nilai INP tertinggi diperoleh jenis Damar Kumbang.

Full Text:

PDF

References


Ewuisie, J. Y. 1980. Pengantar Ekologi Tropika. Terjemahan, ITB-Press. Bandung. Hanafiah, K. 2003. Rancangan Percobaan. Teori dan Aplikasi. Ed. 2. Fakultas Pertanian,

Universitas Sriwijaya. Palembang.

Heriyanto, N. M. 2007. Kajian Ekologi Permudaan Saninten (Castanopsis argentea (BI.) A. DC.) di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat

.Krebs, C. J. 1985. Ecology Eksperimental Analysis of Distribution Abundance. Harper and Row Publisher. Philadelphia. P.521-523.

Maggurran, A. 2004. Measuring Biological Diversity. Blackwell Publishing Company. USA.

Magurran, A.E. 1988. Ecological Diversity and Its Measurement. New Jersey (US): Princeton University Press.

Odum, H. 1993. Ekologi Sistem Pengantar. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Soerianegara, I & Indrawan, A. 1978. Ekologi Hutan Indonesia. Institut Pertanian Bogor:

Bogor.

Suin, N.M. 2002. Metoda Ekologi. Universitas Andalas Press. Padang.

Umar, R. 2013. Penuntun Praktikum Ekologi Umum. Universitas Hasanuddin. Makasar.




DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v7i6.9081

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License

Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.