TUMBUHAN BAWAH DI AREA REVEGETASI PASCA TAMBANG BATUBARA DAN POTENSINYA SEBAGAI BAHAN OBAT

Elsa Lenia Lefi, Mochamad Arief Soendjoto, Kissinger Kissinger

Abstract


Pemulihan ekosistem yang umum dilaksanakan pada area pasca tambang yaitu reklamasi dan revegetasi lahan. keberhasilan kegiatan reklamasi dan revegetasi dapat diukur dengan jumlah tanaman pokok yang tumbuh. Selain tanaman pokok, tumbuhan bawah yang hadir secara alami yang dapat memberikan dampak positif terhadap revegetasi awal lahan pasca tambang dan lingkungan sekitarnya, seperti tempat tinggal dan sumber pakan bagi fauna serta digunakan sebagai obat-obatan oleh manusia. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis komposisi jenis, indeks keragaman jenis dan indeks kemiripan komunitas serta tumbuhan bawah yang berkhasiat obat beserta manfaatnya. Pelaksanaan penelitian ini di PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan menggunakan metode purposive sampling. lokasi penelitian yang digunakan sebanyak 4 titik. Jalur plot yang dipakai sepanjang 200 m dan lebar 2 x 2 m² untuk jenis rumput dan paku serta 5 x 5 m² untuk jenis semak herba dan liana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukan sebanyak 27 famili tumbuhan bawah yang terdiri dari 57. Potensi individu spesies yang dominan yaitu Kerisan (Scleria bancana), Paku tertutup (Davallia denticulata), Lulampuyangan (Pennisetum purpureum), Paku harupat (Nephrolepis bisserata), dan Ara sungsang (Asystasia gangetica). Indeks Keragaman (H’) tumbuhan bawah di empat lokasi pengamatan masuk dalam kriteria “Sedang” dapat diartikan bahwa pertumbuhan tumbuhan bawah dalam kondisi yang cukup baik dan cukup beragam. Tumbuhan bawah yang berkahsiat obat ditemukan sebanyak 34 spesies (62.96%) dari 4 lokasi pengamatan. 33 spesies tumbuhan obat berkhasiat untuk mengobati penyakit dengan kategori ringan hingga berat dan 1 spesies tumbuhan obat dijadikan sebagai obat vitalitas dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Full Text:

Untitled PDF

References


Allo M. K. 2010. Kajian Keragaman Tumbuhan Berkhasiat Obat Berdasarkan Etnobotani dan Fitokimia di Taman Nasional Lore Lindu. Balai Penelitian Kehutanan. Makassar.

Djufri D. 2004. Pengaruh Tegakan Akasia (Acacia nilotica)(L.) Willd. Ex. Del Terhadap Komposisi dan Keanekaragaman Tumbuhan Bawah di Savana Balan Taman Nasional Baluran Jawa Timur. Jurnal Matematika, Sains dan Teknologi. 5(2): 107-124.

Fachrul M. F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Larassati A., Marmaini dan Kartika T., 2019. Inventarisasi Tumbuhan Berkhasiat Obat di Sekitar Pekarangan di Kelurahan Sentosa. Jurnal Indobiosains. Vol 1. No. 2 Edisi Agustus 2019.

Novitasari N. 2016. Analisis Erosi Lahan Pada Lahan Revegetasi Pasca Tambang. Infoteknik, 7(2): 67-71.

Permen ESDM No 7. 2014. Tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Jakarta.

Santoso Y. B., Soendjoto M. A., Itta D. dan Wahyudi F. 2021. Keragaman Spesies Herba dan Kemiripan Komunitas Tumbuhan pada Dua Periode Pemantauan Berurutan di Area Reklamasi PT Adaro Indonesia, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Jurnal Sylva Scienteae, 4(2): 365-372.

Zulkarnain., Kasim S. dan Hamid H. 2015. Analisis Vegetasi dan Visualisasi Struktur Vegetasi Hutan Kota Baruga, Kota Kendari. Jurnal Hutan Tropis. 3(2).

Soendjoto M.A., Rifeani M.K., Triwibowo D., Wahyudi F., Choirun D., Perdana Y.P., 2023. Spontaneously growing plants on revegetation sites of former coal mine in South Kalimantan Province, Indonesia.

Soendjoto M.A., Dharmono, Mahrudin, Riefani M.K., Triwibowo D., 2014. Plant Richness After Revegetation on The Reclaimed Coal Mine Land of PT. Adaro Indonesia, South Kalimantan.




DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v7i3.9087

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License

Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.