Analisis Vegetasi Hutan Wisata Bukit Pulau Tangka Di Desa Mandiangin Timur Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan
Abstract
Vegetation analysis is a way studying arrangement or composition of types and forms or structure of vegetation. This research uses 4 formulas as a reference, namely Importance Value Index, Diversity Index, Evenness Index, and Dominance Index. Purpose of this research was the structure and composition of vegetation, to analyze the dominant species at various growth levels, to provide information on the diversity of vegetation in the Bukit Pulau Tangka tourist forest as an area development effort. This research method covers the objects used, namely all levels of growth and equipment in general. The plots used were 3 plots with each plot being 300 meters long and the distance between plot lines being 100 meters long which contained 2x2 seedling levels, 5x5 saplings, 10x10 poles and 25x25 trees. The species composition found at all growth stages in the Bukit Pulau Tangka tourism forest was 54 species. At the seedling growth stage there were 35 species with 630 individual species, at the sapling growth stage there were 35 species with 551 individual species, at the pole growth stage there were 25 species with 433 individual species, and at the tree growth stage there were 20 species. with the number of individuals as many as 237 species. The highest importance value index was at the seedling growth rate, namely the Sari Berangkat species with a value of 32.8%, then at the sapling level, the Sari Berangkat species with a value of 20.21%, then at the pole level, the Madang puspa type with a value of 68.58%, and at the tree level, namely the Madang puspa with a score of 132.65%.
Analisis vegetasi yaitu cara mempelajari komposisi dan susunan jenis atau bentuk serta struktur dalam vegetasi. Penelitan ini menggunakan 4 rumus sebagai acuannya yaitu indeks nilai penting (INP), indeks keanekaragaman (H’), indeks kemerataan (E), dan indeks dominansi (C). Tujuan penelitian ini untuk mempelajari struktur dan komposisi vegetasi, menganalisis dominan berbagai tingkat pertumbuhan, memberikan informasi keanekaragaman vegetasi pada hutan wisata Bukit Pulau Tangka sebagai upaya pengembangan kawasan. Metode penelitian ini mencakup objek yang digunakan yaitu semua tingkat pertumbuhan dan peralatan secara umum. Plot yang digunakan sebanyak 3 plot dengan masing-masing plot sepanjang 300 meter dan jarak antar jalur plot sepanjang 100 meter yang berisikan tingkat semai seluas 2x2, pancang seluas 5x5, tiang seluas 10x10, dan pohon seluas 25x25. Komposisi jenis yang ditemukan disemua tingkat pertumbuhan pada hutan wisata Bukit Pulau Tangka sebanyak 54 jenis. Pada tingkatan pertumbuhan semai sebanyak 35 jenis yang terdapat jumlah individu sebanyak 630 jenis, pada tingkatan pertumbuhan pancang sebanyak 35 jenis yang terdapat jumlah individu sebanyak 551 jenis, pada tingkatan pertumbuhan tiang sebanyak 25 jenis yang terdapat jumlah individu sebanyak 433 jenis, dan pada tingkatan pertumbuhan pohon sebanyak 20 jenis yang terdapat jumlah individu sebanyak 237 jenis. Terdapat INP tertinggi di tingkat pertumbuhan semai yaitu jenis Sari Berangkat dengan nilai 32.8%, kemudian di tingkatan pancang yaitu jenis Sari Berangkat dengan nilai 20.21%, kemudian di tingkatan tiang yaitu jenis Madang puspa dengan nilai sebesar 68.58%, dan pada tingkatan pohon yaitu jenis Madang puspa dengan nilai sebesar 132.65%.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agustina S, Maulana Y, & Zahara N. 2022. Analisis vegetasi jenis pohon dikawasan pegunungan
Desa Iboih Kecamatan Sukakarya Kota Sabang. In Prosiding Seminar Nasional
Biotik 9(1): 97-105.
Andini SW, Prasetyo Y & Sukmono A. 2018. Analisis sebaran vegetasi dengan citra satelit
sentinel menggunakan metode ndvi dan segmentasi. Jurnal Geodesi Undip 7(1): 14-24.
Hidayat M, Laiyanah L, Silvia N, Putri YA, & Marhamah N. 2018. Analisis vegetasi tumbuhan
menggunakan metode transek garis (line transek) di hutan seulawah agam Desa Pulo
Kemukiman Lamteuba Kabupaten Aceh Besar. Prosiding Biotik 4(1): 85-91
Inaren MH, Jimmy FN, Marina HP. 2020. Pola ordinasi komunikas pohon di hutan sekunder distrik
Manokwari Utara Kabupaten Manokwari. Jurnal Kehutanan Populasi 6(1): 21-36
Kono S, Tiopo AK, Pasisingi N & Kadim MK. 2021. Kelimpahan dan indeks ekologis perifiton di
sungai bone Kabupaten Bone Bolango Gorontalo. Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik
(3): 235-244.
Luturyali E, Martina AL & Sumakud. 2018. Struktur dan komposisi vegetasi pohon di hutan indung
gunung Mahawu dan hutan lindung gunung Masarang. Jurnal Manado 9(2): 7-15.
Pamoengkas, Prijanto & Zamzam AK. 2017. Komposisi functional species group pada sistem
silvikultur tebang pilih tanaman jalur. Jurnal Silvikultur Trivika 08(3): 2086-8227.
Priyono B & Abdullah M. 2013. Keanekaragaman jenis kupu-kupu di taman kehati. Biosaintifika
(2): 76-81.
Sari DN, Wijaya F, Mardana MA, & Hidayat M. 2019. Analisis vegetasi tumbuhan dengan metode
transek (line transect) dikawasan hutan Deudap Pulo Aceh Kabupaten Aceh Besar. In
Prosiding Seminar Nasional Biotik 6(1).
Sutrisna T, Umar MR, Suhadiyah S & Santosa S. 2018. Keanekaragaman dan komposisi vegetasi
pohon pada kawasan air terjun takapala dan lanna di Kabupaten Gowa Sulawesi
Selatan. Bioma: Jurnal Biologi Makassar 3(1): 12-18.
DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v7i4.9155
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.