KEANEKARAGAMAN MAKROFAUNA TANAH DI PERKEBUNAN KARET (Hevea brasiliensis) DI DESA LABUHAN KECAMATAN BATANG ALAI SELATAN KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
Abstract
Changes in land conditions greatly affect the life of soil macrofauna. Information about the diversity of soil fauna in rubber plantations in Labuhan village does no yet exist, so research is needed. The study aims to identify species, specifying the important value index and determine the soil fauna diversity index in rubber plantations Labuhan Village, South Batang Alai District, Hulu Sungai Tengah District. The methods used is pitfall trap by making excavtions in the ground to install plastic cups whouse position is parallel to the ground surface as many as 10 pieces and filled with 70% alcohol, the traps are closed with zinc plates with a size 20×20 cm2 installed for 1×24 hours and the hand shorting is carried out to take soil macrofauna that is inside with a depth of 20-30 cm, soil excavation using a hoe, then sorting soil macrofauna transported in the excavated soil sampel. The result of the research and identification found as many 20 species of soil fauna identified in rubber plantations with 14 families. The dominant species being the fire ant (Solenopsis invicta) with the highest important value index of 47.51%. While soil macrofauna species diversity index in rubber plantations belongs to the medium category with a value of 1.967.
Perubahan kondisi lahan sangat berpengaruh terhadap kehidupan makrofauna tanah. Informasi tentang keragaman fauna tanah di perkebunan karet di desa Labuhan belum ada, berdasarkan kondisi inilah maka kegiatan penelitian perlu dilakukan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi spesies, menentukan indeks nilai penting fauna tanah di perkebunan karet dan menentukan indeks keanekaragaman spesies fauna tanah di perkebunan karet di Desa Labuhan. Metode yang digunakan yaitu pitfall trap (perangkap jebak) dengan membuat galian pada tanah untuk memasang gelas plastik yang posisinya sejajar dengan permukaan tanah sebanyak 10 buah dan diisi dengan alkohol 70%. Perangkap ditutup dengan seng plat dengan ukuran 20×20 cm2 dipasang selama 1×24 jam dan hand shorting (penyortiran dengan tangan) dilakukan untuk mengambil makrofauna tanah yang ada di dalam tanah dengan 20-30 cm, penggalian tanah menggunakan alat cangkul, kemudian dilakukan penyortiran makrofauna tanah yang terangkut dalam sampel tanah yang digali. Hasil penelitian dan identifikasi diperoleh makrofauna yang teridentifikasi di perkebunan karet sebanyak 20 spesies dengan 14 famili. Spesies yang mendominasi yaitu semut api (Solenopsis invicta) dengan indeks nilai penting tertinggi 47,51%. Sedangkan indeks keanekaragaman spesies makrofauna tanah di perkebunan karet tergolong dalam kategori sedang dengan nilai 1,967
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ariani D. 2009. Komposisi Komunitas Makrofauna Tanah Untuk Memantau Kualitas Tanah Secara Biologis Pada Areal Perkebunan Ptpn Ii Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan. Skripsi. Medan: Departemen Biologi. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatera Utara.
Breure A. M. 2004. Soil biodiversity: Measurements, Indicators, threats and soil functions. I International Conference Soil and Compost EcoBiology Leon Spain, 83–96.
Departemen Kehutanan. 1997. Ensiklopedia Kehutanan Indonesia. Edisi I. Jakarta. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.
Efrima. 2021. Keanekaragaman Makrofauna Tanah Pada Berbagai Penggunaan Lahan Di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Indralaya. Skripsi Program Studi Ilmu Tanah Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.
Imawan H. 2013. Keanekaragaman Makrofauna Tanah Pada Vegetasi Pohon Pinus (Pinus merkusii) di Kesatuan Pemangkuhan Hutan (KPH) Wisata Alam Coban Rondo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Skripsi. Malang: Pendidikan Biologi UMM.
Wulandari, N, S. 2014. Keanekaragaman Makrofauna Tanah Pada Lahan Revegetasi Pasca Tambang Di PT Jorong Barutama Greston Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. Skripsi Banjarbaru: Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat.
Odum. 1998. Dasar-dasar ekologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Solihin. 2000. Keanekaragaman binatang Tanah pada Berbagai Tegakan Hutan. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Suin. 2002. Metode Ekologi Edisi 2. Penerbit Universitas Andalas. Padang.
Wibowo C & Slamet. 2014. Keanekaragaman Makrofauna Tanah Pada Berbagai Tipe Tegakan Di Areal Bekas Tambang Silika Di Holcim Educational Forest, Sukabumi, Jawa Barat. Bogor. Jurnal Silvikultur Tropika, 5 (1), 43-48
DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v6i3.9223
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.