EVALUASI KUALITAS HIDUP DAN PERTUMBUHAN TANAMAN REVEGETASI DI AREAL PASCATAMBANG KABUPATEN TANAH LAUT
Abstract
Revegetation carried out by mining companies is often unsuccessful. This study aims to determine the life quality and growth of revegetation plants, and analyze soil fertility in post-mining areas. The research method was carried out by purposive sampling with 4 plots (20x20 m2) in each block, with a total plot area of 0.16 Ha. Each data plot was taken in the form of plant quality of life with 4 categories, namely the percentage of healthy, unhealthy, languishing and dead plants with respective values of 2-8%, 5-18%, 2-5% and 71-87%. The percentage of plant life has a value between 13-29%. Plant growth in the form of data on diameter and height increments. The fastest growth in diameter and plant height was in the M4EC block with value of 2.12 cm/year and 1.69 m/year respectively. The lowest increment values for diameter and plant height were in block M5E with value of 1.39 cm/year and 1.24 m/year respectively. The quality of the existing soil has a higher value of micro nutrients than macro nutrients. In the research area, the pH value is acidic in the range of 4-5. Soil porosity classification on this land is also in bad criteria because it ranges from 30-40%. This causes many plants to be unhealthy and languish because the plants do not get enough nutrition
Revegetasi yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan acap kali tidak berhasil. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kualitas hidup tanaman revegetasi, pertumbuhan tanaman revegetasi dan menganalisis kesuburan tanah di areal pascatambang. Metode penelitian dilakukan secara purposive sampling dengan 4 petak (20x20 m2) pada seiap blok, dengan total luas petak ukur sebesar 0,16 Ha. Masing-masing petak ukur diambil data berupa kualitas hidup tanaman dengan 4 kategori yaitu pesentase tanaman sehat, kurang sehat, merana dan mati dengan nilai masing-masing 2-8%, 5-18%, 2-5% dan 71-87%. Persentase hidup tanaman memiliki nilai antara 13-29%. Pertumbuhan tanaman berupa data riap diameter dan tinggi. Riap diameter dan tinggi tanaman tercepat pada blok M4EC dengan nilai masing-masing sebesar 2,12 cm/tahun dan 1,69 m/tahun. Nilai riap diameter dan tinggi tanaman paling rendah ada pada blok M5E dengan nilai masing-masing sebesar 1,39 cm/tahun dan 1,24 m/tahun. Kualitas tanah yang ada memiliki niai unsur hara mikro yang lebih tinggi dibandingkan unsur hara makro. Di dalam tempat penelitian menunjukan angka pH masam dengan kisaran antara 4-5. Klasifikasi porositas tanah pada lahan ini juga masuk kriteria jelek karena berkisar antara 30-40%. Hal ini menyebabkan banyak tedapat tanaman yang kurang sehat dan tanaman yang merana dikarenakan tanaman kurang mendapatkan nutrisi yang cukup.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdurachman. 2012. Riap Diameter Hutan Bekas Tebangan Setelah 20 Tahun Perlakuan Perbaikan Tegakan Tinggal di Labanan Berau. Jurnal Penelitian Dipterokarpa, 6 (2): 121-129.
Adinugroho, W.C. 2010. Analisa Permenhut No.P.60/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan. Jakarta.
Chairani, H. 2008. Teknik Budidaya Tanaman Jilid II. Jakarta: PT. Gramedia.
Charomaini, M. & Suhaendi, H. 1997 Genetic variation of Paraserianthes falcataria seed sources in Indonesia and its potential in tree breeding programs. Dalam: Zabala, N. (ed.) Workshop international tentang spesies Albizia dan Paraserianthes, 151–156. Prosiding workshop, 13–19 November 1994, Bislig, Surigao del Sur, Filipina. Forest, Farm, and Community Tree Research Reports (tema khusus). Winrock International, Morrilton, Arkansas, AS.
Fitrianti, D. A., Mohammad, N., & Djoko, M. 2018. Beberapa Sifat Fisika Dan Kimia Tanah Pada Areal Revegetasi Tanaman Sengon Di Waste Dump Tambang Batubara Di Kalimantan Selatan. Jurnal Tanah dan Air, 15 (2): 55-60.
Hanafiah, K. A. 2012. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta: UGM Press.
Hanifah, K. A. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 2015. Rencana Strategis Kementerian ESDM Tahun 2015-2019. Jakarta: Biro Perencanaan dan Kerjasama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 265 hlm.
Kementerian Kehutanan. 2009. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.60/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan. Jakarta : Kemenhut.
Kementerian Kehutanan. 2011, Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.04/Menhut-II/2011 tentang Pedoman Reklamasi Hutan. Kemenhut. Jakarta.
Keputusan Mentri Kehutanan, 2003. No. 29/Permenhut/II/2003 Tentang Petunjuk Pelaksaan Penyelesaian Kerugian Melalui Tuntutan Pembendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi Lingkup Depatemen Kehutanan. Keputusan Mentri Kehutanan.
Kinho, J., Halawane, J., & Kafiar, Y. 2014. Evaluasi Pertumbuhan Eboni (Diospyros rumphii Bakh.) Umur 2 Tahun Di Arboretum Balai Penelitian Kehutanan Manado. Prosiding Seminar Nasional MAPEKI XVII, 163: 223–229.
Kumalasari, N. I. 2012. Perbandingan Sifat Fisik Tanah Lintasan Sepeda Gunung dan Tanah Hutan di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Bogor: Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor .
Maharani, R. 2010. Status Riset Reklamasi Bekas Tambang Batubara: Revegetasi Lahan Bekas Tambang Batubara. Samarinda: Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.
Marjenah, 2001. Pengaruh Perbedaan Naungan di Persemaian Terhadap Pertumbuhan dan Respon Morfologi Dua Jenis Semai, Meranti. Jurnal Ilmiah Kehutanan.
Na'iem. 2005. Upaya Peningkatan Kualitas Hidup Jati (Prosiding Diskusi Penyediaan Bibit Unggul Jati (Tectona grandis Linn)). Yogyakarta: Pusat LitBang Bioteknologi dan Pemuliaan Hutan.
Nugroho, Y. 2015. Analisis Kualitas Lahan Untuk Pengembangan Model Penanaman Jati (Tectona grandis L.F) Rakyat di Tropika Basah. Malang: Universitas Brawijaya.
Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia, 2009. Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan Nomor : P. 60/Menhut-11/2009.
Rusdiana. 2019. Evaluasi Keberhasilan Tanaman Revegetasi Lahan Pasca Tambang Batubara Pada Blok M1W PT. Jorong Barutama Greston, Kalimantan Selatan. Jurnal Silvikultur Tropika, 10 (3): 125-132.
Setiadi, Y. 2012. Pembenahan Lahan Pasca Tambang (Soil Amendment Post Mined Land). Bogor: Fakultas Kehutanan IPB.
Setyowati, R. D., Nahawanda, A. A., & Nila, N. U. (2017). Studi Pemilihan Tanaman Revegetasi Untuk Keberhasilan Reklamasi Lahan Bekas Tambang. Jurnal Teknik Lingkungan, 3 (1): 14-20.
Simon, H. 1993. Metode Inventore Hutan. Yogyakarta: Aditya Media.
Soerianegara, I., & Lemmens, R. H. 1993. Plant Resources of South-East Asia 5 (1): Timber Trees:Major Commercial Timbers. Wageningen, Belanda: Pudoc Scientific Publishers.
Sutedjo, M. M. 2002. Konservasi Tanah dan Air. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Widyati, E. 2009. Optimasi Pertumbuhan Acacia crassicarpa CUNN. Pada Tanah Bekas Tambang Batubara dengan Ameliorasi Tanah. Bogor: Pusat LitBang Hutan dan Konservasi Alam.
DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v6i3.9225
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.