Pengaruh Program Hutan Kemasyarakatan (HKm) Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kelompook Tani Hutan Batu Kura di Desa Galam Kceamatan Bajuin Menggunakan Metode Partial Least Square (PLS)

Ayu Yunita Lolo, Muhammad Naparin, Syam'ani Syam'ani

Abstract


ABSTRACT, An ecosystem with vast expanses of land where the dominant natural resources are composed of interconnected trees that are inseparable from their environment is called a forest. Forests are regulated by the government to provide positive impacts on sustainable forest management to ensure their continued utilization. Forests also play a role as managers of various cycles and providers of various natural resources needed by humans. The social forestry program has been implemented throughout the archipelago, including in South Kalimantan. Galam Village, located in the Bajuin District of Tanah Laut Regency, is one of the villages that has developed a social forestry program under the Community Forest (HKm) scheme and formed the Batu Kura Forest Farmers Group. Since the issuance of the Community Forest management permit by the Ministry of Environment and Forestry, the Batu Kura Forest Farmers Group has been engaged in HKm activities, focusing on the production of non-timber forest products, specifically candlenut fruit, which has been actively produced since 2019.

ABSTRAK.  Ekosistem yang memiliki hamparan lahan yang luas dimana dominasi sumber daya alam hayati yang tersusun di dalamnya berupa pepohonan yang memiliki hubungan dengan alam lingkungannya dan tidak bisa dipisahkan merupakan hutan. Hutan diatur oleh pemerintah untuk menyediakan dampak positif terhadap pengelolaan hutan secara lestari agar tetap dapat dimanfaatkan hasilnya. Hutan juga berperan sebagai pengelola berbagai siklus sekaligus penyedia berbagai kebutuhan sumber daya alam yang dibutuhkan oleh manusia. Program dari perhutanan sosial telah dilaksanakan di seluruh Nusantara termasuk di Kalimantan Selatan. Desa Galam Kecamatan Bajuin yang berada dalam wilayah Kabupaten Tanah Laut merupakan salah satu dari Desa yang telah mengembangkan program dari perhutanan sosial dengan skema Hutan Kemasyarakatan (HKm) dan membentuk Kelompok Tani Hutan Batu Kura. Sejak penerbitan SK izin pengelolaan Hutan Kemasyarakatan dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, KTH Batu Kura memulai kegiatan HKm dengan memproduksi hasil hutan bukan kayu berupa buah kemiri yang aktif diproduksi sejak tahun 2019.


Keywords


Hutan Kemasyarakatan; Kesejaheraan Masyarakat; Desa Galam

Full Text:

PDF

References


Aminah, L. N., Febryano., Gumay. I., Safei, R. 2018. Pengaruh Keberadaan Gapoktan Terhadap Pendapatan Petani dan Perubahan Tutupan Lahan di Hutan Kemasyarakatan. Universitas Lampung.

Badan Pusat Statistik. 2022. Statistik Indikator Kesejahteraan Rakyat.

Dewi, P.V. 2023. Pengaruh Tingkat Partisipasi Terhadap Kesejahteraan Petani Dalam Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (Studi Kasus di KPH Batu Tegi). Fakultas Pertanian. Universitas Lampung.

Ghozali, I., Laten, H. 2015. Partial Least Square Konsep, Teknik dan Aplikasi Menggunakan Program SmartPLS 3.0. Universitas Diponegoro. Semarang.

Hair, J. E. Jr. Et all. 2018. When To Use and How To Report The Results Of PLS-SEM. European Businessse Review.

Martapani,N. A. 2020. Dampak Hutan Kemasyarakatan Terhadap Aspek Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Pada Masyarakat Peduli Gambut Sukamaju, KPH Kayu Tangi). Fakultas Kehutanan. Universitas Lambung Mangkurat.

Muhson, A. 2022. Analisis Statistik Dengan Smart PLS. Universitas Negeri Yogyakarta.

Suardeyasasri. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Gramedia

Susilo S & Nairobi. 2019. Dampak Perhutanan Sosial Terhadap Pendapatan Masyarakat. Jurnal Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia.

Undang-undang No 11 Tahun 2009, Tentang Kesejahteraan Masyarakat

Undang-Undang No.23 Tahun 1992, Kesehatan

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-Undang RI No.41 tahun 1999 . Tentang Kehutanan

Yamin, S., & Kurniawan, H., 2011. Generasi Baru Mengolah Data dengan Partial Least Square Path Modeling. Jakarta: Salemba Infotek.




DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v7i4.9400

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License

Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.