POTENSIAL HAMA PREDATOR PADA PETERNAKAN LEBAH KELULUT (Trigona itama) DI DESA BERUNTUNG JAYA KECAMATAN CEMPAKA

Herpan Anarki, Yudi Firmanul Arifin, Normela Rachmawati

Abstract


Penelitian mengenai hewan dan orgamisme yang berpotensi sebagai hama dan predator bagi lebah kelulut belum banyak ditemui. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan produksi peternakan kelulut maka perlu di lakukan observasi mengenai predator dan hama yag ditemukan di peternakan kelulut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis hewan yang berpotensi sebagai predator dan hama pada peternakan lebah kelulut. Metode yang digunakan dalam mengambil data lapangan yaitu  metode jelajah (Rapid Asessment)  dengan radius 100 meter atau setara dengan 31.400 m2. Pengamatan dilakukan selama 7 hari dibagi kedalam 3 periode per harinya terdiri dari pagi pukul 08:00–09:00 WITA, siang pukul 12:00–13:00 WITA dan sore pukul 16:00– 17:00 WITA. Hasil penelitian ini yaitu hewan predator kelulut kelas aves ditemukan 9 jenis yaitu burung bubut besar, cabai bunga api, cabai jawa, cabai kelapa, cendet, ciung air coreng, kutilang, ranjak dan sisikat. sedangkan dari kelas Herpetofauna terdapat 5 jenis hewan yaitu bunglon jambul, cicak rumah, cicak tembok, kadal terbang, dan kongkang gading. Sedangkan dari kelas Insekta terdapat 15 jenis yaitu capung helikopter, capung badak, capung lebah garis kuning, capung sawah, capung sayap merah, jangkrik rumput, kutu pembunuh, laba-laba cyclosa, laba-laba kayu, laba-laba leucauge, laba-laba loncat, laba-laba nephilengys, laba-laba pemburu, laba-laba tetragnatha dan semut pheidole. Hewan yang teridentifikasi sebagai hama di peternakan kelulut, dari kelas aves terdapat 2 jenis yaitu burung madu kelapa dan burung madu sriganti, sedangkan dari kelas Insekta terdapat 4 jenis hewan yaitu kumbang gelap, rayap tanah, semut firaun dan semut gula.


Full Text:

PDF

References


Abadi, P. 2015. Transformasi Hewan Karnivora Sebagai Refleksi Megalomania Dalam Seni Gambar. Arty: Jurnal Seni Rupa, 4(1).

Bibby, Colin, M. Jones, dan S. Marsden. 2000. Teknik-Teknik Ekspedisi Lapangan Survei Burung. Birdlife International–Indonesia Programme. Bogor.

Dantje T. Sembel. 2015. Toksikologi Lingkungan: Dampak Pencemaran Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari. Yogyakarta.

Fadhilah, R., & Rizkika, K. 2015. Profit of stingless bee. PT. Trubus Swadaya, Jakarta. www. trubus-online. co. id.[Indonesian].

Janra, M. N. 2018. Inventory of dragonflies and damselflies (Odonata) in Andalas University’s Limau Manis campus complex. Padang: Using photographical approach. Jurnal Natural, 18(2), 89-96.

Sumartono, N. I. R. (2019). Komunitas Burung di Kawasan Pantai Glagah dan Trisik, Yogyakarta.

Suryanna. 2013. Ekonomi Kreatif, Ekonomi Baru: Mengubah Ide Dan Menciptakan Peluang. Jakarta: Salemba Empat.

Tools for Transformation. 2017. Prosedur Pelaksanaan Rapid Biodiversity Assesment (RBA).

Widodo, W. 2014. Populasi dan Pola Sebaran Burung di Hutan Wanawisata Galunggung, Tasikmalaya, Jawa Barat. Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education, 6(1), 29-38.




DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v7i5.9437

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License

Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.