ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis) DAN NILAI EKONOMI TANAMAN SERAI WANGI (Combopogon nardus) PADA AGROFORESTRI DI IUPHHK-HT PT. INHUTANI II PULAU LAUT

Karin Rizki Rahmaniah, Hafizianor Hafizianor, Asysyifa Asysyifa

Abstract


The agroforestry system is to combine two or more basic components of land processing activities namely forestry, agriculture and farm etc.  Agroforestry can have effect on the economic value of the people who cultivate it. The purpose of this research is to describe the agroforestry of Karet-Serai Wangi Plant Forest (HTSKW), analyze the growth of Karet crops (Hevea brasiliensis) and analyze the economic value of Serai Wangi plants from agroforestry patterns in IUPHHK-HT PT. Inhutani II Pulau Laut. Measurement of Karet plants in the field using Purposive Sampling technique with path method and observation. Meanwhile, for the determination of the sample respondents in measuring the economic value of Serai Wangi fragrance using census method taken directly interview to office employees and field workers as well as company leaders. This agroforetrial blend is carried out management from the beginning including land preparation activities, nurseries, plantings, treatments, Serai Wangi planting, production to marketing. Analysis of Karet (Hevea brasiliensis) plant growth observed in this study that has a 2017 planting year shows the increase in diameter and height of stems can determine the stem of TBM. The economic value of Serai Wangi reviewed by the researchers with in-depth interview methods on the related parties of the company shows that the direct economic value associated with the profit of income and expenses of the company that the expenditure and income is not balanced significantly and has a value of 0.71 or <1 which means it is not feasible or needs to be reviewed

Sistem agroforestri ialah memadukan dua atau lebih komponen pokok kegiatan pengolahan lahan yaitu kehutanan, pertanian dan peternakan atau sebagainya. Agroforestri dapat berpengaruh terhadap nilai ekonomi masyarakat yang membudidayakannya. Tujuan dari penelitian ini ialah mendeskripsikan agroforestri Hutan Tanaman Karet-Serai Wangi (HTSKW), menganalisis pertumbuhan tanaman karet (Hevea brasiliensis) dan menganalisis nilai ekonomi tanaman serai wangi dari pola agroforestri di IUPHHK-HT PT. Inhutani II Pulau Laut. Pengukuran tanaman karet dilapangan menggunakan teknik Purposive Sampling dengan metode jalur dan teknik observasi. Sedangkan, untuk penentuan sampel responden dalam mengukur nilai ekonomi serai wangi menggunakan metode sensus yang diambil wawancara secara langsung kepada karyawan kantor dan pekerja lapangan serta pimpinan perusahaan PT. Inhutani. Perpaduan agroforestri ini dilakukan pengelolaan sejak awal meliputi kegiatan persiapan lahan, pembibitan, penanaman, perawatan, penanaman serai wangi, produksi hingga pemasaran. Analisis pertumbuhan tanaman karet (Hevea brasiliensis) yang diamati pada penelitian kali ini yang memiliki tahun tanam 2017 menunjukan pertambahan diameter dan tinggi batang dapat menentukan lilit batang TBM. Nilai ekonomi Serai Wangi yang ditinjau oleh peneliti dengan metode wawancara mendalam terhadap pihak terkait perusahaan menunjukan bahwa nilai ekonomi secara langsung yang berkaitan dengan keuntungan pendapatan dan pengeluaran perusahaan bahwa pengeluaran dan pemasukan tidak seimbang secara signifikan dan memiliki nilai 0,71 atau <1 yang artinya kurang layak atau perlu dilakukan peninjauan ulang


Keywords


Agroforestri; Pertumbuhan Tanaman; Nilai Ekonomi

Full Text:

PDF

References


Anggia, M., Mutiar, S., & Arziah, D. 2018. Teknologi Ekstraksi Bunga Kenanga (Cananga odorata L.) dan Sereh Wangi (Cymbopogon nardus L.) sebagai Aroma Terapi Sabun Cair. Jurnal Daur Lingkungan, 1(1): 5–9.

Aryadi, Mahrus. 2012. Hutan Rakyat ‘Fenomenologi Adaptasi Budaya Masyarakat. Malang: BE Press.

Dacosta, M., Sudirga, S. K., & Muksin, I. K. 2017. Perbandingan Kandungan Minyak Atsiri Tanaman Sereh Wangi (Cymbopogon nardus L.) yang Ditanam di Lokasi Berbeda. Simbiosis, 1(1): 25–31.

Djoar, D. W., Sahari, P., & Sugiyono. 2012. Studi Morfologi dan Analisis Korelasi Antar Karakter Komponen Hasil Tanaman Sereh Wangi (Cymbopogon sp.) dalam Upaya Perbaikan Produksi Minyak. Jurnal Caraka Tani, 27(1): 15–24.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.17/ MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2017 tentang perubahan atas PermenLHK Nomor P.12/MENLHK-II/2015 tentang Hutan Tanaman Industri.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.64/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 Tentang Penetapan Harga Patokan Hasil Hutan Untuk Perhitungan Provisi Sumber Daya Hutan Dan Ganti Rugi Tegakan.

Rianse U, Abdi. 2010. Agroforestri: Solusi Sosial dan Ekonomi Pengelolaan Sumber Daya Hutan. Bandung (ID): Penerbit Alfabeta.

Rochim, A. 2009. Memproduksi 15 Jenis Minyak Atsiri Berkualitas. Jakarta: Penebar Swadaya.

Sabarman, Damanik. 2012. Penyebaran Karet. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Bandung.

Badan Standardisasi Nasional. 1995. Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 06 39531995. Minyak Sereh Wangi. Jakarta: BSN.

Sulaswatty, A., Rusli, M. S., Abimanyu, H., & Silvester Tursiloadi. 2019. Menelusuri Jejak Minyak Serai Wangi dari Hulu sampai Hilir. in: Quo Vadis Minyak Serai Wangi dan Produk Turunannya. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Press.

Wijaya, H., Novitasari, & Jubaidah, S. 2018. Perbandingan Metode Ekstraksi Terhadap Rendemen Ekstrak Daun Rambut Laut (Sonneratia caseolaris L.). Jurnal Ilmiah Manuntung, 4(1): 79–83




DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v4i6.4570

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License

Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.