EVALUASI PERTUMBUHAN DAN KESEHATAN TANAMAN INTOLERAN DI LAHAN REHABILITASI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) DESA TIWINGAN LAMA KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN
Abstract
Watershed rehab evaluation needs to be done to provide information on plant growth and health information. The purpose of this study is to evaluate growth and identify intolerant plant health indexes namely mahogany plants (Swietenia macrophylla), jengkol (Pithecellobium lobatum) and pecans (Aleurites moluccana). The location of the plot is measured using a purposive random sampling method of 5 plots measuring each type of plant. The plot is circular with an area of 7.94 meters. The growth measurement is obtained from the percentage of growing and the volume of plants. Plant health is obtained by the FHM (Forest Health Monitoring) method which consists of the location of the damage, the type of damage, the severity and the value of the health index. The percentage of growing plants is 91% for mahogany, 95% for jengkol and 86% for pecans. The best volume growth is found in jengkol and pecan plants with a volume of 0.04 m3. Plant health produces a healthy category because it produces an index value of less than 5
Evaluasi rehab DAS perlu dilakukan untuk memberikan informasi mengenai informasi pertumbuhan dan Kesehatan tanaman. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi pertumbuhan serta mengidentifikasi indeks kesehatan tanaman intoleran yaitu tanaman mahoni (Swietenia macrophylla), jengkol (Pithecellobium lobatum) dan kemiri (Aleurites moluccana). Lokasi pembuatan plot ukur dengan menggunakan metode purposive random sampling sebayak 5 plot ukur pada masing-masing jenis tanaman. Plot ukur berbentuk lingkaran dengan luas 7,94 meter. Pengukuran pertumbuhan diperoleh dari persentase tumbuh dan volume tanaman. Kesehatan tanaman diperoleh dengan metode FHM (Forest Health Monitoring) yang terdiri dari lokasi kerusakan, tipe kerusakan, tingkat keparahan dan nilai indeks kesehatan. Persentase tumbuh masing-masing tanaman sebesar 91% untuk mahoni, 95% untuk jengkol dan 86% untuk kemiri. Pertumbuhan volume terbaik terdapat pada tanaman jengkol dan kemiri dengan volume 0,04 m3. Kesehatan tanaman menghasilkan kategori sehat dikarenakan menghasilkan nilai indeks kurang dari 5
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alexander S.A. 1996. Forest Health Monitoring Field Methods Guide. Las Vegas: Environmental Monitoring Systems Laboratory.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2017. Statitistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2017. Jakarta.
Mangold, R. 1997. Forest Health Monitoring: Field Methods Guide. United States: Department of Agriculture Forest Service.
Nawir, Ani A, Murniati, Rumboko L. 2008. Tinjauan Rehabilitasi Hutan. Penerbit Center for International Forestry Research (CIFOR). Bogor.
Nursyamsi dan Suhartati. 2013. Pertuimbuhan Tanaman Mahoni (Swietenia macrophylla) dan Suren (Toona Sinensis) di Wilayah DAS Datara Kab. Gowa. Balai Penelitian Kehutanan Makassar.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 27 Tahun 2018 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan. Jakarta.
Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan. Jakarta.
Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. 2004. Jakarta.
Simon, H. 1993. Metode Inventore Hutan. Yogyakarta: Aditya Media.
Simon, H. 2010. Perencanaan Pembangunan Sumberdaya Hutan–Timber Management. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Sindusuwarno.1981. Perlindungan Hutan Terhadap Hama. Ciawi: Balai Informasi Pertanian
DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v4i6.4571
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.