ANALISIS KESESUAIAN BUDIDAYA KARAMBA JARING APUNG DI PERAIRAN TANJUNG SAMALANTAKAN BERDASARKAN PARAMETER OSEANOGRAFI FISIK-KIMIA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Akhmad Syahril, Muhammad Ahsin Rifa'i, Muhammad Syahdan

Sari


Kalimantan Selatan memiliki kawasan budidaya laut kurang lebih 8.904 ha. Dari luasan tersebut baru dimanfaatkan sebesar 123 ha atau sebesar 1.38% dengan produksi sebesar 2.426,2 ton. Budidaya laut sebagian besar dilakukan di Kabupaten Kotabaru, seperti KJA, rumput laut, dan tiram mutiara. Dalam Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan No. 13 Tahun 2018 perairan Tanjung Samalantan merupakan salah satu perairan yang ditetapkan untuk kawasan pemanfaatan umum budidaya laut. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kesesuaian lahan berdasarkan parameter Fisaka, Kimia dan memetakan lokasi kesesuaian budidaya KJA menggunakan SIG di Perairan Tanjung Samalantakan Kecamatan Pakuman Selatan Kabupaten Kotabaru. tingkat kesesuaian untuk budidaya KJA di perairan Tanjung Samalantakan yang terbagi menjadi dua kelas yaitu Cukup Sesuai (S2) dengan total luasan 157,8 ha yang ditandai dengan warna cream sedangkan Tidak Sesuai (S3) dengan luasan 28,7 ha.


Kata Kunci


Tanjung Samalantakan; Karamba Jaring Apung; kesesuaian lahan; Budidaya.

Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Adipu, Y. Lumenta C, Kaligis E, dan Sinjal H J. 2013. Kesesuaian lahan budidaya laut di perairan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Sulawesi Utara. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis. IX(1):19-26.

Affan, J. M. 2012. Identifikasi lokasi untuk pengembangan budidaya keramba jaring apung (KJA) berdasarkan faktor lingkungan dan kualitas air di perairan pantai timur Bangka Tengah. Jurnal Depik.1(1):78-85.

Akbar dkk, 2001. Pembenihan dan Pembesaran Kerapu Bebek Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta.

Basyarie, A. 2001. .Teknologi Pembesaran Ikan Kerapu Epinephelus spp. Di dalam: Teknologi Budidaya Laut dan Pengembangan Sea Farming di Indonesia. Departemen Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency. Jakarta. Halaman 111-118.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, 2020. https://dpmptsp.kalselprov.go.id/potensi-perikanan/. Diakses pada tanggal 25 November 2020.

Ghufron, H. Kordi. K dan Tancung, A. B. 2005. Pengelolaan Kualitas Air Dalam Budidaya Perairan. Rineka Cipta. Jakarta.

Husaini, S. Ruslan, M. Rahman, M. dan Sofya, L. A. 2020. Sebaran Kualitas Air Teluk Pamukan, Program Studi Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004, Tentang Baku Mutu Air Laut.

Legiman, 2019. Analisis Kesesuaian Budidaya Keramba Jaring Apung Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer, Bloch) Berdasarkan Parameter Fisika-Kimia di Perairan Teluk Tamiang Desa Teluk Tamiang Kabupaten Kotabaru, Skripsi. Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Perikanan dan Kelautan, Banjarbaru.

Prahasta, E, 2014. Sistem Informasi Geografis: Konsep-Konsep Dasar (Perspektif Geodesi dan Geomatika). Bandung: Informatika.

Radiarta, I N., Saputra A., Johan, O. 2005. Pemetaan kelayakan lahan untuk pengembangan usaha budi daya laut dengan aplikasi inderaja dansistem informasi geografisdi Perairan Lemito, Provinsi Gorontalo. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia 11 (1).

Sade, A. 2006. Seaweed industry in sabah, East Malaysia. In advances in seaweed cultivation and utilization in Asia. Moi SP, Crichley AT. and Ang PO. (Eds). Proceedings of a workshop 7th Asia fisheries forum, Malaysia. Maritime research centre university of Malaya. P 4 – 52.

Shubhi, M. Z. A., Kusumadewi, Y. S., & Suswati, D. 2017. study of suitability and environmental carrying capacity for barramundi (lates calcarifer. Bloch) culture in waters of lemukutan island and penata besar island, bengkayang region, west kalimantan. Aquasains, 5(2)

Sumaryanto, H., Hartami, P. 2001. Pengelolaan Kualitas Air Dalam Budidaya Peraiaran. Rineka Cipta. Jakarta.

Vairappan, C.S. & Chung, C.S. 2006. Seaweed farming in Malaysia: Challenges. In Moi, S.P., Critchley, A.T., & Ang, P.O. (Eds.). Advances in seaweed cultivation and utilization in Asia. Proceedings of a Workshop Seventh Asian Fisheries Forum, Malaysia. Maritime Research Centre, University of Malaya, Kuala Lumpur, p. 161-169.




DOI: https://doi.org/10.20527/m.v3i1.11765

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.