DISTRIBUSI UNSUR HARA SUBSTRAT DAN AIR PADA STRUKTUR VEGETASI MANGROVE DI DESA SUNGAI DUA LAUT KECAMATAN SUNGAI LOBAN KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Mirna Sari, Muhammad Syahdan, Putri Mudhlika Lestarina

Sari


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur vegetasi mangrove, kandungan unsur hara (N,P, NO3-dan PO43-) di Desa Sungai Dua Laut, bagaimana hubungannya vegetasi mangrove dengan unsur hara (N,P, NO3-  dan PO43-). Pengambilan dan pengukuran data dilakukan secara eksitu dan insitu yang dilakukan di Laboratorium untuk menganalisis pH tanah, N,P, NO3-  dan PO43- dan secara langsung di lokasi untuk pengambilan sampling parameter kualitas air yaitu Do, pH, salinitas dan suhu. Selanjutnya dilakukan analisis data menggunakan Kolerasi Pearson dengan aplikasi SPSS V 20. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 jenis mangrove yaitu Avicennia marina, Sonnerati alba, Rhizophora apiculata dan Sonnetaria ovata Vegetasi mangrove tertinggi pada tingkat pohon terdapat di muara/alami jenis Avicennia marina terendah pada jenis Rhizophora apiculata, pada anakan dan semai didominasi jenis Avicennia marina dan Sonneratia ovata. Unsur hara (N,P. NO3-  dan PO43-) di dapatkan nitrat (NO3-) yang tertinggi yaitu (0,01 mg/l) distasiun muara/alami, kandungan nitrogen (N) yaitu 0,42 % pada stasiun rehabilitasi fosfat (PO43-) sebesar 0,46 mg/l pada stasiun dekat pemukiman dengan fosfor (P) yaitu 37,12 mg/100g terdapat pada stasiun muara/alami. Hubungan kolerasi unsur hara dengan mangrove tingkat pohon, anakan dan semai katagori hubungan sangat lemah sampai sangat kuat dengan p hitung tidak pengaruh terhadap N,P, NO3-dan PO43-. Hubungan frekuensi pohon dan anakan terhadap fosfor  mendapatkan pengaruh signifikan antara x mangrove dengan y N,P, NO3-dan PO43- dan t hitung substrat dan air mendapatkan perbedaan yang sangat nyata (highly significance).


Kata Kunci


Distribusi, Unsur Hara, Mangrove

Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Alfosiana, A. R. 2012. Kajian Nitrat dan Fosfat di Daerah Estruari Sungai Remu Sorong. Skripsi. Fakultas Perternakan Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Negri Papua, Manokwari.

Arief, A. (2003). Hutan Mangrove, Fungsi dan Manfaatnya. Penerbit Kanisius; Yogyakarta : 47 hlm.

BPAP. 1994. Pedoman Analisis Kualitas Air dan Tanah Sedimen Perairan Payau. Direktorat Jenderal Perikanan. Jepara.

Eviati dan Sulaeman. 2009. Analisis Kimia Tanah,Tanaman, Air, dan Pupuk. Balai Penelitian Tanah. Bogor.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air : Bagi Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Fachrul, M. F. 2008. Metode Sampling Bioekologi. Bumi Askara. Jakarta. Hal 142-146.

Humaidy, D. 2010. Studi Kerusakan Ekosistem Mangrove Untuk Upaya Rehabilitasi di Kawasan Pesisir Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Provinsi Banten. Skripsi. Institute Pertanian Bogor. Bogor.

Kusumaningrum, 2010. Perancangan percobaan. surabaya. Airlangga University Press.

Kusmana, cecep. 2009. Pengelolaan Sistem Mangrove Secara Terpadu. Bandung: workshop Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Jawa Barat di Hotel Khatulistiwa-Jatinangor, 18 Agustus 2009.

Keputusan Menteri Lingkungn Hidup Nomor 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut. Jakarta.Hal 32.

Millero, F. S. and M. L. Sohn. 1992. Chemical oseanography. CRC Press. London.

Nur, A. I., Syam, H., Patang. 2016. Pengaruh Kualitas Air Terhadap Produksi Rumput Laut Kappaphycus alvarezii ). Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian 2:27- 40.

Nur, A. I., Syam, H., Patang. 2016. Pengaruh Kualitas Air Terhadap Produksi Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii). Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian 2:27- 40.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta.




DOI: https://doi.org/10.20527/m.v3i1.11767

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.