FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHILANGAN GIGI PADA USIA 35-44 TAHUN DI KECAMATAN JUAI KABUPATEN BALANGAN TAHUN 2014 Tinjauan Terhadap Pengetahuan dan Sosial Ekonomi
Abstract
ABSTRACT
Background: The loss of one or more teeth than one tooth can cause discomfort that can interfere in various aspects of daily life such as talking, eating, drinking, socializing and self- confidence. Tooth loss in adults can occur as a result of caries, periodontal disease and trauma. Dental caries is one of the causes of tooth loss are the most common, cause of caries, namely the host, microorganisms, substrate, and time. Purpose: The aim of this study was to examined the influence of knowledge and socio – economic factors (as measured by income) with loss of teeth at the age of 35-44 years in the Kecamatan Juai Kabupaten Balangan. This study used analytic observational method with cross sectional. Data were collected by questionnaire and observation. Sampling obtained using cluster sampling of 100 people. Result: Spearman rho test results obtained knowledge of the value of p=0,000 (p<α) the category of weak correlation (p=0,367). Socioeconomic test results (as measured by income) communities obtained p value = 0,004 (p<α) the category of weak correlation (p=0,287). Conclusion: conclusion of this study was that there significant economic and social knowledge ( as measured by income) with loss of teeth at the age of 35–44 years in the Kecamatan Juai Kabupaten Balangan 2014.
ABSTRAK
Latar Belakang: Hilangnya satu gigi atau lebih dari satu gigi dapat menyebabkan rasa tidak nyaman sehingga dapat mengganggu dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari seperti bicara, makan, minum, sosialisasi dan rasa percaya diri. Kehilangan gigi pada orang dewasa dapat terjadi akibat karies, penyakit periodontal, dan trauma. Karies gigi adalah salah satu penyebab kehilangan gigi yang paling sering terjadi, penyebab terjadinya karies, yaitu host, mikroorganisme, substrat, dan waktu Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh faktor pengetahuan dan sosial ekonomi (yang diukur dengan pendapatan) dengan kehilangan gigi pada usia 35-44 tahun di Kecamatan Juai Kabupaten Balangan. Metode penelitian observasional analytic dengan pendekatan cross sectional. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan observasi. Pengambilan sampel menggunakan cluster sampling didapat 100 orang. Hasil uji spearman rho pengetahuan didapat nilai p=0,000 (p<α) dengan kategori korelasi lemah (ρ=0,γ67). Hasil uji sosial ekonomi (yang diukur dengan pendapatan) masyarakat didapat nilai p=0,004 (p<α) dengan kategori korelasi lemah (ρ=0,β87). Kesimpulan penelitian adalah terdapat pengaruh pengetahuan dan sosial ekonomi (yang diukur dengan pendapatan) dengan kehilangan gigi pada usia 35-44 tahun di Kecamatan Juai Kabupaten Balangan Tahun 2014.
Full Text:
PDFReferences
Wangsarahardja K. Kebutuhan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat berpenghasilan rendah. Scientific Journal In Dentistry2007; 22(3): 90-99.
Narlan S. Dasar - Dasar Karies Penyakit dan Penanggulangannya. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2000
Situmorang N. Status dan Prilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Sekolah di8 Kecamatan di Kota Medan. Dentika Dental Journal 2008; 13(3): 115-19.
Kristanti, Hapsari D, Pradono J. Status Kesehatan Gigi dan Mulut diIndonesia. Analisis Data Survei Kesehatan Rumah tangga (SKRT) 2011
Lina N, Nila SD. Hubungan Pendidikan, Pengetahuan, dan Prilaku Ibu Terhadap Status Kerusakan Gigi. Dentika Dental Journal 2010; 15(1): 37-41.
Koesoemahardja H. Tumbuh Kembang Dentofasial Manusia. Jakarta : Penerbit Universitas Trisakti 2008; 22(2): 14-17.
Reilly Bo. Socioeconomic status and oral health. Journal odAustralian dental association 2006; 21(2): 5-6.
Tim Penyusun. Riset kesehatan dasar nasional 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2007.
Bidang Pelayanan Kesehatan. Laporan pelayanan kesehatan Gigi dan mulut berdasarkan jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas Kabupaten Balangan 2013.
Dampak Kehilangan Gigi. [Internet] Available from: http://www.google.com/kehilangangigi. html. Accesed maret 22,2014
Setyowati. Hubungan faktor sosial ekonomi dengan status kehilangan gigi pada remaja. Makassar, 2011
Soekidjo N. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 2007.57-68
Beal JF. Social Factor and Preventif Dentistry. St. Louis Mosby 2005; 12(1):1-5.
Caroline dan Claire Status Kesehatan Mulut dan Gigi. Seri Survei Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Depkes 2005
Tenaga kesehatan yang bertugas di Rumah Sakit. Dinkes Provinsi Kalimantan Selatan 2011
Agtini MD. Pola Status Kesehatah Gigi dan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Indonesia tahun 1990-2007
Pratiwi E. Hubungan pengetahuan dengan penyebab kehilangan gigi pada usia dewasa. Medan 2013
Petersen PE.The World Oral Health Report 2003: Continuous Improvement of Oral Health in the 21st century—the Approach of the WHO Global Oral Health. Programme. Community Dentistry and Oral Epidemiology 2003;31 Suppl 1:3-24.
World Health Organization. Recent Advances in Oral Health. Report of a WHO Expert Committee. WHO Technical Reports Series 2000: 15(3): 3-4.
Retyowati RE. Hubungan sosial ekonomi dengan status kehilangan gigi pada remaja. Makasar 2013.
Achmad H. Trauma Gigi Anterior pada Anak. Makassar : Penerbitan Bimer, 2014
Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas di jalan Raya[Internet]. Available From :http://id.kecelakaan lalu lintas.masyarakat.htm. Accesed maret,12, 2014
Mufida R. Hubungan pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut. Dentika Dental Journal 2013; 13(3): 115-19.
DOI: http://dx.doi.org/10.20527/dentino.v1i1.429
DOI (PDF): http://dx.doi.org/10.20527/dentino.v1i1.429.g352
Article Metrics
Abstract view : 4980 timesPDF - 5765 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Contact Us:
Faculty of Dentistry
Lambung Mangkurat University
Jalan Veteran No. 128 B Banjarmasin, Indonesia
E-mail. [email protected]
Website. fkg.ulm.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.