Hubungan ketangguhan mental dengan kecemasan bertanding pada atlet pencak silat di Banjarbaru

Fajar Bayu Raynadi(1*),Dwi Nur Rachmah(2),Sukma Noor Akbar(3)
(1) Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat
(2) Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat
(3) Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat
(*) Corresponding Author
DOI : 10.20527/ecopsy.v3i3.2665

Abstract

Aspek psikologis merupakan salah satu komponen yang penting dalam menentukan keberhasilan atlet pencak silat untuk mencapai prestasi olahraga. Salah  satu faktor  yang  dapat mempengaruhi keadaan psikologis atlet  di lapangan adalah kecemasan.  Atlet pencak silat dituntut memiliki persiapan  mental,sehingga mampu mengatasi kecemasannya. Ketangguhan  mental  dapat berperan penting untuk mengatur dan meminimalisir kecemasan atlet dalam bertanding. Berdasarkan hal tersebut,  penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara ketangguhan mental  dengan kecemasan bertanding.  Hipotesis  yang  diajukan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara ketangguhan  mental  dengan kecemasan bertanding pada atlet pencak silat.  Subjek pada penelitian ini berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel yang  digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling  jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.  Metode pengumpulan  data  menggunakan kuisioner  yang  terdiri dari skala ketangguhan mental  dan kecemasanbertanding.  Hasil uji korelasi product  moment dari  Karl  Pearson  menemukan terdapat hubungan antara ketangguhan  mental dengan kecemasan bertanding dengan sumbangan efektif sebesar 37,7% sedangkan 62,3% sisanya adalah sumbangan dari variabel-variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan terdapat hubungan antara ketangguhan  mental  dengan kecemasan bertanding pada atlet pencak silat, semakin  tinggi ketangguhan mental maka semakin rendah kecemasan bertanding,  sebaliknya semakin rendah ketangguhan mental maka semakin tinggi kecemasan bertanding pada atlet pencak silat.

Kata Kunci : Ketangguhan Mental, Kecemasan Bertanding, Atlet Pencak Silat Psychological aspect is one important component in determining the success of pencak silat athletes to achieve sportsachievements. One of the factors that may affect the psychological  state of the athletes on the field is anxiety. Pencak silat athletes  are  required  to  have mental  preparation,  so  as  to  cope  with  anxiety.  Mental  toughness  can  be  very important in orderto manage and minimize the anxiety of athletes duringthe match. The objective of this study was to find outwhether there wasa relationship between mental toughness and competitiveanxiety. The proposed hypothesis of  this  study was  that  there  wasarelationship  between  mental  toughness and  competitiveanxiety inpencaksilatathletes.  Subjects  in  this  study were30  people.  The  sampling  technique used  in  this  study was  saturated  sampling technique;the  sampling  technique  when  all  members  of  the  population were  used  as samples.Data were  collectedusing questionnairesconsisting  of  mental  toughness  and competitive  anxiety  scales.  The  results  of  product  moment correlation  test  of  Karl  Pearson showedthe  correlation  between  mental  toughness andcompetitive anxiety  with  the effective  contribution  of  37.7%.  The  remaining62.3% was  contributed  byother  variables  not  examined  in  this  study. Based  on  the  results,  it  can  be  concluded that there  wasa  relationship  between  mental  toughness  and  competitiveanxiety in pencak silat athletes; the higher the mental toughness,the lower the competitiveanxiety and conversely, the higher the mental toughness,the lower the competitive anxiety in silatathletes.
Keywords : mental toughness, competitive anxiety, pencak silat athletes

Keywords


Ketangguhan Mental, Kecemasan Bertanding, Atlet Pencak Silat

References


Ardiansyah, B. (2014). Dampak kecemasan pada atlet bola basket sebelum bertanding. Jurnal Phederal Penjas Vol 8, No 1 (2014) dari

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/penjaskesrek/article/view/6281 diakses 21 Januari 2016

Athan, A.N., & Sampson, U.I. (2013). Coping with pre-competitive anxiety in sports competition. European Journal of Natural and Applied Sciences, 1(1), 1-9 http://www.marynsam.com/uploads/1/4/0/7/14075053/full_text_coping_with_pre-competitive_anxiety_in_sports.pdf diakses 11 Juni 2016

Ciptaningtyas, T. (2012). Program intervensi imagery untuk mengatasi kecemasan kompetitif pada atlet bulutangkis dewasa. Tesis. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

http://lib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=20314827&lokasi=lokal diakses 21 Januari 2016

Clough, P., Crust, L., and Earle, K. (2010). The Design and Development of The MTQ48. GdB Conflict & Agressie management. www.conflictenagressie.nl

Dasinger, T.M. (2014). Parental pressure, anxiety, and performance among age group swimmers. Thesis. Louisiana State University. Dari http://etd.lsu.edu/docs/available/etd-07082014194007/unrestricted/DassingerThesis.7-29-14.pdf diakses 29 Maret 2016

Fahmi, M.H. (2013). Hubungan antara kecemasan dengan ketepatan floating overhand serve bolavoli pada siswa ekstrakulikuler bolavoli di MA Negeri Rengel Kabupaten Tuban. Jurnal Penelitian Psikologi. Vol 1, No 2, (2013). Dari http://ejournal.unesa.ac.id/article/3493/17/article.pdf diakses 21 Januari 2016

Fauzee, M.S.O., Saputra, Y.H., Samad, N., Gheimi, Z., Asmuni, M.N., & Johar, M. (2012). Mental toughness among footbaers: A case study. International Journal Of Academic Research in Business and Social Science, 2, 639 – 658. Dari https://mail.google.com/mail/u/0/#imp/1527e8ad5a1ed847 diakses 27 Januari 2016

Jarvis, M. (2006). Sport Psychology A Student’s Handbook. New York: Routledge dari http://bookzz.org/book/1102056/6cbd6e diakses 29 Maret 2016

Martin, Craib, & Mitchell. (2008). The relationship of anxiety and self-attention to running economy in competitive male distance runners. Journal of sport science. 13, 371-376.

Nazerian, I., Zamani, A., & Soltani, A. (2011). The Comparison of Trait Anxiety, State Anxiety, and Self-Confidence among Male Athletes of Team Sports and Individual Sports in the Country.

Jurnal Physical Education and Sport Science. Dari http://www.wbiconpro.com/459-Akram.pdf diakses 29 Maret 2016

Nayek, B., & Chatterjee, K. (2013). Comparative study on pre-competitive anxiety between national and state level women athletes. Journal of Sports and Physical Education (IOSR-JSPE). Vol.1 Issue 2 (Nov-Dec 2013), PP 33-36 Dari http://www.iosrjournals.org/iosr-jspe/papers/vol1-issue2/E0123336.pdf diakses 11 Juni 2016

Nicholls, A., Polman, R., Levy, A., & Backhous, S. (2009). Mental toughness in sport: achievement level, gender, age, experience, and sport type differences. Journal Personality And Individual Differences, 47, 73-75.

https://mail.google.com/mail/u/0/#imp/1527e8ad5a1ed847 diakses 27 Januari 2016

Nizam, M.A., Fauzee, O.M.S., & Samah, B.A. (2009). The affect of higher score of mental toughness in the early stage of the league toward winning among Malaysian football players. Research Journal Of International Studies, 12, 67-78.

Dari https://mail.google.com/mail/u/0/#imp/1527e8ad5a1ed847 diakses 27 Januari 2016

Pero, R.D., Minganti, C., Pesce, C., Capranica, L., & Piacentini, M.F. (2013). The relationships between pre-competition anxiety, self-efficacy, and fear of injury in elite teamgym athletes. Kinesiology 45 (2013) 1:63-72. Dari http://hrcak.srce.hr/file/153732 diakses 11 Juni 2016

Priyatno, D. (2010). Paham analisis statistik data dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom.

Zukarnaen, A.A & Rahmasari D. (2013). Hubungan antaraself-efficacy dan optimism dengan kecemasan pada atlet beladiri alkido. Character, Vol 02 No 02. Dari http://ejournal.unesa.ac.id/article 11 Juni 2016

Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sukadiyanto. (2006). Perbedaan reaksi emosional antara olahragawan body contact dan non body contact. Jurnal Psikologi. Vo. 33, No. 1, 50-62 http://jurnal.psikologi.ugm.ac.id/index.php/fpsi/article/view/83 diakses 7 Maret 2016

Supriyanto, A & Lismadiana. (2013). Penggunaan metode hypnotherapy untuk meningkatkan konsentrasi saat start dalam renang. Jurnal Iptek Olahraga, Vol 15, No.2, Mei-Agustus 2013: 111-124

Utami, W. F. (2014). Analisis pembinaan atlet kelas remaja cabang olahraga pencak silat di kelas olahraga smp negeri 1 suboh kabupaten situbondo. Jurnal Kesehatan Olahraga. Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014. Dari http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-kesehatan-olahraga/article/view/6403 diakses 7 Maret 2016

Yulianto, F & Nashori, F. (2006). Kepercayaan diri dan prestasi atlet tae kwon do daerah istimewa Yogyakarta. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No. 1, Juni 2006.Darihttp://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/view/692 diakses 7 Maret 2016


Article Statistic

Abstract view : 8879 times
PDF views : 9649 times

Dimensions Metrics

Article History

Submited : 27 January 2017
Published : 27 January 2017

How To Cite This :

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Fajar Bayu Raynadi, Dwi Nur Rachmah, Sukma Noor Akbar

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.