POTENSI HAYATI SERAT PURUN TIKUS (ELEOCHARIS DULCIS) DALAM PROSES ADSORPSI KANDUNGAN LOGAM BERAT MERKURI (Hg), TSS DAN COD PADA LIMBAH CAIR PERTAMBANGAN EMAS
Abstract
Abstrak- Aktivitas pertambangan emas di Kalimantan berpotensi menghasilkan limbah yang termasuk dalam Bahan Beracun Berbahaya (B3) seperti merkuri. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi pencemaran ini salah satunya adalah dengan metode adsorpsi. Serat purun tikus mengandung selulosa yang cukup tinggi yaitu sekitar 40,92% sehingga dapat dijadikan sebagai adsorben. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari kemampuan serat purun tikus sebagai adsorben alami, mempelajari proses pengolahan biokomposit serat purun tikus dengan material nanopartikel besi oksida,dan mengetahui pengaruh hasil penambahan nanopartikel besi oksida untuk membuat biokomposit serat purun tikus dalam upaya menurunkan kandungan logam berat Hg, Total Suspended Solid (TSS)dan Chemical Oxygen Demand(COD) pada limbah cair pertambangan emas. Serat purun tikus (PT) didelignifikasi menggunakan larutan 1% NaOH kemudian PT-D ini dibuat menjadi biokomposit dengan magnet besi oksida nanopartikel menggunakan metode one-pot solvothermal reaction. Biokomposit ini divariasi menjadi dua jenis yaitu tanpa penambahan gugus amina (PT-M) dan dengan penambahan gugus amina (PT-MA). Karakterisasi yang dilakukan terdiri dari uji Scanning Electron Microscopic(SEM) dan X-Ray Diffraction (XRD). Proses adsorpsi dilakukan selama 8 jam dengan kecepatan pengadukan 150 rpm. Analisa setelah adsorpsi menggunakan metode AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) untuk uji kadar Hg, metode titrimetri untuk COD, dan metode gravimetri untuk TSS.Hasil adsorpsi merkuri (Hg), COD, dan TSS paling optimum pada pH 7 dengan keefektifan masing-masing sebesar 65,04%, 80%, dan 81,25%. Kapasitas adsorpsi maksimum PT-D, PT-M, dan PT-MA terhadap Hg masing-masing sebesar 6,504 mg/g, 6,984 mg/g, dan 6,911 mg/g. Penambahan magnet besi oksida nanopartikel dapat memperbesar kemampuan adsorben serat purun tikus.
Kata Kunci : adsorpsi, biokomposit, merkuri, PT, COD, TSS
Abstract- Activity of gold mining in Kalimantan potentially can give waste that include into “Bahan Beracun Berbahaya (B3)” such as mercury. An effort to make out this contamination is adsorption method. Eleocharis dulcis contain high amount of cellulose, about 40,92% so it can be used as an adsorbent. The purpose of this research are studying the capability of eleocharis dulcis as a natural adsorbent, studying the process of biocomposite making from eleocharis dulcis with iron oxide nanoparticle, and studying the influent of result iron oxide nanoparticle added to biocomposite in order to make a lower amount of heavy metal mercury (Hg), Total Suspended Solid (TSS) dan Chemical Oxygen Demand (COD) in waste water of gold mining. Eleocharis dulcis (PT) through delignification process use 1% NaOH solution and then the PT-D is made to become biocomposite with iron oxide nanoparticle apply “one-pot solvothermal reaction” method. The biocomposite have two variation: without amina cluster added (PT-M) and with amina cluster added (PT-MA). It’s characterization are consist of Scanning Electron Microscope (SEM) and X-Ray Diffraction (XRD). Adsorption process is applied for 8 hours with mixing rate is 150 rpm. Analysis after adsorption process including three methods: AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) method for Hg analysis, titrimetric method for COD, and gravimetric method for TSS. The result of adsorption process for mercury (Hg), COD, and TSS are optimally at pH 7 which the value of their effectiveness are 65,04%, 80%, and 81,25%. The maximum amount of Hg adsorption capacity for PT-D, PT-M, and PT-MA respectively are 6,504 mg/g, 6,984 mg/g, and 6,911 mg/g. The addition of iron oxide nanoparticle can increase adsorben capability of eleocharis dulcis.
Keywords : adsorption, biocomposite, mercury, PT, COD, TSS
Full Text:
PDFReferences
Adi. 2007. Penelitian Penyebaran Jenis Tumbuhan Purun Barito Kuala Kalsel. Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Agarwal, H., Sharma, D., Sindhu, S. K., Tyagi, S. dan Ikram, S. 2010. Removal of Mercury from Wastewater Use of Green Adsorbents - A Review. Electronic Journal of Environmental, Agricultural and Food Chemistry, 9, 1551-1558.
Agnestisia, R., Komari, N. dan Sunardi. 2012. Adsorpsi Fosfat (PO43-) Menggunakan Selulosa Purun Tikus (Eleocharis dulcis) Termodifikasi Heksadesiltrimetilammonium Bromida (HDTMABr) Sains dan Terapan Kimia, 6, 71-86.
Al-Ayubi, M. C., Barroroh, H. dan D., D. C. 2010. Studi Keseimbangan Adsorpsi Merkuri(II) pada Biomassa Daun Eceng Gondok (Eichhornia crassipes). Alchemy, 1, 53-103.
Alaert, G. dan Santika, S. S. 1984. Metoda Penelitian Air, Surabaya, Usaha Nasional.
Asasian, N., Kaghazchi, T. dan Soleimani, M. 2012. Elimination of Mercury by Adsorption onto Activated Carbon Prepared from The Biomass Material. Journal of Industrial and Engineering Chemistry, 18, 283-289.
Asikin, S. dan Thamrin, M. 2012. Manfaat Purun Tikus (Eleocharis dulcis) pada Ekosistem Sawah Rawa. Jurnal Litbang Pertanian, 31(1), 35-42.
Bahidin. 2010. Teknologi Biokomposit. http://kesejukanalamraya.blogspot.com/2010/06/teknologi-biokomposit.html., diakses tanggal 3 Nopember 2013
Gunam, I. B. W., Buda, K. dan Guna, I. M. Y. S. 2010. Pengaruh Perlakuan Delignifikasi dengan Larutan NaOH dan Konsentrasi Substrat Jerami Padi Terhadap Produksi Enzim Selulase dari Aspergillus niger NRRL A-II, 264. Jurnal Biologi, XIV, 55-61.
Handayani, A. W. 2010. Penggunaan Selulosa Daun Nanas Sebagai Adsorben Logam Berat Cd(II). Universitas Sebelas Maret.
Hutagalung, Horas P. 1985. Raksa (Hg). Oseana, 10, 93-105.
Indrayati, L. 2011. Purun Tikus Berpotensi Perbaiki Kualitas Air di Rawa Pasang Surut. Badan Litbang Pertanian, 15-16.
Irawan, C., Nata, I. F. dan Lee, C.-K. 2012. Hydrothermally Prepared Iron Oxide Nanoparticles pillared Montmorillonite as An Effective Adsorbent for Pb and As removal. Region 19 Th Symposium on Chemical Engineering, Bali, Indonesia and Tecnology.
Irmanto dan Suyata 2010. Optimasi Penurunan Nilai BOD, COD dan TSS Limbah Cair Industri Tapioka Menggunakan Arang Aktif dari Ampas Kopi. Molekul, 5, 22-32.
Kasam, Yulianto, A. dan Sukma, T. 2005. Penurunan COD (Chemical Oxygen Demand) dalam Limbah Cair Laboratorium Menggunakan Filter Karbon Aktif Arang Tempurung Kelapa. LOGIKA, 2, 3-17.
Kosjoko, Sonief, A. A. A. dan Sutikno, D. 2011. Pengaruh Waktu Perlakuan Kalium Permanganate (KMnO4) Terhadap Sifat Mekanik Komposit Serat Purun Tikus (Eleocharis Dulcis). Rekayasa Mesin 2, 193-198.
Krystiyanti, Kartika. 2008.Adsorpsi Merkuri(Ii) Oleh Biomassa Enceng Gondok (Eichornia Crassipes) yang Diimmobilisasi Pada Matriks Polisilikat Menggunakan Metode Kolom. Universitas Islam Negeri Malang.
Maeda, R. N.,dkk. 2011. Enzymatic Hydrolysis of Pretreated Sugar Cane Baggase using Penicilliumfuniculosum and Trichoderma harzianum Cellulases. Process Biochememistry, 46, 1196-1201
Masqudi, A. 2006. Penurunan Senyawa Fosfat Dalam Air Limbah Buatan Dengan Proses Adsorpsi Menggunakan Tanah Haloisit. Majalah IPTEK.
Nata, I. F., Sureshkumar, M. dan Lee, C. K. 2011. One-Pot Preparation of Amine-Rich Magnetite/Bacterial Cellulose Nanocomposite and Its Application for Arsenate Removal. RSC Advances, 1, 625-631.
O'connell, D. W., Birkinshaw, C. dan Francis, T. 2008. Heavy Metal Adsorbents Prepared from The Modification of Cellulosa: A Review. Bioresource Technology, 99, 6709-6724.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup. 2004. Kep-202/MENLH/10/2004 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Bijih Emas dan atau Tembaga.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup. 2010.Kep-03/MENLH/01/2010tentangBaku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan Industri.
Poernomo, H., Rahardjo dan Suyatno, T. 2005. Reduksi Merkuri Dalam Air Limbah Penambangan Emas dengan Zeolit dan Secara Pengendapan. Prosiding PPI, 133-139.
Ratulanis dan Sarita. 2011. Pengaruh Pembuangan Limbah Pengolahan Emas Pada Pertambangan Emas Ilegal (Pertambangan Rakyat) Terhadap Kualitas Air Sungai Mama di Kecamatan Lopok Kabupaten Sumbawa. Universitas Negeri Malang.
Setiabudi, B. T. 2005. Penyebaran Merkuri Akibat Usaha Pertambangan Emas di Daerah Sangon, Kabupaten Kulon Progo, D.I Yogyakarta. Kolokium Hasil Lapangan, 61, 1-17.
Sumual, H. 2012. Karakterisasi Limbah Tambang Emas Rakyat Dimembe Kabupaten Minahasa Utara.
Sun, Y. dan Cheng, J. 2002. Hydrolysis of Lignocellulosic Materials for Ethanol Production: A Review. Bioresource Technology, 83, 1-11.
Syarifuddin, N. A. 2008. Evaluasi Nilai Gizi Pakan Alami Ternak Kerbau Rawa di Kalimantan Selatan. Universitas Lambung Mangkurat.
Vainio, U. 2007. Characterisation Of Cellulose- and Lignin-Based Materials Using X-Ray Scattering Methods. University of Helsinki.
Wu, W., He, Q. Dan Jiang, C. 2008. Magnetic Iron Oxide Nanoparticles: Synthesis and Surface Functionalization Strategies. Nanoscale Res Lett, 3, 397-415.
DOI: http://dx.doi.org/10.20527/k.v3i1.133
Article Metrics
Abstract view : 1407 timesPDF - 624 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Published By: Chemical Engineering Department