TERASI MADURA: KAJIAN ETNOSAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENUMBUHKAN NILAI KEARIFAN LOKAL DAN KARAKTER SISWA

Wiwin Puspita Hadi, Feby Permata Sari, Aris Sugiarto, Wardatul Mawaddah, Samsul Arifin

Abstract


Penelitian ini mengkaji tentang pengetahuan masyarakat Desa Macajah Madura tentang pembuatan terasi udang rebon dan dibandingkan dengan konsep ilmiah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Macajah memiliki penegtahuan bahwa terasi berbahan rebon menghasilkan bau yang khas dan dengan kualitas terbaik. Berdasarkan hasil kajian ilmiah diperoleh bahwa proses kegiatan pembuatan terasi yang dilakukan masyarakat dapat digunakan sebagai sumber belajar siswa untuk menumbuhkan nilai kearifan lokal dan karakter pada siswa

Keywords


etnosains; kearifan lokal; karakter; terasi

Full Text:

PDF

References


Aikenhead, G. (2002). Renegotition The Culture of Science In Improving Science Education : The Contribution of Research. (J. L. Robin Millar, Penyunt.) Saskatoon, Canada: Open University Press.

Anggo, A. D., Swastawati, F., Ma'ruf, W. F., & Rianingsih, L. (2014). Mutu organoleptik dan kimiawi terasi udang rebon dengan kadar garam berbeda dan lama fermentasi. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 17(1),53-59.

Annafi, N., & Agustina, S. (2018). Pengembangan model pembelajaran Project Based Learning (PBL) Berbasis kearifan lokal untuk mempersiapkan calon pendidik yang berbudaya. QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, 9(1), 1-10.

Aristyan, I., Ibrahim, R., & Rianingsih, L. (2014). Pengaruh Perbedaan kadar garam terhadap mutu organoleptik dan mikrobiologis terasi rebon (Acetes sp.). Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 3(2),60-66.

Arlianovita, D., Setiawan, B., & Sudibyo, E. (2015). Pendekatan etnosains dalam proses pembuatan tempe terhadap kemampuan literasi sains. Seminar Nasional Fisika dan Pembelajarannya. Malang: Universitas Negeri Malang.

Balay-As, M., Marlowe, J., & Gaillard, J. (2018). Deconstructing the binary between indigenous and scientific knowledge in disaster risk: approaches to high impact weather hazards. International Journal of Disaster Risk Reduction, 30(Part A),18-24.

Bangkalan, T. P. (2017). Statistik Daerah Bangkalan 2017. Bangkalan: Dinas Komunikasi dan Informatika.

Ely, D. (2005). Peran Budaya Lokal dalam Pembentukan Sains: Studi Naturalistik Pembentukan Sains Siswa Kelompok Budaya Sunda Tentang Fotosintesis dan Respirasi Tumbuhan dalam Konteks Sekolah dan Lingkungan Pertanian. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Fitria, M., & Wisudawati, A. W. (2018). The development of ethnoscience-based chemical enrichment book as a source literacy source of students. International Journal of Chemistry Education Research, 2(1),50-57.

Hadi, W. P., & Ahied, M. (2017). Kajian etnosains dalam proses produksi garam sebagai media pembelajaran IPA terpadu. Jurnal Rekayasa, 10(2),79-86.

Hajep, P., & Jinap, S. (2012). Fermented shrimp products as source of umami in southeast asia. Journal of Nutrition & Food Sciences, S10-006,1-5.

Karim, F. A., Swastawati, F., & Anggo, D. A. (2014). Pengaruh perbedaan bahan baku terhadap kandungan asam glutamat pada terasi. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 3(4),51-58.

Maflahah, I. (2013). kajian potensi usaha pembuatan terasi udang studi kasus Desa Bantelan, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Sumenep. Agrointek, 7(2),99-102.

Murniyati, A., & Sunarman. (2004). Pendinginan, Pembekuan dan Pengawetan Ikan. Yogyakarta: Kanisius.

Nurkhalisa, S., & Ummayah, F. F. (2017). Etse-module "the benefit of acidic bases in life" ethnoscience based Demak society in utilization of lime. International Journal of Science and Research , 6(7),1396-1400.

Ong, H. G., Ling, S. M., Win, T. M., Kang, D. H., Lee, J. H., & Kim, Y. D. (2018). Ethnomedical plants and traditional knowoledge among three Chin Indigenous groups in Natma Taung National Park (Myanmar). Journal of Ethnopharmacology, 225, 136-158.

Suastra, I. W. (2010). Model pembelajaran sains berbasis budaya lokal untuk mengembangkan kompetensi dasar sains dan nilai kearifan lokal di SMP. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 43(1),8-16.

Sudarmin. (2015). Pendidikan Karakter, Etnosains dan Kearifan Lokal: Konsep dan Penerapannya dalam Pembelajaran Sains. Semarang: CV Manunggal.

Sudarmin, Febu, R., Nuswowati, M., & Sumarni, W. (2017). Development of ethnoscience approach in the module theme substance additives to improve the cognitive learning outcome and student's entrepreneurship. The 3rd International Conference on Mathematics, Science and Education (hal. 1-13). Semarang: Journal of Physics Conference Series, 824 012024/ https://doi.org/10.1088/1742-6596/824/1

Sumarni, W., Sudarmin, Wiyanto, & Supartono. (2016). The recontruction of society indigenous science into scientific knowledge in the production process of Palm sugar. Journal of Turkish Science Education, 13(4),281-292.




DOI: http://dx.doi.org/10.20527/quantum.v10i1.5877

Article Metrics

Abstract view : 7842 times
PDF - 5942 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Publisher:

Universitas Lambung Mangkurat (ULM)
University of Lambung Mangkurat
website : https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/quantum/index
email    : quantum@ulm.ac.id

 

 

QUANTUM Journal Indexed by :

              

                




Creative Commons License
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License