Pemberdayaan Perisai Diri (Pelatihan Pendidik Sebaya Hindari Sex Bebas Dan Pernikahan Dini) Di Sma Muhammadiyah Sintang
Abstract
Masa remaja adalah salah satu periode pertumbuhan dan perkembangan yang pesat terkait fisik, psikologis maupun intelektual. Masa remaja ini memiliki rasa keingintahuan yang besar seperti sudah mulai menyukai tantangan dan pertualangan serta banyak yang berani menanggung resiko atas perbuatannya tanpa pertimbangan yang matang. Di Kabupaten Sintang perkawinan anak usia < 19 tahun nomor 2 tertinggi dari Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat yaitu sebesar 25%, Sedangkan data ibu hamil usia kurang 20 tahun sebesar 829 kasus. Untuk kasus penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Sintang tiap tahunnya mengalami peningkatan. Dapat dilihat dari tahun 2021 kasus HIV sebanyak 575 kasus dan AIDS 50 kasus meningkat lagi pada tahun 2022 yaitu kasus HIV sebanyak 672 kasus sedangkan AIDS 97 kasus. Berdasarkan kelompok umur yang terbanyak pada umur 15-19 tahun (55%). SMA Muhammadiyah Sintang merupakan salah satu amal usaha Muhammadiyah di Kecamatan Sintang, Di SMA Muhammadiyah Sintang masih ditemukan siswa yang berhenti sekolah dikarenakan hamil dan pemahaman siswa tentang seks bebas dan penikahan dini yang kurang. Untuk mengatasi permasalahan ini maka perlu diadakan penyuluhan dan pembentukan kader serta pelatihan kader pendidik sebaya untuk mempermudah mendapatkan informasi maupun menyampaikan informasi kepada remaja. Metode pelaksanaan kegiatan ini meliputi sosialisasi dan pembentukan serta pelatihan pendidik sebaya,hasil kegiatan menunjukan ada perbedaan yangbermakna tingkat pengetahuan siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan pelatihan dan sosialisasi peserta yaitu sebesar 1,53. Kegiatan pengabdian ini sudah membentuk dan mengaktifkan kader teman sebaya di SMA Muhammadiyah Sintang
Kata kunci: Pemberdayaan; pendidik sebaya; sex bebas; pernikahan dini
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.20527/ilung.v3i2.10445
Refbacks
- There are currently no refbacks.