Pemanfaatan Lahan Pekarangan Untuk Budidaya Sayuran Dengan Sistem Hidroponik Sederhana

Yudhi Achnopha

Abstract


Rendahnya pengetahuan petani dalam memanfaatkan pekarangan rumah untuk pertanian seperti budidaya tanaman sayuran merupakan masalah yang dihadapi oleh petani di Desa Sei. Beras. Hal ini disebabkan karena lahannya merupakan lahan gambut yang mengalami banjir ketika musim hujan termasuk lahan pekarangan. Petani setempat belum mengetahui teknologi yang tepat yang dapat dilakukan untuk pemanfaatan kawasan pekarangan. Di samping itu, mahalnya harga pupuk kimia di pasaran menjadi alasan lain petani tidak memanfaatkan lahan pekarangan. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan merupakan bentuk penyaluran pengetahuan dosen Pertanian dari Universitas Jambi dalam rangka meningkatkan keterampilan dari peserta untuk memanfaatkan lahan pekarangan dengan bahan yang mudah diperoleh. Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh 12 orang peserta yang terdiri dari ketua kelompok tani dan anggota kelompok tani. Peserta sangat antusias mengikuti setiap tahapan kegiatan baik dalam sesi diskusi maupun praktek. Dengan memanfaatkan limbah pertanian ramah lingkungan, peserta diberikan pengetahuan dalam membuat sistem hidroponik sederhana yang terdiri atas nutrisi dan media yang digunakan. Setiap peserta diminta untuk memberikan informasi terkait jumlah produksi dari sayuran yang ditanam pada hidroponik setelah kegiatan dilakukan. Kegiatan ini dinilai berhasil, salah satunya dibuktikan dengan adanya  dukungan desa, dimana peserta yang mengikuti kegiatan ini diminta untuk melatih  KWT-KWT (kelompok Wanita Tani) yang ada di Desa Sei. Beras serta menjadi desa “Swasembada Sayur”. 

Full Text:

PDF

References


BPS Kabupaten Tanjung Jabung Timur. (2020). Kecamatan Mendahara Ulu Dalam Angka 2020. CV. Suber Sentosa Multimedia. 131 hal.

Hardjowigeno, S. (2004). Dasar Ilmu Tanah. IPB Press. Bogor.

Ningsih, E., Agus, B., Katika, U., Yustia, W.M., Shofiyya, J., dan Dian, Y., (2020). Pemberdayaan Karang Taruna Desa Gampingrowo Dengan Pelatihan Hidroponik. Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol. 4 No. 2 Juni 2020. Hal. 333 - 338

Sentana, S. (2010). Pupuk Organik, Peluang, dan Kendalanya. UPT Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia LIPI.Yogyakarta.

Rahma, S., Burhanuddin, R., dan Muh. J.J. (2019). Increasing Pottasium on Soil With Apllication of Banana Stem Liquid Fertilizer and Coconut Liquid Fertilizer. Jurnal Ecosolum Volume 8 (2), ISSN Online: 2654-430X, ISSN: 2252-7923.

Rodiah, I. S. (2014). Pemanfaatan Lahan Dengan Menggunakan Sistem Hidroponik. Jurnal Universitas Tulungagung Bonorowo. Vol. 1 No 2. Hal 43-49.

Roidah, I. S. (2013). Manfaat menggunakan pupuk organik. Jurnal Universitas Tulungagung. Bonorowo.

Rosmarkam, A., dan Yuwono N. W. (2002). Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Yokyakarta.

Siswati, N.D., Herwindo, T., dan Puguh, W.E.S. (2009). Kajian Penambahan EM4 Pada Proses Dekomposisi Limbah Padat Industri Kertas. Buana Sains Vol 9 No 1 : 63-68 hal.

Sofwan, N., Ovi, F., Achmad, H.T., dan Siti, N.I. (2018). Optimalisasi ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) Alami Ekstrak Bawang Merah (Allium cepa fa.ascalonicum) Sebagai Pemacu Pertumbuhan Akar Stek Tanaman Buah Tin (Ficus carica). Vigor: Jurnal Ilmu Pertanian Tropika dan Subtropika (2) : 46 – 48 hal.

Sutedjo, M. (2010). Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: Rineka Cipta.




DOI: https://doi.org/10.20527/ilung.v1i2.4057

Refbacks

  • There are currently no refbacks.