Fuzzy Logic (Bagian 1): Senandung Lukisan Cadas Dari Situs Bukit Bangkai Untuk Pendidikan Wisata Masyarakat
Abstract
Ini tulisan pertama terdiri atas tiga bagian, terkait pengabdian masyarakat di kawasan situs Bukit Bangkai tahun 2017 dan 2022. Tujuan tulisan ini pula sekedar memberikan suatu deskripsi dan orientasi logika yang tersamar (fuzzy logics) makna artifak berupa lukisan cadas “Burung Enggang dan Perahu” situs Bukit Bangkai, dan menghubungkan dengan burung Enggang yang sebenarnya. Data pengabdian masyarakat yang utama diperoleh berupa lukisan cadas “burung enggang” pada situs Bukit Bangkai kawasan wisata pendidikan, desa Dukuhrejo, Kecamatan Mantewe, Batulicin. Untuk menjadikan wisata pendidikan masyarakat secara umum, maka lukisan itu perlu ditafsirkan atau diberi makna secara akademis. Untuk mengetahui respon masyarakat terhadap pendidikan ekowisata, digunakan metode quisioner terhadap 70 responden. Hasilnya berturut-turut 67 %, 29% dan 3% menyatakan sangat penting, penting dan cukup penting. Para responden merupakan kalangan pelajar milineal. Khusus tangapan responden terhadap karya seni senandung “lukisan cadas” dan “antara kasturi, enggang dan elang”https://youtube.com/shorts/JzvYN4_8LtU?feature=shareatauwww.youtube.com/watch?v=YvDOS83GPkQdanhttps://www.youtube.com/watch?v=Qdkg8MdEhmY, menyatakan isi syair berturut-turut 49 % (aktivitas nenek moyang prasejarah), 39% (lingkungan tempat tinggal nenek moyang dalam gua), sisanya 12% (tradisi religiusitas nenek moyang). Sedangkan tanggapan responden terhadap kajian simbol lukisan cadas berupa “burung enggang dan perahu” menyatakan berturut-turut 55% (sangat penting), 36% (penting) dan 9% (cukup penting). Para responden mengenal lukisan cadas berupa burung enggang dan perahu umumnya melalui media sosial dan jarang melalui kunjungan ke situs. Untuk simbol burung enggang dan perahu, para responden mengenal melalui logo pendidikan atau rumah adat. Oleh karena itu, senandung lukisan cadas situs Bukit Bangkai untuk wisata pendidikan masyarakat merupaka kegiatan yang urgen.
Kata Kunci: simbol, senandung lukisan cadas, akademis
Full Text:
PDFReferences
Balai Bahasa Kalimantan Selatan, (2014), Bahasa Daerah Kondisi dan Upaya Mempertahankannya, Proseeding, Penerbit Familia, Yogyakarta.
Balai Bahasa Sulawesi Tenggara, (2015), Pemertahanan Bahasa Daerah Dalam Bingkai Keberagaman Budaya di Sulawesi Tenggara, Proseeding, Kantor Balai Bahasa Sulawesi Tenggara, Kendari.
Blust, Robert (2009).The Austronesian languages. Pacific Linguistics, Research School of Pacific and Asian Studies, The Australian National University.ISBN 978-0-85883-602-0.
Darmadi, H. 2016. Asal-usul Dayak dan Penyebarannya di Bumi Borneo. Jurnal Pendidikan Sosial. 2407-5299.
Hodgins, G. W. L., Thorpe, J. L., Cooper, G. R. and Hedges, R. E. M., (2001), Protocol development for purification and characterisation of sub-fossil insect chitin for stable isotopic analysis and radiocarbon dating, Radiocarbon, 43, 199–208.
Koentjaraningrat, (1971), Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, Penerbit Djembatan, Djakarta.
Okky, P. S. 2015. Analisis Spektroskopi Lukisan Gua dari Situs Batu Batulis, Kabupaten Kotabaru. FMIPA ULM, Banjarbaru
Oppenheimer, S (2012), Eden in the East, the drowned continent of Southeast Asia, Proceeding The 4th International Conference on Indonesian Studies, Bali 9-11 February, FIPB-UI, pp 1
Permana, R.C.E., (2021), Tradisi Gambar Tangan Gua Prasejarah, Jurnal Seni Nasional Cikini Vol 7 No 2
Rio, M. A. S. 2015. Analisis Spektroskopi Lukisan Gua dari Situs Liang Bangkai, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. FMIPA ULM, Banjarbaru.
Sahertian, C. I., (2021), Sakralitas Burung Enggang dalam Teologi Lokal Masyarakat Dayak Kanayatn , EPIGRAPHE: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani; Vol 5, No. 1
Susilo, T B. (2017), Austronesia: Induk Bahasa Indonesia , Konggres HKI, Samarinda.
Susilo, T B. (2018), Menakar Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Ilmiah, Seminar Kebudayaan Nasional, Banjarmasin, Fakultas SOSPOL ULM
Tanto Budi S, Oni Soesanto, Bambang Sugiyanto, dan Okky (2015), Analisis Spekstrometri Lukisan Cadas motif kotak-kotak situs Batung Batulis, Serongga, Proseeding, Seminar Nasional Kimia, Universitas Negeri Jember
Tanto Budi S., Oni Soesanto, dan Arfan Eko Fakrudin (2017), Pembuatan pupuk dan pengolahan sampah di sekitar Situs Bukit Bangkai, Desa Dukuhrejo, laporan pengabdian masyarakat ULM.
Tanto Budi S., (2018, 2019), Karya tulis ilmiah situs Bukit Bangkai dan Prasejarah Indonesia, ceramah-dialog kebudayaan dan lukisan cadas pada komunitas budaya di Palangka Raya-Kalimantan Tengah dan Bandung-Jawa Barat (https://kabarkampus.com/2018/11/peran-strategis-kimia-arkeologi-forensik-untuk-pengembangan-kepribadian-kebudayaan-di-kalimantan-selatan
Tanto Budi S., Paula A. E., Bianchi, Bambang Sugiyanto, Merry dan Oni Soesanto, (2020), Analisis rock art mirip burung enggang, dari situs Bukit Bangkai, Proseeding Seminai Internasional Lahan Basah, ULM.
Tanto Budi S., Victoria Asri, (2019), Analisis Spesi Logam (Ca, Fe dan Mg) dan Karakterisasi Artefak Perahu Kayu (3008 ± 16 tahun BP), Proseeding Seminar Lahan Basah, ULM.
Zadeh, L.A. (1975). "The concept of a linguistic variable and its application t
DOI: https://doi.org/10.20527/ilung.v2i1.5327
Refbacks
- There are currently no refbacks.