Transfer Teknologi pengolahan Media Tanam Berbasis Mikroba Indigenous dan Gulma Air Kepada Petani Kelurahan Bangkal

Ismed Setya Budi, Ismed Fachruzi, Mariana Mariana, Yusriadi Yusriadi, Muhammad Indar Pramudi, Helda Orbani Rossa

Abstract


Kelurahan Bangkal merupakan daerah menyangga pangan untuk Kota Banjarbaru karena  memiliki lahan pertanian yang luas sehingga sebagian besar mata pencaharian warganya adalah dari bertani di lahan. Kendala utama pertanian di daerah ini adalah lahannya yang perlu pupuk  agar tanaman tumbuh subur dan lahan yang kadang tergenang pada musim hujan. Solusi tepan yang ditawarkan adalah pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan mikroba indigenous dan gulma air sebagai bahan utama. Masalah banjir perlu bantuan pemerintah dengan membuat embung disamping pertanian memanfaatkan lahan pekarangan sesuai prinsif urban farming. Kegiatan diawali dengan pendekatan ke Pemerintah Kecamatan Cempaka dan ke Kelurahan Bangkal untuk mendapatkan gambaran awal kondisi pertanian. Tahap kedua melakukan pertemuan penyuluhan yang melibatkan Camat Cempaka, Lurah Bangkal, dan ketua Kelompok Tani yang ada beserta beberapa anggota dengan jumlah peserta mecapai 42 orang. Hasil analisis dari kuisioner menunjukkan bahwa petani masih perlu praktek langsung cara pembuatan pupuk dengan pedampingan tim dari awal mencari isolat dan mengolahan gulma air menjadi pupuk.  Hasil isolasi di lahan milik petani ditemukan mikroba Jenis Trichoderma sp dan gulma air jenis kalakai dan kayapu yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan perbanyakan pestisida organik. Pendampingan di lahan terus berlanjut sehingga kelompok Tani Bunga Padi milik salah satu kelompok tani berhasil membuat kemasan pupuk siap dipasarkan disamping dimanfaatkan oleh anggota kelompoknya dan petani sekitar. Diharapkan dengan pendampingan Tim  keberlanjutannya dihasilkan produk beras merah organik spesifik lahan Bangkal siap dipasarkan.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.20527/ilung.v2i3.6458

Refbacks

  • There are currently no refbacks.