EFEKTIVITAS KARTU EMOSI DALAM MENGURANGI PERILAKU IMPULSIF PADA ANAK ADHD (ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER)

Rahmawati Rahmawati, Ali Rachman, Dewi Ratih Rapisa

Abstract


ADHD merupakan anak yang memiliki tiga gejala yaitu kesulitan memperhatikan (kosentrasi), perilaku impulsif dan hiperaktif. Permasalahan utama yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu pada gejala perilaku impulsif. Impulsivitas adalah tindakan yang memiliki dorongan yang sangat kuat untuk melakukan sesuatu tanpa berpikir dan tidak terkendali. Upaya untuk mengurangi perilaku impulsif adalah dengan menerapkan kartu emosi. Penelitian bertujuan untuk menguji efektivitas kartu emosi dalam mengurangi perilaku impusif pada anak ADHD. Adapun metode yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian Single Subject Research (SSR) dengan desain reversal A-B-A. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada kondisi baseline-1 (A1) dilakukan 4 sesi dengan hasil 17, 17, 19, 19, pada intervensi (B) dilakukan 7 sesi dengan hasil 15, 14, 12, 14,14,13, 12, dan pada baseline-2 (A2) dilakukan 4 sesi dengan hasil 16, 15, 15, 14 frekuensi perilaku impulsif muncul. Hasil analisis data bahwa terdapat perubahan arah dari positif ke negatif, perubahan stabilitas dari stabil ke variabel ke stabil, serta persentase overlap yang kecil yaitu 0% dan 25%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kartu emosi efektif dalam mengurangi perilaku impulsif pada anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Adapun saran dalam penelitian ini yaitu sebaiknya kartu emosi dijadikan sebagai rekomendasi untuk membantu mengurangi perilaku impulsif pada anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).


Keywords


anak ADHD; perilaku impulsif; kartu emosi

Full Text:

PDF

References


BPSI. (2014). Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta

Erlita, T., & Abidin, Z. (2020). Kompetensi Emosi (Ekspresi dan Pemahaman Emosi) pada Anak Usia Prasekolah. Jurnal Studia Insania, 8(2), 140. https://doi.org/10.18592/jsi.v8i2.3951

Kemendikbud. (2019). Kemendikbud Ajak Daerah Tingkatan Pendidikan Inklusif. Retrieved April 30, 2022. Diakses dari https://www.kemendikbud.go.id/main/blog/2019/07/

Mirnawati, & Amka. (2019). Pendidikan Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Yogyakarta: Penerbit Deepublish.

Purwanto. (2006). Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Situmorang, K. (2018). Mengurangi Perilaku Impulsif Melalui Layanan Konseling Individual Kepada Siswa Kelas VII SMP Swasta Muhammadiyah 01 Medan Tahun Pembelajaran 2017/2018. Skripsi: Univ. Muhammadiyah Sumatera Utara

Sunanto, J., Takeuchi, K., & Nakata, H. (2005). Pengantar Penelitian Dengan Subyek Tunggal. CRICED Universitas of Tsukuba

Wahidah, E. Y. (2018). Identifikasi dan Psikoterapi terhadap ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) Perspektif Psikologi Pendidikan Islam Kontemporer. Millah: Jurnal Studi Agama, 17(2), 297–317.

Zahro, I. F. (2017). Pengaruh Pelatihan Empati Melalui Kartu Ekspresi Emosi Terhadap Perilaku Menolong Dan Perilaku Agresif Pada Anak Prasekolah. JCE (Journal of Childhood Education), 1(1), 1–13. https://doi.org/10.30736/jce.v1i1.1


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Journal of Education for All

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Tools:


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.