Pengaruh Inflasi ,Pertumbuhan Ekonomi dan Kebutuhan Hidup Layak terhadap Upah Minimum Provinsi (UMP) Di Provinsi Kalimantan Selatan
Abstract
This study aims to (1) determine the influence of the inflation, economic growth, and decent living needs simultaneously to Provincial Minimum Wages in the south Borneo Province; (2) find out the dominant factor in influencing Provincial Minimum Wages in South Borneo Province;
Purpose including in type purpose descriptive quantitative. While the location purpose is the province south Borneo, and the goal is inflation, economic growth, decent living needs, and provincial minimum wages in the South Borneo Province in 2004-2018. Data obtained will be analyzed by multiple linear regression using the Program Eviews version 10.
This study shows that the (1) Inflation, Economic Growth, and Decent Living Needs at the same time has a significant impact on Provincial Minimum Wages in the South Borneo Province in 2004-2018. (2) This study also indicates that Decent Living Needs is the dominant factor affecting Provincial Minimum in South Borneo Province in 2004-2018.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Badan Pusat Statistik, (2018). Upah Minimum Provinsi Kalimantan Selatan. Kalimantan Selatan.
Badan Pusat Statistik, (2018). Inflasi Provinsi Kalimantan Selatan. Kalimantan Selatan.
Badan Pusat Statistik, (2018). Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan. Kalimantan Selatan.
Badan Pusat Statistik, (2015). Kebutuhan Hidup Layak Kalimantna Selatan. Indonesia.
Charysa, Ninda Noviani. (2013). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Terhadap Upah Minimum Regional di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011. Economics Development Analysis Journal.
Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan.
Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate Denga Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gujarati, D., & Porter, d. D. (2012). Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta: Salemba Empat.
Jhingan, M.L. (2013). Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta. Rajawali Pers.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 21 Tahun 2016 Tentang kebutuhan hidup layak.
Kertiasih, Luh (2017). Pengaruh Tingkat Inflasi dan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Terhadapa Upah Minimum Regional (UMR) di Provinsi Bali Pada Tahun 2008-2015. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha.
Kistanto, Ilham. (2013). Analisis Penetapan Upah Minimum di Jember. [Skripsi] Jamber. Fakultas Ekonomi , Universitas Jember.
Nawawi dan Martini, (1995). Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.
Nurtiyas, Febrika. (2016). Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Upah Minimum Provinsi di Pulau Jawa Tahun 2019-2014. [Skripsi]. Yogyakarta.
Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan .
Safrida, Sofyan dan Syahriani. (2014). Dampak Peningkatan Upah Minimum Provinsi Terhadap Inflasi Dan Pasar Kerja Di Provinsi Aceh. Jurnal Agrisep.
Sudjana, Nana dan Ibrahim. (1989). Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung. Sinar Baru.
Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.
Sukirno, Sadono. (2002). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Todaro dan Smith, (2003). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. United Kingdom. Pearson Education Limitied.
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
Zahari. (2014). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Terhadap Upah Minimum provinsi Jambi. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari.
DOI: https://doi.org/10.20527/jiep.v3i2.2541
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 JIEP: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.