Nilai Kerugian Ekonomi Lingkungan Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut di Kota Banjarbaru
Abstract
This study aims to estimate environmental, economic losses value because of forest and peatland fires in Banjarbaru City and assess the government's prevention efforts. This study is a quantitative descriptive study by processing the data of the forest and the peatland fires. The data analysis technique used uses the total economic value (TEV) approach, where the used variables are biodiversity damage value, carbon release value, nutrient loss value, and water regulation value. The types of user data are secondary data which is time series among 2018-2019, and primary data regarding the prevention efforts also support these.
The results of this study indicate that the total environmental, economic losses value due to forest peatland fires in Banjarbaru City in 2018 reached Rp.6.214.204.338, and in 2019 reached Rp.6.904.137.284. Thus, the occurrence of these fires extremely affects the environmental damage. TheSome prevention efforts have been carried out, such as doing integrated coordination meetings, mapping fire-prone areas, and doidirectingcialization to the public related to the danger of forest fire with its temporary countermeasures, including appeals regarding appeals fie forest through mass media.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Akbar, A. (2016). Pemahaman dan Solusi Masalah Kebakaran Hutan di Indonesia. Bogor: Forda Press.
Banjarbaru, W. (2007). Peraturan Daerah Kota Banjarbaru Nomor 4 Tahun 2007 Tentang Pemecahan dan Pembentukan Kecamatan Baru di Kota Banjarbaru.
Banjarbaru, W. (2014). Peraturan Daerah Kota Banjarbaru Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banjarbaru Tahun 2014 - 2034.
Budiati, L. (2010). Good Governance Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. Bogor: Ghalia Indonesia.
Effendie. (2016). Ekonomi Lingkungan. UPP STIM YKPN.
Fauzi, A. (2015). Valuasi Ekonomi dan Penilaian Kerusakan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Bogor: PT Penerbit IPB Press.
Hindarto, D. E., Samyanugraha, A., & Natalia, D. (2018). #pasarkarbon: Pengantar Pasar Karbon untuk Perubahan Iklim. Jakarta.
Indonesia, R. (1999). Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan.
Indonesia, R. (1999). Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1999 Tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Banjarbaru.
Indonesia, R. (2007). Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana.
Indonesia, R. (2008). Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.
Indonesia, R. (2016). Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2016 TentangPerlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut.
Indonesia, R. (2017). Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2017 Tentang Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup.
MENLHK. (2014). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Kerugian Lingkungan Hidup Akibat Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup.
Noor, M., & Sabihan, S. (2010). Lahan Gambut. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Rasyid, F. (2014). Permasalahan dan Dampak Kebakaran Hutan. Jurnal Lingkar Widyaiswara, 47-59.
Sandy, I. M. (1995). Tanah: Muka Bumi. Jakarta: PT. Indograph Bakti.
Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Kencana Prenadamedia Group.
Sugiyanto, C., & Fikri, A. A. (2016). Ekonomi Sumber Daya Alam. Yogyakarta: STIM YKPN.
Suparmoko, M. (2005). Neraca Sumber Daya Alam. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Suparmoko, M. (2006). Panduan & Analisis Valuasi Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Suparmoko, M., & Ratnaningsih, M. (2011). Ekonomika Lingkungan. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Widiyanto, A. (2010). Hutan Sebagai Pengatur Tata Air dan Pencegah Erosi Tanah: Pengelolaan dan Tantangannya. 1-3.
Yakin, A. (2015). Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Jakarta: Akademika Pressindo.
DOI: https://doi.org/10.20527/jiep.v4i1.3540
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 JIEP: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.