Analisis Kelayakan Klusterisasi Industri Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Hulu Sungai

Muhammad Hatami Al Fajar, Chairul Sa’roni

Abstract


This study aims to determine the potential for cluster analysis of Non-Timber Forest Products (HHBK) in the Upstream River and Non-Timber Forest Products (HHBK) KPHs, which are most suitable for industrial development in the FMU. Sources of data used are primary and secondary data in a Long Term Management Plan (RPHJP) Upstream Forest Management Unit (KPH) document and interviews. The data analysis technique used is a feasibility study to find out what non-timber forest products will be most suitable for industrial development in the FMU Hulu Sungai.         

The results showed that the FMU Hulu Sungai had potential Non-Timber Forest Products (HHBK), namely Aren, Bamboo, and Candlenut. The use of the feasibility study method to get the priority scale which is the most feasible to be built by industry. Analysis of the Clusterization of Non-Timber Forest Products Industry (HHBK) in the Hulu Sungai FMU can be used as a reference for the industry office and Forest Management Units (KPH) to see whether or not an industry should be built in the FMU Hulu Sungai

Keywords


Non-Timber Forest Product, Industrial Clustering, Feasibility Study

Full Text:

PDF

References


Arlene et al (2010). Pengaruh Temperatur dan Ukuran Biji Terhadap Perolehan Minyak Kemiri pada Ekstraksi Biji Kemiri dengan Penekanan Mekanis. Universitas Katolik Parahyangan.

Baharuddin, T. I. (2009). Hasil Hutan Bukan Kayu. Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin Makasar.

Eratodi (2007). Struktur dan Rekayasa Bambu (Edisi 1). Universitas Pendidikan Nasional Denpasar Bali.

Kasmir & Jakfar. (2012). Studi Kelayakan Bisnis. Cetakan ke Delapan. Jakarta:

Kencana.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2019. Statistik Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2018. Jakarta : Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Kuncoro, Mudrajad. Ekonomika Industri Indonesia Menuju Negara Industri Baru

(Edisi I). Yogyakarta: ANDI, 2007.

Moko, H. (2008). Menggalakkan Hasil Hutan Bukan Kayu Sebagai Produk Unggulan. Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan.

Morisco (2006). Pemberdayaan Bambu Untuk Kesejahteraan Rakyat Dan Kelestarian Lingkungan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Novita Erlinda. (2017). Klasterisasi Industri Hilir Produk Olahan Berbahan Baku Karet di Provinsi Jambi . BALITBANGDA PROVINSI JAMBI .

Nur, M Anshar. (2019). Kajian Bisnis Tanaman Rehabilitasi Hutan dan Lahan Sumber Dana APBN Tahun 2019 di Provinsi Kalimantan Selatan. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat.

Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2007 pasal 28, 43, dan 44 pemungutan dan pemanfaatan HHBK.

Pratomo Setiaji, W. A. (2016). Klastering Industri di Kabupaten Kudus Menggunakan Metode Fuzzy C-Means. Fakultas Teknik Universitas Muara Kudus.

Sandi, I Made. (1985). Republik Indonesia Geografi Regional. Jakarta: Puri Margasari

Sunyoto, Danang. (2014). Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran (Konsep, Strategi,

dan Kasus). Cetakan ke-1. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic

Publishing Service).

Sugiyono, P. D. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung Alfabeta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian.

Wibowo, G. H. (2012). Analisis Kebijakan Pengelolaan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di NTB dan NTT. Fakultas Hukum Universitas Mataram.




DOI: https://doi.org/10.20527/jiep.v5i1.5533

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 JIEP: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.