ANALISIS STATUS KERUSAKAN TANAH DI DAERAH TANGKAPAN AIR (DTA) SUB-SUB DAS RIAM KANAN

Regina Putri Utami, Eko Rini Indrayatie, Khairun Nisa

Abstract


Changes in land cover can cause damage to the physical, chemical, and biological properties of the soil. Soil damage is one indicator that makes land critical. Soil damage has the potential to cause erosion so that plant growth on land cannot grow optimally or is said to be infertile. This study aimed to analyze the potential and status of soil damage in the water catchment area of The Riam Kanan sub-watersheds. The methods used in this study are overlays and scoring to determine the potential for soil damage; and matching and scoring to determine the status of soil damage. Based on the analysis of soil damage, there are three classes of potential soil damage, specifically low, medium, and high. The highest potential is found in the Typic Eutrudox Steep Open Land unit. As for soil damage, all land units have the same status, specifically slightly damaged. Those have the same limiting factors, specifically bulk density and total porosity on land unit lateritic Podzolic Flat Rubber Plantation, Lateritic Podzolic Flat Mixed Dryland Agriculture, and Kandic Podzolic Flat Mixed Dryland Agriculture. The limiting factors for unit weight, total porosity, and redox in the Haplic Oxisol Sloping Mixed Garden and Moderately Steep Haplic Oxisols Mixed Gardens land unitsPerubahan tutupan lahan dapat mengakibatkan kerusakan pada sifat fisik tanah, kimia tanah dan biologi tanah. Kerusakan tanah merupakan salah satu indikator yang membuat lahan menjadi kritis. Tanah yang mengalami kerusakan berpotensi terjadi erosi sehingga membuat pertumbuhan tanaman pada lahan tidak dapat tumbuh dengan optimal atau dikatakan tidak subur. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis potensi dan status kerusakan tanah di Daerah Tangkapan Air (DTA) Sub-Sub DAS Riam Kanan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah overlays dan scoring untuk menentukan potensi kerusakan tanah, matching dan scoring untuk menentukan status kerusakan tanah pada lokasi penelitian. Berdasarkan dari hasil analisis didapatkan 3 kelas potensi kerusakan tanah yaitu potensi rendah, potensi sedang dan potensi tinggi. Potensi tinggi terdapat pada unit lahan Typic Eutrudox Curam Tanah Terbuka (TECTT), sedangkan status kerusakan tanah pada semua unit lahan memiliki status yang sama yaitu rusak ringan. Adapun yang memiliki faktor pembatas yang sama yaitu berat isi dan porositas total pada unit lahan Podsolik Laterik, Datar, Perkebunan Karet (PLDPK), Podsolik Laterik, Datar, Pertanian Lahan Kering Campur (PLDPLKC), dan Podsolik Kandik, Datar, Pertanian Lahan Kering Campur (PKDPLKC). Faktor pembatas berat isi, porositas total dan redoks pada unit lahan Oksisol Haplik, Landai, Kebun Campuran (OHLKC) dan Oksisol Haplik Cukup Curam, Kebun Campuran (OHCCKC).

Keywords


Potensi kerusakan tanah; Status kerusakan tanah; Sistem Informasi Geografis; Faktor pembatas

Full Text:

PDF

References


Andalusia, B., Zainabun, Z., & Arabia, T. 2016. Karakteristik tanah ordo ultisol di perkebunan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara I (Persero) Cot Girek Kabupaten Aceh Utara. Jurnal Kawista Agroteknologi, 1(1), 45-49.

Arisandi, G. 2015. Studi faktor penyebab kerusakan tanah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bomo Kabupaten Banyuwangi.

Haridjaja, O., Hidayat, Y., & Maryamah, L. S. 2010. Pengaruh Bobot Isi Tanah Terhadap Sifat Fisik Tanah Dan Perkecambahan Benih Kacang Tanah Dan Kedelai (Effect Of Soil Bulk Density On Soil Physical Properties And Seed Germinations Of Peanut And Soybean). Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 15(3), 147-152.

Nurhartanto, N., Zulkarnain, Z., & Wicaksono, A. A. 2022. Analisis Beberapa Sifat Fisik Tanah Sebagai Indikator Kerusakan Tanah Pada Lahan Kering. Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab, 4(2), 107-112.

Rajamuddin, U. A., & Sanusi, I. (2014). Karakteristik morfologi dan klasifikasi tanah inceptisol pada beberapa sistem lahan di Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan. Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian, 21(2), 81-85.

Rumaisha, A., Tania S, H., & Jamaludin, I. Peran Vegetasi terhadap Upaya pencegahan erosi tebing sub daerah aliran sungai (DAS) Cinambo Vegetation Role on Prevention of Cliff Erosion Prevention of Cinambo Watershed. agroteknologi.

Rusdiana, O., Fakuara, Y., Kusmana, C., & Hidayat, Y. 2000. Respon pertumbuhan akar tanaman sengon (Paraserianthes falcataria) terhadap kepadatan dan kandungan air tanah podsolik merah kuning. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 6(2).

Suzana, A. 2019. Penyusunan Status Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa di Kabupaten Bandung. Jurnal Civronlit Unbari, 4(1): 1-9.

Waluyaningsih, S. R. 2008. Studi Analisis Kualitas Tanah pada Beberapa Penggunaan Lahan dan Hubungannya dengan Tingkat Erosidi Sub DAS Keduang Kecamatan Jatisrono Wonogiri. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.




DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v6i6.11025

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License

Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.