KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PELAKSANA PROGRAM HUTAN DESA Di DESA SUNGAI BAKAR KECAMATAN BAJUIN KABUPATEN TANAH LAUT
Abstract
The purpose of this research is to study the socio-economic conditions of the community around the forest with the Village Forest Program. The method in this research is purposive sampling method. The socio-economic conditions of the people in Sungai Bakar Village are classified as low. Based on the condition of public education that has never received non-formal education, while formal education is in the medium category but is slightly different from the low category at the primary school level where the percentage is not too far away. The average age of the community is in the productive age range. The income of the farming community based on poverty standards from the Central Statistics Agency is classified as poor. So it can be concluded that the economic conditions of the community are low and the level of welfare is low. Only a few cultural values and norms (Maantar jujuran, Batapung Tawar, Mitoni and Wetonan) apply in Sungai Bakar Village but they are routinely carried out by the community as a form of cooperation
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitar hutan dengan adanya Program Hutan Desa. Metode didalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Kondisi sosial ekonomi masyarakat di Desa Sungai Bakar tergolong rendah. Berdasarkan kondisi pendidikan masyarakat yang belum pernah mengenyam pendidikan non formal, sedangkan pendidikan formal berada pada kategori sedang namun sedikit berbeda dengan kategori rendah pada tingkat sekolah dasar yang persentasenya tidak terlalu jauh. Rata-rata usia masyarakat berada pada rentang usia produktif. Pendapatan masyarakat petani berdasarkan standar kemiskinan dari Badan Pusat Statistik tergolong miskin. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kondisi ekonomi masyarakat rendah dan tingkat kesejahteraan yang rendah. Hanya sedikit nilai budaya dan norma (Maantar jujuran, Batapung tawar, Mitoni dan Wetonan) yang berlaku di Desa Sungai Bakar namun rutin dilakukan oleh masyarakat sebagai wujud kerjasama
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adalina, Y., Nurrochman, D. R., Darusman, D., dan Sundawati, L. 2015. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Sekitar Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Jurnal Penelitian Hutan dan Konversi Alam 12(2):105-118.
Hasanah, 2008. “Produktifitas Manajemen Sekolah (Studi Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah, Budaya Sekolah, dan Kinerja Guru Terhadap Produktivitas Sekolah menengah Pertama di kota Bandung) “Sekolah Pasca sarjana UPI, Disertasi tidak diterbitkan.
Hasanbanjarywordpress.com. (2016, 26 Mei) Islam dan Budaya Banjar di Kalimantan Selatan (Akses 25 Juli 2020)
Liputan6.com. (2019, 15 Juli) BPS: Penghasilan Rp 1,9 Juta Per Bulan Masuk Kategori Warga Miskin. (Akses 25 April 2020)
Pradanta S.W. 2016. Kajian Nilai-Nilai Budaya Jawa dalam Tradisi Bancakan Weton di Kota Surakarta (Sebuah Kajian Simbolisme dalam Budaya Jawa). (Tesis). Solo: Program Pascasarjana, Universitar Surakarta
Putri, A. D., dan Setiawina, N. D. (2013). Pengaruh Umur, Pendidikan, Pekerjaan Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Miskin di Desa Bebandem. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana Vol. 2, No.4, Hal. 173-180.
Roscoe, J. T. (1975). Fundamental Research Statistics for The Behavioural Sciences. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Simon, H. 2000. Hutan Jati dan Kemakmuran. Problematika dan Strategi Pemecahan. BIGRAF Publishing. Yogyakarta.
Simon, H. 2001. Pengelolaan Hutan Bersama Rakyat (Cooperative Forest Management) Teori dan Aplikasi pada hutan Jati di Jawa. Bigraf Publishing. Yogyakarta.
Sugesti MT, Abidin Z, & Kalsum U. 2015. Analisis Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga Petani Padi Desa Sukajawa, Kecamatan Bumiratu Nuban, Kabupaten Lampung Tengah. Lampung: Fakultas Pertanian Universitas
DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v4i4.3951
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.