KARAKTERISTIK OBJEK WISATA ALAM DI WILAYAH KERJA KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Abstract
The Tabalong Forest Management Unit (KPH) has a very diverse potential for natural tourism objects, but development is still limited. ODTWA development requires more detailed data and information about the characteristics of ODTWA, so that all forms of management of the tourism object will be more precise and specific. The purpose of this study was to analyze the potential feasibility of natural tourism objects, analyze the characteristics of ODTWA natural attractions in KPH Tabalong Resort Forest Management (RPH) Kinarum. There are three natural attractions in the working area of KPH Tabalong RPH Kinarum, namely, 1) Riam Mambanin in Marindi Village, Haruai District, Tabalong Regency; 2) Riam Kinarum in Kinarum Village, Upau District, Tabalong Regency; 3) Riam Maga in Mangkupum Village, Muara Uya District, Tabalong Regency. Data was collected through field observations and semi-structured interviews. Data analysis was carried out descriptively based on the data collected. The most varied ODTWA areas and have great potential to be developed in a short time are Riam Kinarum and Riam Mambanin
Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tabalong memiliki potensi objek wisata alam yang sangat beragam namun pengembangan masih terbatas. Pengambangan Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (ADOTWA) memerlukan data dan informasi yang lebih rinci tentang karakteristik ODTWA, sehingga segala bentuk pengelolaan terhadap objek wisata tersebut akan lebih tepat dan spesifik. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis karakteristik objek wisata alam ODTWA yang ada di KPH Tabalong Resort Pengelolaan Hutan (RPH) Kinarum. Objek wisata alam yang ada di wilayah kerja KPH Tabalong RPH Kinarum ada tiga yaitu, 1) Riam Mambanin yang ada di Desa Marindi Kecamatan Haruai Kabupaten Tabalong; 2) Riam Kinarum yang ada di Desa Kinarum Kecamatan Upau Kabupaten Tabalong; 3) Riam Maga yang ada di Desa Mangkupum Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan dan wawancara semi terstruktur. Analisis data dilakukan secara deskriptif berdasarkan data yang dikumpul. Kawasan ODTWA yang paling variatif dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam waktu cepat adalah Riam Kinarum dan Riam Mambanin
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arwandi. 2016. Studi peningkatan Sarana dan Prasarana Kawasan Objek Wisata Pantai Pa’badilang Kecamatan Bontomatene Kabupaten Kepulauan Selayar. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin.
Departemen Kehutanan. 1999. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kahutanan. Jakarta.
Hidayat, S. 2016. Strategi Pengembangan Ekowisata di Desa Kinarum Kabupaten Tabalong. Jurnal Hutan Tropis, 4(3): 282-292
Kementerian Kehutanan. 2012. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.22/Menhut-II/2012 Tentang Pedoman Kegiatan Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan Wisata Alam Pada Hutan Lindung. Jakarta.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2016. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.31/MenLHK/Setjen.1/3/2016 tentang Pedoman Kegiatan Usaha Pemnafaatna Jasa Lingkungan Wisata Alam pada Hutan Produksi. Jakarta.
Kissinger, Noor, A.S., Pitri, R.M.N, & Violet. 2020. The Potential of Mangrove Forest as Natural Tourism Area Based on the Flora-Fauna Characteristic and Social Aspek Case Study: Mangrove Forest in Angsana Village. BIO Web of Conferences,20:1-4
KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan Tabalong). 2018. Review Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPH Tabalong Tahun 2016-2025. Jakarta.
Maulana, A., Susilowati, M.H.D., & Nurlambang, T. 2013. Hubungan Tingkat Daya Tarik Objek Wisata di Kabupaten Kuningan. Jakarta: Universitas Indonesia.
Mulyaningrum. 2005. Eksternalisasi Ekonomi Dalam Pembangunan Wisata Alam Berkelanjutan (Studi Kasus Pada Kawasan Wisata Alam). Jurnal Pendidikan UNIB, XI(1): 9-20
Syah, F. 2015. Implementasi Kebijakan Kebersihan Terhadap Perilaku Wisatawan Di Destinasi Wisata. Jakarta: Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI
DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v5i2.5363
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.