SIFAT FISIK ARANG ALABAN, ARANG MAMPAT DAN ARANG BATI-BATI DARI KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT GUNUNG BABARIS DAN GUNUNG WARINGIN

Puput Sary Pujowati, Noor Mirad Sari, Adi Rahmadi

Abstract


This study aims to determine the physical characteristics of the alaban type charcoal, the compressed type and the type of bacin. After testing SNI 01-6235-2000 of the 3 types of charcoal, the results for each characteristic are not the same and some do not meet the standard requirements. The method used to make wood charcoal uses the ground hole method. The three materials used are plants that are very much found in the Karang Intan District area, especially in the area of the Gunung Babaris and Mount Waringin Forest groups. The research was conducted to determine the physical characteristics of charcoal including moisture content, ash content, flight substance content, bonded carbon content and calorific value according to the quality standard of SNI 01-6235-2000. The results showed that the moisture content was still above 8% (not fulfilling the SNI standard), the ash content was below 8% (fulfilled the SNI standard), the flying substance content was below 15% (met SNI standards), above 30% (meet the SNI standard) and a calorific value above 5000 Kal / g (meet the SNI standard only for alaban charcoal, the other two types do not meet the SNI standard). The best calorific value is alaban charcoal, which is 5.076.96 Cal / g

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sifat fisik arang jenis alaban, jenis mampat dan jenis Bati-bati. Setelah dilakukan pengujian SNI 01-6235-2000 dari 3 jenis arang hasilnya untuk tiap karakteristik tidak sama dan ada yang tidak memenuhi persyaratan standar. Metode yang dipakai untuk pembuatan arang kayu menggunakan metode lubang tanah. Ketiga bahan digunakan adalah tanaman yang sangat banyak ditemui di wilayah Kecamatan Karang Intan, terutama pada area kelompok Hutan Gunung Babaris dan Gunung Waringin. Penelitian dilakukan untuk mengetahui karakteristik sifat fisik arang meliputi kadar air, kadar abu, kandungan zat hilang, kandungan karbon terikat dan nilai kalor sesuai standar mutu SNI 01-6235-2000. Menghasilkan nilai kadar kelembaban masih di atas 8% (belum memenuhi norma SNI), kadar debris di bawah 8% (memenuhi standar SNI), kandungan zat hilang di bawah 15% (memenuhi standar SNI), kandungan karbon terikat di atas 30% (memenuhi pedoman SNI) dan nilai kalori di atas 5000 Kal / g (memenuhi pedoman SNI hanya untuk arang alaban, dua jenis lainnya tidak memenuhi pedoman SNI). Nilai kalori terbaik adalah arang alaban yaitu 5.076.96 Cal / g.


Keywords


Arang Alaban; Arang Mampat; Arang Bati-Bati; KHDTK

Full Text:

PDF

References


Brades, A.C. & Tobing, F.S., 2008. Pembuatan Briket Arang dari Eceng Gondok dengan Sagu Sebagai Pengikat. Inderalaya: Jurusan Teknik kimia UNSRI

Budihandoko Y. 2010. Sifat Fisik dan Keterbasahan Kayu Bakau (Rhizophoraapiculata BI) Berdasarkan Ketinggian dan Kedalaman pada Batang. (Skripsi) Pontianak : Fakultas Kehutanan UNTAN.

Sukesti, E.N.. 2010. Identifikasi dan Kuantifikasi Bahan Baku Pembuatan Arang Kayu. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Fachry, A.R., Sari, T.I., Dipura, A.Y., & Najamudin, J. 2010. Mencari Suhu Optimal Proses Karbonisasi dan Pengaruh Campuran Batubara Terhadap Kualitas Briket Eceng Gondok. Jurnal Teknik Kimia,17 (2) : 55-67.

Faizal, M. 2014. Pengaruh Komposisi Arang dan Perekat Terhadap Kualitas Biobriket dari Kayu Karet. Jurnal Teknik Kimia, 20 (2) : 36-44.

Jamilatun S. 2011. Kualitas Siat-sifat Penyalaan dari Pembakaran Briket Tempurung Kelapa, Briket Serbuk Gergaji Kayu Jati, Briket Sekam Padi dan Briket Batubara. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan” Malang.

Lempang, M. 2014. Pembuatan dan Kegunaan Arang Aktif. Info Teknis Eboni, 11(2), 65–80.

Masturin, A. 2002. Sifat Fisik dan Kimia Briket Arang dari Campuran Arang Limbah Gergajian Kayu. IPB

Muctadi, T.R. & Ayustaningwarno, F. 2010. Teknologi Proses Pengolahan Pangan. Bandung: Penerbit Alfabeta..

Pohan, H.G., Wijaya, H., & Suherman, A. 2010. Studi Pembuatan Arang dan Vinegar Bambu Dengan Menggunakan Tungku Pirolis Skala Semi Komersional. Warta IHP/Journal of Agro Based-Industry, 27 (1): 59-58.

Riseanggara, R.R. 2008. Optimasi Kadar Perekat pada Briket Limbah Biomassa. Bogor. Perpustakaan Institut Pertanian Bogor.

Santosa, Mislaini R., & Anugrah, S.P. 2010. Studi Variasi Komposisi Bahan Penyusun Briket dari Kotoran Sapi dan Limbah Pertanian. Padang. Universitas Andalas Kampus Limau Manis.

Triono, A. 2006. Karakteristik Briket Arang dari Campuran Serbuk Gergajian yu Afrika (Maesopsis eminii Engl) dan Sengon (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) Dengan Penambahan Tempurung Kelapa (Cocos nucifera L). Skripsi. Bogor: Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Usman, M.N. 2007, Mutu Briket Arang Kulit Buah Kakao dengan Menggunakan Kanji Sebagai Perekat. Perennial, 3(2): 55-58




DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v5i2.5364

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License

Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.