KESEHATAN TANAMAN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendra Linn) DI LAHAN REHABILITASI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) GUNUNG BATU DESA TEBING SIRING PELAIHARI KABUPATEN TANAH LAUT

Siti Raudatul Jannah, Gusti Muhammad Hatta, Basir Basir

Abstract


Watershed (DAS) which is included in the category that must be restored is the Gunung Batu watershed in Tebing Siring Pelaihari Village. High land clearing for both the mining sector and oil palm plantations makes the watershed area in South Kalimantan very vulnerable to flooding so that it clearly has a major impact on increasing flood vulnerability, coupled with the number of land fires during the dry season so that the rainwater infiltration process is no longer running properly (Aulina et al. 2017). Watershed Rehabilitation Land in Gunung Batu Village was restored by replanting various types of forestry plants, one of which is eucalyptus (Melaleuca leucadendra). Eucalyptus was chosen as a revegetation plant because it is able to live in dry soil and does not have specific growing conditions. In order to know the state and condition of eucalyptus plants, data is needed as raw material for analysis. There is no record or data on the health of eucalyptus oil for the rehabilitation of the Gunung Batu watershed, so the authors are interested in conducting research on the health of the eucalyptus oil plant on the land. Based on the results of the study, the percentage of live eucalyptus plants in the rehabilitation area of the Gunung Batu watershed was 97.73% with an average height of 3.15 m and a diameter of 5.84 cm, the most damage was in the leaves. However, in general, eucalyptus plants in the Gunung Batu watershed, Tebing Siring Pelaihari Village, were healthy with an INK of 1.00.

Daerah Aliran Sungai (DAS) yang termasuk kategori harus dipulihkan adalah DAS Gunung Batu Desa Tebing Siring Pelaihari. Pembukaan lahan yang tinggi baik untuk sektor pertambangan maupun perkebunan kelapa sawit membuat wilayah DAS di Kalimanatan Selatan sangat rentan banjir sehingga sangat jelas berdampak besar terhadap meningkatnya kerawanan banjir, ditambah dengan banyaknya kebakaran lahan sepanjang musim kemarau sehingga proses infiltrasi air hujan tidak lagi berjalan secara baik (Aulina et al. 2017). Lahan Rehabilitasi DAS Desa Gunung Batu dipulihkan dengan cara menanam kembali berbagai jenis tanaman kehutanan, satu diantaranya adalah jenis kayu putih (Melaleuca leucadendra). Tanaman kayu putih dipilih sebagai tanaman revegetasi karena mampu hidup di tanah yang kering serta tidak memiliki syarat tumbuh yang spesifik. Agar dapat mengetahui keadaan dan kondisi tanaman kayu putih maka diperlukan data sebagai bahan mentah analisis.  Pencatatan atau data kesehatan tanaman minyak kayu putih untuk lahan rehabilitasi DAS Gunung Batu sampai saat ini belum ada, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kesehatan tanaman minyak kayu putih dilahan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian persentase hidup tanaman kayu putih pada lahan rehabilitasi DAS Gunung Batu 97.73% dengan rerata tinggi 3,15 m dan diameter 5,84 cm, kerusakan paling banyak di bagian daun.  Namun secara umum tanaman kayu putih di DAS Gunung Batu Desa Tebing Siring Pelaihari adalah sehat dengan INK 1,00


Keywords


Kayu putih; DAS Gunung Batu; persentase hidup; kesehatan tanaman

Full Text:

PDF

References


Auliana, Ichsan, R., & Nurlina. 2017. Analisis Tingkat Kekritisan Lahan di DAS Tabunio Kabupaten Tanah Laut. POSITRON, 7 (2):54-59

Hardjowigeno S & Widiaatmaka. 2011. Evaluasi Lahan dan Perencanaan Tataguna Lahan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Junaidi E, Winara A, Siarudin M, Indrajaya Y & Widiyanto A. 2015. Spatial Distribution Of Plant Cajuput Oil In Wasur National Park. Journal Of Wallacea Forestry Research, 4 (2):101-113.

Kartikawati N K, A Rimbawanto, M Susanto, L Baskorowati & Prastyono. 2014. Budidaya Dan Prospek Pengembangan Kayu putih (Melaleuca cajuputi). Jakarta: IPB Press.

Malau R S & W H Utomo. 2017. Kajian Sifat Fisik Tanah Pada Berbagai Umur Tanaman Kayu Putih (Melaleuca Cajuputi) Di Lahan Bekas Tambang Batubara PT Bukit Asam (Persero). Jurnal Tanah Dan Sumberdaya Lahan, 4 (2):525-531

Mangold R. 1997. Overview Of The Forest Health Monitoring Program. USA: USDA Forest Service

Mawaddah M, Mansur I & Saria L. 2012. Pertumbuhan Kayu Putih (Melaleuca leucadendron Linn.) Dan Longkida (Nauclea orientalis Linn.) Pada Kondisi Tergenang Air Asam Tambang. Jurnal Silvikultur Tropika, 3 (2):238-242.

Miardini, A. 2013. Analisis Kesehatan Pohon Di Kebun Raya Bogor. [Skripsi]. Bogor: Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Dan Ekowisata.Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor

Mindawati, N., Indrawan, A., Mansur, I., & Omo, R. 2010. Kajian Pertumbuhan Tegakan Hybrid Eucalyptus Urograndis Di Sumatera Utara. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 7 (1):39-50.

Mohd, S.N., Majid, N.M., Shazili, N.A.M., & Abdu, A. 2013. Growth Performance, Biomass, And Phytoextraction Efficiency Of Acacia Mangium And Melaleuca Cajuput In Remediating Heavy Metal Contaminated Soil. American Journal Of Environmental Science, 9 (4):310-316.

Noviadi, I. & Rivai, R.R. 2015. Identifikasi kondisi kesehatan pohon peneduh di kawasan Ecopark, Cibinong Science Center-Botanic Gardens. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiveritas Indonesia, 1 (6):1385-1391

Nugroho Y. 2015. Analisis Kualitas Lahan Untuk Pengembangan Model Pertanaman Jati (Tectona grandis L.F) Rakyat Di Tropika Basah. Malang: Universitas Brawijaya

Nuhamara, S., & Kasno. 2001. Status of Forest Vitality At Forest Health Monitoring To Monitor The Sustainability of Indonesian Tropical Rain Forest. Bogor: ITTO & SEAMEO BIOTROP

Nurohman, A., Fauzi, H., & Bakri, S. 2019. Evaluasi Tanaman Revegetasi Pada Program Restorasi Gambut Di Kawasan Hutan Lindung Liang Anggang Kalimantan Selatan. Jurnal Sylva Scienteae, 2 (5):804-812

Nutayla N & A A Elettaria. 2020. Efektifitas Penanaman Melaleuca Cajuputi Pada Area Pascatambang IUP Banko Barat PT. Bukit Asam, Tbk. Prosiding Seminar Nasional Lahan Sub optimal Penerbit & Percetakan Universitas Sriwijaya (UNSRI):695-701

Oktaviani, S., Malik, A., & Wahid, A. 2019. Evaluasi Pertumbuhan Pohon Di Lokasi Revegetasi Lahan Pasca Tambang Pt. Genba Multimineral Desa Molino Kecamatan Petasia Timur Kabupaten Morowali Utara. Jurnal Warta Rimba, 7 (1): 47-51

Rahmawati N.K., Winarni, E., & Payung, D. 2020. Pertumbuhan Bibit Kayu Putih (Melaleuca cajuputi) Pada Berbagi Kombinasi Kompos Seresah Daun Kiara Payung (Filicium sp) Dan Pupuk Kandang Sebagai Media Sapih. Jurnal Sylva Scienteae, 3 (2): 385-393.

Rahmawati, Nugroho, Y. & Prihatiningtyas, E. 2019. Identifikasi Kesehatan Tanaman Jati (Tectona grandis Linn. F) Di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Jurnal Sylva Scienteae, 2 (5): 949-956

Sadono R, D Soeprijadia, Pandu Y.A.P. & Wirabuana. 2019. Kesesuaian Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Kayu Putih Dan Implikasinya Terhadap Teknik Silvikultur. Journal of Natural Resources and Environmental Management, 10 (1): 43-51.

Sodikin D. 2014. Penilaian Kesehatan Jalur Hijau di Kota Bogor. [Skripsi]. Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor Bogor

Soegiyanto. 2014. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Rawan Banjir. Jurnal Geografi, 12 (1):46-58

Sudaryono. 2010. Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Katyu Putih Kabupaten Buru Provinsi Maluku. Jurnal Teknik Lingkungan, 11 (1):105-116

Suryanto, P., Tohari, Putra, E., & Alam, T. 2017. Minimum Soil Quality Determinant For Rice And 'Kayu Putih' Yield Under Hilly Areas. Journal of Agronomy,16 :115-123.

Suryati T. 2017. Studi Fungi Mikoriza Arbuskula di Lahan Pasca Tambang Timah Kabupaten Bangka Tengah. Jurnal Teknologi Lingkungan 18 (1): 45-53.

Wedhana I B, M H Idris & R F Silamon. 2018. Analisis Pertumbuhan Tanaman Kayu Putih (Melaleuca cajuputi Sub Sp. cajuputi) Pada Kawasan Hutan Lindung Dusun Malimbu Dan Dusun Badung Resort Malimbu KPHL Rinjani Barat. Jurnal Belantara, 1 (1):35-44

Widiarti, A. 2013. Pemulihan Hutan Dengan Partisipasi Masyarakat. Jurnal Penelitian Hutan Dan Konservasi Alam 10 (2): 215-228.

Widyastuti SM & Sumardi H. 2005. Patologi Hutan.Yogyakarta: Gadjah Mada Univertsity- Press.




DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v5i2.5366

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License

Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.