SEBARAN TUMBUHAN ULIN (Eusideroxylon zwageri) DI KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS (KHDTK) KINTAP PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Riski Dwi Saputro, Mufidah Asyari, Badaruddin Badaruddin

Abstract


Ulin (Eusideroxylon zwageri) is a tree composed of wet tropical forests which is spread over almost the entire southern part of Sumatra, The Bangka-Belitung Islands and the entire Kalimantan region, this type of ironwood (Eusideroxylon zwageri) which is also known as belian and borneo iron wood, including one of the native tree species on the island of Borneo. The purpose of this study was to calculate the potential distribution of ironwood in the Kintap Special Purpose Forest Area (KHDTK). Mapping the distribution of ironwood found in the Kintap Special Purpose Forest Area (KHDTK) plot. The method used is the transect line method. The results of the potential distribution of ironwood at the tree level are 17 and have an IVI value of 168,45, for the pole level as much as 16 and has an INP value of 55,63, for the stake level there is 1 has an INP value of 6.14, there are 8 seedlings, which have an IVI value of 53,87. Ironwood plants are mostly located at an altitude of 50-65 m above sea level because of rare flooding and erosion, so that ironwood plants can grow well from an ecological aspect and ironwood grows well in tropical forests

Ulin (Eusideroxylon zwageri) merupakan pohon yang tersusun dari hutan tropis basah yang tersebar dihampir seluruh wilayah Sumatera bagian selatan, Kepulauan Bangka-Belitung dan seluruh wilayah Kalimantan, jenis Ulin ini (Eusideroxylon zwageri) yang juga dikenal dengan nama belian dan kayu besi borneo, termasuk salah satu jenis pohon asli pulau Kalimantan. Tujuan dari penelitian ini yaitu menghitung potensi sebaran tumbuhan Ulin di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Kintap. Memetakan sebaran tumbuhan Ulin yang terdapat di Plot Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Kintap. Metode yang dilakukan yaitu metode jalur transek . Hasil potensi sebaran tumbuhan Ulin yang paling banyak tingkat pohon sebanyak 17 dan memiliki nilai INP sebesar 31,06, untuk tingkat tiang sebanyak 16 dan memiliki nilai INP sebesar 55,63, untuk tingkat pancang ada 1 memiliki nilai INP sebesar 6,14, untuk tingkat semai ada 8 memiliki nilai INP sebesar 53,87. Tumbuhan Ulin sebagian besar berada pada ketinggian 50-65 m dari permukaan laut karena jarang terjadi banjir dan erosi sehingga membuat tumbuhan Ulin tersebut dapat tumbuh dengan baik dari aspek ekologi dan Ulin tumbuh dengan baik pada hutan tropis


Keywords


Ulin; Sebaran tumbuhan ulin

Full Text:

PDF

References


Hamilton L. dan Colac 2000. Managing Coppice in Eucalyptus Plantion. Information Notes. Australia: Departement of Primary Industries.

Nugroho, A. S., Anis T. & Ulfah M., 2015. Analisis Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Berbuah di Hutan Lindung Surokonto, Kendal, Jawa Tengah dan Potensinya Sebagai Kawasan Konservasi Burung. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia Vol 1(3): 472 - 476

Ilham W. 2005. Entwurf eines satellitengetragenen Inventursystems Zur Erfassung und Beobachtung der Entwicklung des tropischen Regenwaldes I der Provinz WestKlaimantan, Indonesian. Cuvillier Verlag Gottingen.

Ilham W. & Asyari M. 2018. Desain Sistem Informasi Lahan Terpadu Ekowisata Dan Taman Wisata Alam Pulau Kembang Kalimantan Selatan. Banjarbaru: Universitas Lambung Mangkurat.

Ilham W. & Fauzana N.A. 2016. Model Pendekatan Terpadu Teknik Koservasi dan Restorasi Hutan Hangrove Berwahana Pesawat Tanpa Awak Drone dan Data Pengindraan Jauh. Banjarbaru: Universitas lambung Mangkurat.

Ismaini, L., Lailati, M., Rustandi, & Sunandar, D. 2015, Analisis Komposisi dan Keanekaragaman Tumbuhan di Gunung Dempo, Sumatera Selatan. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia. 1 (6): 1397-1402.

Lévesque, M., McLaren, K.P. & McDonald, M.A. 2011. Coppice Shoot Dynamics in a Tropical Dry Forest after Human Disturbance. Journal of Tropical Ecology, 27: 259– 268.

Sani, H., Lingkeu, D.A.A. & Zainudin, S.R. 1993. Growth and Biomass Allocation of Eusideroxylon zwageri T & B (Belian) Seedlings to Different Light Regimes. In Proceedings of Tropical Natural Resource Symposium (Ipor, I.B., Assim, Z.B., Fasihuddin, B.A., Fariddudin, M.Y.M. & Din, L.B.; eds.), pp. 85-91.

Samhadi, S.H. 2007. Hutan Dihancurkan, Bencana Didapat. Kompas 13 Januari 2007. Jakarta.

Safe’i, R., & Tsani, M.K. 2016. Penilaian Kesehatan Hutan Menggunakan Teknik Forest Health Monitoring. Kesehatan Hutan. Plantaxia. Edisi Pertama. Yogyakarta. p102

Sidiyasa, K. 2011. Distribusi, potensi dan pengelolaan Ulin (Eusideroxylon zwageri). National Workshop: Conservation Status and Formulation of Conservation Strategy of Threatened Species (Ulin, Eboni and Michelia). ITTO PD 539/09 Rev.1 (F). Bogor.

Soerianegara, I. and R.H.M.J. Lemmens (eds). 1993. Plant Resources of South-East Asia. Timber trees: major commercial timbers. Pudoc Scientific Publishers, Wageningen.

Suyanto.2018. Regenerasi Pohon Ulin Dengan Memanfaatkan Trubusan Tunggak: Kasus Bekas Tebangan Wilayah IUPHHK PT. Aya Yayang Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Silvikultur V & Konggres Masyarakat Silvikultur Indonesia IV Silvikultur untuk Produksi Hutan Lestari dan Rakyat Sejahtera. Lambung Mangkurat University P: 549-555




DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v5i3.5734

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License

Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.