KONTRIBUSI NILAI EKONOMIS TANAMAN SISIPAN KOPI PADA PENDAPATAN PETANI DI HUTAN KEMASYARAKATAN DESA TEBING SIRING

Rolly Andreas, Rina Muhayah Noor Pitri, Muhammad Nafarin

Abstract


The benefits and objectives of this research are to determine the economic value of coffee inserts to farmers, to find out the income from coffee inserts and to know the income of community farmers. The research method was carried out by purposive sampling method and Tebing Siring Village was selected as a village sample based on the results of field observations. Data collection in the field is done by interview and observation, the data used are primary data and secondary data. The results showed that the results of socio-economic analysis in the implementation of the Community Forest system in Tebing Siring Village, Tanah Laut Regency, it can be concluded that the main crops found in Tebing Siring Village are rubber plants, while agricultural crops or inserts, one of which is coffee (palawija). . Farmer members manage approximately 58 Ha, of which each member is given 0.5-1.5 Ha of land to manage. Respondents' income and expenditure did not vary, this was in accordance with the area and condition of the land, the number of types of farming, management systems and the cost of paid labor

Kerusakan hutan di Indonesia yaitu akibat kebakaran dan pemanfaatan yang tidak bijaksana semakin besar dari tahun ke tahun. Pemerintah telah membuka kesempatan untuk masyarakat mengelola Kawasan hutan negara yang terdapat di daerahnya melalui perhutanan sosial.  Salah satu desa yang ulet dalam memajukan perhutanan social ialah Desa Tebing Siring menggunakan skema Hutan Kemasyarakatan (HKm) sejak 2011. Desa tebing Siring melakukan aktivitas HKm menggunakan tumbuhan hasil hutan non kayu seperti karetdan jenis buah-buahan. Upaya diversifikasi sistem peningkatan terus menerus dikerjakan agar tidak bergantung dengan satu produk saja. Adapun manfaat beserta tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui nilai ekonomi tanaman. sisipan kopi pada petani, mengetahui pendapatan dari tanaman sisipan kopi serta mengengetahui pendapatan dari petani kemasyarakatan. Metode penelitian yang dilakukan dengan metode purposive sampling dan di pilih Desa Tebing Siring sebagai sampel desa yang berdasarkan hasil Observasi dilapangan. Pengumpulan data di lapangan dilakukan dengan cara Wawancara dan Observasi, data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil analisis ekonomi sosial ekonomi dalam penerapan sistem HKm di Desa Tebing Siring Kabupaten Tanah Laut, maka dapat disimpulkan bahwa tanaman pokok yang terdapat pada Desa Tebing Siring adalah tanaman karet sedangkan tanaman pertanian atau sisipan salah satunya terdapat tanaman kopi (palawija). Anggota tani mengelola kurang lebih sekitar 58 Ha, yang mana masing-masing anggota diberi 0,5-1,5 Ha lahan untuk di kelola. Pendapatan dan pengeluaran responden tidak berbeda – beda, hal ini sesuai dengan luas serta kondisi lahan, banyaknya ragam usaha tani, struktur pengelolaan dan biaya tenaga kerja yang diberikan


Keywords


Kontribusi; Nilai Pendapatan; Tanaman Sisipan Kopi; Hutan Kemasyarakat

Full Text:

PDF

References


Agus, F., Hairiah, K. and Mulyani, A. (2010) Measuring Carbon Stock in Peat Soils: Practical Guidelines. World Agroforestry Centre.

Alam Setia Zain, Hukum Lingkungan Konservasi Hutan, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA,1997)).

Arikunto, (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arifin, B., Swallow, B.M., Suyanto, S., dan Coe, R., 2009. Analysis A Conjoint Analysis of Farmer Preferences for Community Forestry Contracts in The Sumber Jaya Watershed, Indonesia. Ecological Economics. 68:2040- 2050.

Diniyati, D. 2009. Bentuk Insentif Pengembangan Hutan Rakyat Di Wilayah ekosistem Gunung Sawal, Ciamis. Hlm 1- 210. Tesis Program studi Ilmu Kehutanan Program Pascasarjana Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Tidak Diterbitkan.

Dwiprabowo, H., Mulyaningrum, dan Suwarno, E., 2013. Organisasi Belajar dan Implementasi Kebijakan Hutan Kemasyarakatan (HKm). Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 10(2):85-98.

FMIPA -Biologi Universitas Udayana. Denpasar

ICRAF.2000. Ketika kebun berupa hutan: Agroforest Khas Indonesia Sebuah sumbangan masyarakat.(Editors. H de Foresta, A Kusworo, G Michon dan WA Djatmiko). SMT Grafika Desa Putera, Jakarta.

Koesmono, 1999. Menyejahterarakan Masyarakat di Sekitar Hutan Dengan Hutan Kemasyarakatan. Majalah Kehutanan Indonesia. Jakarta.

Lahjie, A.M. 2004. Teknik Agroforestri. Universitas Mulawarman, Samarinda.

Maryudi, A., Devkota, R.R., Schusser, C., Yufanyi, C., Salla, M., Aurenhammer, H,, Rotchanaphatharawit, R, dan Krott, M., 2012. Back to Basics: Considerations in Evaluating The Outcomes of Community Forestry. Forest Policy and Economics. 14(1):1-5.

Mindawati, N, A. Widiarti, dan B. Rustaman. 2006. Review Hasil Penelitian Hutan Rakyat. Hlm. 1 - 81. Pusat Litbang Hutan Tanaman. Bogor.

Nandini, R. 2013. Evaluasi Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (HKm) Pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung di Pulau Lombok. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol. 10 No. 1.43-55.

Nyak Ilham, Hermanto Siregar, dan D.S. Priyarsono, Efektivitas Kebijakan Harga Pangan Terhadap Ketahanan Pangan, Jurnal Agro Ekonomi, Volume 24 No.2 Tahun 2006

Purwanto., S.E. Wati dan S.A. Cahyono. 2004. Kelembagaan untuk mendukung pengembangan hutan rakyat produktivitas tinggi. Prosiding Ekspose Terpadu Hasil Penelitian. Yogyakarta 11 - 12 Oktober 2004. Hlm. 53 - 65. Puslitbang Bioteknologi dan Pemulian Tanaman Hutan.

Ratri, C.H., R Soelistyono dan N. Aini., 2015. Pengaruh Waktu Tanam Bawang Prei (Allium porum L). Pada Sistem Tumpangsari Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccaharata). Jurnal Produksi Tanaman. 3 (5) : 406-412.

Sardjono, MA. Djogo,H.S. Arifin, dan N.Wijayanto. 2003. Klasifikasi dan Pola Kombinasi Komponen Agroforestry. Internasional Center for Research In Agroforestry (ICRAF). Southeast Asia. Bogor.

Soewadju, J. 2012. Pengantar Metodologi Penelitian. Mitra Wacana Media. Jakarta.

Supriadi, 2010. Hukum Kehutanan dan Hukum Perkebunana di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika,)

Supriyadi, A., I.R. Sastrahidayat dan Djauhari. 2013. Kejadian Penyakit pada Tanaman Bawang Merah yang Dibudidayakan Secara Verikultur di Sidoarjo. Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan. 1 (3): 27-40.

Suhirman, Alamsyah, Z., Zaini, A., Sulaiman, dan Nikoyan, A., 2012. Studi Perencanaan dan Penganggaran Bagi Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat di Indonesia: Studi Kasus Provinsi Jambi, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara. Laporan Utama Sebagai Hasil Studi Lapangan. Kemitraan (Bagi Pembaruan Tata Kepemerintahan di Indonesia).

Van Noordwijk, M., Cadisch, G. and Ong, C.K. (Eds.) 2004. Belowground Interactions in Tropical Agroecosystems. CAB International. Wallingford (UK).




DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v5i4.6151

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License

Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.