ANALISIS DEBIT AIR DI DAERAH TANGKAPAN AIR (DTA) BARABAI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
Abstract
Water discharge is the rate of water flow in a river channel in a certain volume per unit time. This study aims to analyze water discharge and water level, analyze the relationship between water discharge and water level in the Barabai catchment area, Hulu Sungai Tengah Regency. Measurement of water discharge is done using the float method. The resulst obtained at the first point mean that the water discharge is 17.31 m3/second with an average water level of 1 m. At the second point the average water discharge is 15.43 m3/second with an average water level of 0.98 m. At the third point the average water discharge is 16.61 m3/second with an average water level of 0.46 m. The relationship between water discharge and water level at the first point is 0.9835, the second point is 0.9969, and at the third point is 0.9948, which means that the three have a very strong correlation
Debit air merupakan laju aliran air pada saluran sungai dalam volume persatuan waktu tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis debit air dan tinggi muka air, menganalisis hubungan antara debit air dan tinggi muka air di DTA Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Pengukuran debit air dilakukan dengan menggunakan metode pelampung. Hasil yang diperoleh pada titik pertama rata-rata debit air 17,31 m3/detik dengan tingi muka air rata-rata 1 m. Pada titik kedua rata-rata debit air 15,43 m3/detik dengan tinggi muka air rata-rata 0,98 m. Pada titik ketiga rata-rata debit air 16,61 m3/detik dengan tinggi muka air rata-rata 0,46 m. Hubungan debit air dengan tinggi muka air pada titik pertama adalah 0,9835, titik kedua adalah 0,9969, dan pada titik ketiga adalah 0,9948 yang berarti ketiganya memiliki korelasi yang sangat kuat.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amalinda, G.R. 2021. Potensi Sumberdaya Air di Das Sebelimbing Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan. Skripsi Banjarbaru: Jurusan Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat.
Arsyad S. 2010. Konservasi tanah dan Air : Edisi Kedua. Bogor: IPB Press.
Asdak. C. 2010. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Cetakan Kelima (revisi). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Badaruddin. 2013. An Analysis of Land Characteristics and Capabilities In Kusambi sub Watershed of Tabunio Watershed In Tanah Bumbu Regency South Kalimantan. Journal. Savap International. 4 (5).
Badaruddin. 2014. Kemampuan Dan Daya Dukung Lahan sub Das Kusambi DAS Tabunio Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. Disertasi Malang: Program Pascasarjana Universitas Brawijaya.
Kadir S, Badaruddin, Nurlina, & Farma, E., 2017. Power Recovery Support Tabunio Watershed Based on Analysis of Erosion Based on Geographic Information System in the Province of South Kalimantan.. Mediterranean Jornal of Social Sciences (MJJS) 8(4): 1-14.
Kadir, Badaruddin, Nurlina, Ridwan, I., dan Fonny, R., 2016. The Recovery Of Tabunio Watershed Through Enrichment Planting Using Ecologically and Economically Valuable Spesies in South kalimantan, Indonesia Biodiversitas 17(I): 1-12.
Mulyana. 2007. Pemodelan Debit Air Sungai. Lokakarya Sistem Informsi Pengelolaan DAS: Inisiatif Pengembangan Infrastruktur Data, Institut Pertanian Bogor, tanggal 5 September 2007.
Neon A. K, Harijanto, H., & Wahid, A. 2016. Hubungan Debit Air Dan Tinggi Muka Air Di Sungai Lambagu Kecamatan Tawaeli Kota Palu. Warta Rimba 4 (2): 1-8.
Puspita S, D. 2017. Analisis Pemanfaatan Sumber Daya Air Di Das Tabunio Kabupaten Tanah Laut. Skripsi Tidak dipublikasikan, Banjarbaru: Fakultas Kehutanan ULM.
Simamora, J.H.; Kadir, S; & Badaruddin. Debit Air Dan Muatan Suspensi Sub Das Banyuirang Das Maluka Kalimantan Selatan. Jurnal Sylva Scienteae, 2020, 3.2: 263-273.
Sirang, K. & Kadir, S. 2011. Kajian Potensi ketersediaan Air di Das Berangas Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan. Jurnal Hutan Tropika. 6(2).
Widianto. Suprayogo, D.. Noveras, H., Widodo, R.H., Purnomosidhi, P & van Noordwijk, M 2004. Alih Guna lahan Hutan Menjadi Lahan Pertanian: Apakah Fungsi Hidrologis Hutan Dapat Digantikan Sistem Kopi Monokultur. J.Agrivita 26 (1): 47- 52
DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v5i5.6693
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.