ANALISIS VEGETASI JENIS TUMBUHAN PENYERANG DI AREAL HUTAN RIPARIAN PT JORONG BARUTAMA GRESTON
Abstract
Riparian Forest is one of the conservation forests in the mining area of PT. Jorong Barutama Greston in Swarangan Village, Jorong, and South Kalimantan Province. This riparian forest has the authenticity of natural vegetation that is well preserved. The loss of vegetation in riparian forest areas will cause a loss of ecological function of plant riparian vegetation which has an impact on decreasing biodiversity. Species of attacker or Invasive. Attacking species are species that come out of their natural habitat through every part such as grains, eggs and parts of other species in the past or present. Invasive alien plant species are types of plants that are not part of an ecosystem whose presence has the potential to have a negative impact on biodiversity. This study aims to determine the types and dominance of native plant species and types identified as invaders / invasions by global invasive alien species and their management. Data collection in the field uses purposive sampling and the method used is the line-of-action method. The data results show that there are 59 types of which 7 species are invansif. Important Value Index results at the seedling level youth are dominated by the Lelombokan type (Ludwigia Peruviana) which is the invasive type and at the level of stake youth dominated by Karamunting at the third highest dominance which is also the invansif type. The management of the type invasive species is carried out by paying attention to the sustainability of native plant species in the riparian forest of PT. Jorong Barutama Greston.
Hutan Riparian merupakan salah satu hutan konservasi di kawasan pertambangan PT. Jorong Barutama Greston di Desa Swarangan, Jorong, Provinsi Kalimantan Selatan. Hutan riparian ini memiliki keaslian vegetasi alami yang terjaga dengan baik. Hilangnya vegetasi di kawasan hutan riparian akan menyebabkan kehilangan fungsi ekologis vegetasi riparian tumbuhan yang berdampak pada penurunan keanekaragaman hayati. Jenis penyerang atau Invansif. Jenis penyerang merupakan spesies yang keluar dari habitat alami melalui setiap bagian seperti biji-bijian, telur dan bagian-bagian dari spesies lain dalam waktu masa lalu ataupun sekarang. Jenis tumbuhan asing invansif merupakan jenis tumbuhan yang bukan merupakan bagian dari ekosistem yang kehadirannya berpotensi berdampak negatif pada keanekaragaman hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui jenis dan dominanasi jenis tumbuhan asli maupun jenis yang teridentifikasi penyerang/invansi oleh global invansif alien species dan pengelolaanya. Pengambilan data dilapangan menggunakan purposive sampling dan metode yang digunakan yaitu metode garis berpetak. Hasil data menunjukan bahwa terdapat 59 jenis yang mana 7 jenis diantaranya adalah jenis penyerang/invansif. Hasil Indeks Nilai Penting pada permudaan tingkat semai didominasi oleh jenis Lelombokan (Ludwigia Peruviana) yang merupakan jenis penyerang/invansif dan pada tingkat permudaan pancang yang didominasi oleh Karamunting pada dominansi ketiga tertinggi yang juga merupakan jenis penyerang. Pengelolaan jenis penyerang/invansif dilakukan dengan memperhatikan keberlangsungan jenis tumbuhan asli di hutan riparian PT.Jorong Barutama Greston
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Begon, M., Townsend, C.R., & Harper, J.L. 2006. Ecology: From Individuals to Ecosystem. Australia: Blackwell Publishing.
Dawkins, R., & Krebs, J. R. 1978. Animal Signals: Information or Manipulation. Behavioural Ecology: An evolutionary approach, 2: 282-309.
Fadhillah, M., Nadhilla, D., & Febriyanti, M. 2011. Potensi Karamunting (Rhodomyrtus Tementosa) Sebagai Tumbuhan Lokal Dalam Perbaikan Dan Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang Timah Di Bangka Belitung. repository.ipb.ac.id
Imamah, S., Gumaran, S. 2021. Keterkaitan Biodiversitas dan Biogeografi. Jurnal Ilmiah Edukasi & Sosial, 12(1), 67-72.
Indriyanto. 2006. Hutan dan Kehutanan Diakses dari http:www.catchment.crc.org.au
Khaniya, L., Shrestha, B.B. 2020 Forest regrowth reduces richness and abundance of invasive alien plant species in community managed Shorea robusta forests of central Nepal. j ecology environ 44, 12.
Master, J., Qayim, I., Setiadi, D., & Santoso, N. 2020. Autekologi Melastoma malabathricum, Spesies Invasif Di Taman Nasional Way Kambas, Indonesia. Biodiversitas Jurnal Keanekaragaman Hayati, 21 (5): 2303-2310
Magurran, A.E. 1988 Ecological Diversity and Its Measurement. Princeton: Princeton University Press
Odum, E. P. 1996. Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Peran, S.B., Maryati, T., Rudy, G.S., & Susilawati. 2013. Keterhidupan Minimum Jenis-jenis Pohon Bernilai Ekonomis pada Kawasan Tegakan Tinggal Bekas Hutan Produksi. Jurnal Hutan Tropis
Rejmankova E. 1992. Ecology of creeping macrophytes with special reference to Ludwigia peploides (H.B.K.) Raven. Aquatic Botany 43: 283–299
Retnaningtyas, E., dan Mulyani, S. 2008. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol dan Fraksi n-Heksan: Kloroform: Asam Asetat (7:2:2) dari Daun Melastoma Candidum D. Don terhadap Pertumbuhan Salmonella Typhi. Di dalam: Teknologi Informatika dalam Mendukung Perkembangan Research dan Pembelajaran Biologi. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP. Surakarta: LPPM UNS.
Syahid, M.N. 2020. Mengenal Jenis Hutan di Indonesia. Semarang: Alprin.
Van Valkenburg, J. L.C.H. & Bunyapraphatsara, N. 2002. Medicinal and Poisonous Plants 2. J. Plant Resources of South East Asia, 12(2), 365-366
DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v5i5.6703
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.