PENGERINGAN KAYU KARET (Hevea brasiliensis) MENGGUNAKAN METODE GREEN HOUSE DEGAN TEKNIK PENYUSUNAN HORIZONTAL (REBAH) DAN VERTIKAL (SANDAR)

Yuni Fransiska, Rosidah Radam, Noor Mirad Sari

Abstract


The purpose of this study was to analyze the optimal arrangement of rubber wood (Hevea brasiliensis) with Horizontal (falling) or vertical (leaning) techniques based on the calculation of moisture content, density and determination and to analyze the drying rate of rubber wood (Hevea braslisiensis) using the green house method. with horizontal (falling) and vertical (leaning) arrangement techniques based on speed. The parameters used in this study were to test the moisture content, density, growth rate and differences. The results obtained in the wood drying process are that the vertical arrangement technique (backing) dries faster than the horizontal arrangement technique (falling). horizontal (falling) 11.77%, the average density value in the engineering preparation technique (leaning) is 0.64 gram/cm3 while in the horizontal arrangement technique (falling) 0.68 gram/cm3, the average value in the arrangement technique vertical (leaning) on the longitudinal distinction of 0.36%, tangential 1.75% and radial 1.86% the difference in the differentiation of horizontal affixing techniques (falling) on the longitudinal distinction of 0.64%, tangential 3.07% and radial 1, 89%., where the best drying time in the vertical (leaning) technique is 6 weeks and 8 weeks for the horizontal technique (falling down) the average value of the drying rate in the vertical arrangement technique (leaning) is 57.23%/day while in the horizontal technique (falling down) it is 60.14%/day.

Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk menganalisis teknik penyusunan pengeringan kayu karet (Hevea brasiliensis) yang optimal dengan teknik penyusunan Horizontal (rebah) atau vertikal (sandar) berdasarkan perhitungan kadar air, kerapatan dan penyusutan dan menganalisis laju pengeringan kayu karet (Hevea braslisiensis) menggunakan metode green house dengan teknik penyusunan horizontal (rebah) dan vertikal (sandar) berdasarkan laju pengeringan. Parameter yang digunakan pada penelitian ini adalah untuk menguji kadar air, kerapatan, laju pengeringan dan penyusutan. Hasil yang didapatkan dalam proses pengeringan kayu adalah teknik penyusunan vertikal (sandar) lebih cepat kering dibandingkan dengan teknik penyusunan horizontal (rebah).Nilai kadar air pada teknik penyusunan vertikal (sandar) nilai rata-rata kadar air sebesar 10, 65 % dan pada teknik horizontal (rebah) sebesar 11,77%, Nilai kerapatan rata-rata pada teknik penyusunan vertikal (sandar) sebesar 0,64 gram/cm3 sedangkan pada teknik penyusunan horizontal (rebah) 0,68 gram/cm3, Nilai rata-rata penyusutan pada teknik penyusunan vertikal (sandar) pada penyusutan longitudinal 0,36 %, tangensial 1,75% dan radial 1,86% sedangkan penyusutan pada teknik penyusunan horizontal (rebah) pada penyusutan longitudinal sebesar 0,64%, tangensial 3,07 % dan radial 1,89%., dimana lama pengeringan yang terbaik pada teknik vertikal (sandar) dilakukan selama 6 minggu dan 8 minggu untuk teknik horizontal (rebah) Nilai rata-rata laju pengeringan pada teknik penyusunan vertikal (sandar) sebesar 57,23 %/hari sedangkan pada teknik horizontal (rebah) sebesar 60,14%/hari


Keywords


Pengeringan; Kayu karet; Green house; Horizontal; Vertikal

Full Text:

PDF

References


Arsad, E. 2009. Kayu karet sebagai subtitusi kayu hutan alam untuk industri, Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol 1 No 1.

Coto, Z. 2004. Penurunan Kadar Air Keseimbangan dan Peningkatan Stabilitas Dimensi Kayu dengan Pemanasan dan Pengekangan, Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kayu Tropis, Volume 3 No 1

Dumanauw. J.F. 2003, Mengenal Kayu. Yogyakarta: Kanesius.

Basri, E., Yuniarti, K., Wahyudi, I., Pari, R. 2020. Teknologi Pengeringan Kayu. Bogor: IPB pres

Usman, F.H. 2006. Mengenal sifat-sifat kayu, buku ajar. Pontianak: Fahutan UNTAN

Glass. S.V.M & Zellinka, S.I 2010 Moisture relations and physical propertis of wood. Chapter 4. In forest product society wood handbook: wood as an angineering material. Forest product society wiscongsing,USA

Hanafiah, KA. 2014. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi Edisi Ketiga. Jakarta:PT raja grafindo persada

Listyanto T. 2016. Teknologi Pengeringan Kayu dan Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Putro AM. 2001. Pengaruh umur dan posisi Aksial Terhadap Sifat Fisika dan Mekanika Kayu Jati Penjarangan. Skripsi. Fakultas Kehutanan. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Sarman, Usman, F.H., & Nurhaida. 2017. Stabilitas Dimensi Kayu Karet Berdasarkan Posisi Ketinggian pada Batang dan Suhu Pengeringan. Jurnal Hutan Lestari 5(4):

Sucipto, Y. 2004. Penentuan Air Dalam Rongga Sel, Karya Ilmiah, Medan: Departemen Kehutanan. Fakutlas Pertanian Universitas Sumatra Utara.

Taufiq, M. 2004. Pengaruh Temperatur Terhadap Pengeringan Kayu. Skripsi. Solo: Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret




DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v6i3.9213

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License

Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.