KARAKTERISTIK ANATOMI DAN SIFAT FISIK KAYU HALABAN (Vitex pinnata L) YANG TUMBUH SECARA ALAMI DI BANJARBARU, KALIMANTAN SELATAN, INDONESIA

Sinta Amanah, Wiwin Tyas Istikowati, Budi Sutiya

Abstract


Halaban (Vitex pinnata L) wood is an endemic wood species originating from Kalimantan. Halaban wood is one of the types of wood that is familiar to the people of Kalimantan because it is used as wood charcoal and liquid smoke from the combustion of the wood, but many industries actually use wood as the main raw material and result in reduced availability of wood as pulp material being depleted. The purpose of this study was to analyze the anatomical and physical characteristics of Halaban wood that grows naturally in Banjarbaru, South Kalimantan. From 1 tree, 3 stems were sampled, each position was taken a wooden disk with a thickness of 5 cm from a height of 130 cm from the ground. Measurement of moisture content (KA), specific gravity (BJ), wood anatomy, and fiber derivative values. The test results show that halaban wood has an average of KA (16.79%±0.87), BJ (0.56±0.26). The anatomy of halaban wood obtained fiber length (1502.4 mm), lumen length (112.96 μm), fiber Ø (28.35 μm), lumen Ø (21.61 μm), and cell wall thickness (3.37 μm). Halaban fiber derivative values are Runkel Ratio (0.31), Slendernes (52.71), Muhlsteph Ratio (72.7%), Coefficient of Rigidity (0.11), and Flexibility Ratio (0.75). According to the fiber quality results obtained, Halaban wood is classified as class 2 with a total value of 375, meaning that it can be used as raw material for pulp and paper.Kayu Halaban (Vitex pinnata L) merupakan jenis kayu yang endemik atau berasal dari Kalimantan. Kayu halaban ini salah satu jenis kayu yang familiar bagi masyarakat Kalimantan karena digunakan sebagai arang kayu dan asap cair dari hasil pembakaran kayu tersebut, akan tetapi banyak industri ternyata memanfaatkan kayu untuk bahan baku utama dan mengakibatkan tersedianya kayu untuk bahan pulp menjadi berkurang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik anatomi dan sifat fisik kayu halaban yang tumbuh secara alami di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Dari 1 pohon di ambil sampel 3 batang, setiap posisi diambil disk kayu dengan ketebalan 5 cm dari ketinggian 130 cm dari permukaan tanah. Pengukuran kadar air (KA), berat jenis (BJ), anatomi kayu, dan nilai turunan serat. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kayu halaban memiliki rata-rata KA (16,79%  BJ (0,56 . Anatomi kayu halaban diperoleh panjang serat (1502,4 mm), panjang lumen (112,96 μm), Ø serat (28,35 μm), Ø lumen (21,61 μm), dan ketebalan dinding sel (3,37 μm). Nilai turunan dari serat halaban yaitu Bilangan Rankel (Runkel Ratio) (0,31), Daya Tenun (Slendernes) (52,71), Perbandingan Muhlsthep (Muhlsteph Ratio) (72,7%), Koefisien kekakuan (Coefficient of Rigidity) (0,11), dan Perbandingan fleksibilitas (Flexibility Ratio) (0,75). Menurut hasil kualitas serat yang diperoleh, kayu halaban termasuk kategori kelas 2 dengan jumlah nilai 375 artinya bisa digunakan sebagai bahan baku pulp dan kertas.

Keywords


Halaban; Vitex pinnata L; Sifat Fisik; Karakteristik Anatomi

Full Text:

PDF

References


Ahmadi, A. 2018. Industri Perkayuan Indonesia. Diakses 24 Mei 2018, dari https://asyraafahmadi.com/in/pengetahuan/material/alami/nontambang/kayu/industri-perkayuan/Aldi, M., Siregar, I. R., & Bilqis, A. 2021. Pemetaan Daerah Rawan Longsor Menggunakan Machine Learning di Kecamatan Muara Tami, Kota Jayapura, Papua. Jurnal Geofisika, 19(1): 24-30.

Aiso, H., Ishiguri, F., Makino, K., Wahyudi, I., Takashima, Y., Ohkubo, T., Iizuka, K. & Yokota, S. 2013. Wood Properties of Three Fruit Species Planted in Central Kalimantan, Indonesia. Wood Research Journal. 4: No 2.

Barefoot, A.C., Ellwood, R.G. & Hitchings, E.L. 1964. Wood Characteristic and Kraft Paper Properties of Selected Loblolly Pines. Tappi, 47(6): 343-356.

Casey J. 1980. Pulp and Paper Chemistry and Chemical Technology. Third Edition Vol.IIA . New York: Willey and Sons Inc.

Frismanti, A.A.A.R. 2017. Sifat-Sifat Kayu Bangkal (Nuclea officinalis Pierre ex Pit) dari Hutan Sekunder di Kalimantan, Indonesia. Skiripsi. Banjarbaru: Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat.

Herlina. 2018.Analisis Kimia Dan Serat Kayu Bangkal (Nauclea officinalis) dan Pandan Rasau (Pandanus helicopus) Sebagai Alternatif Bahan Baku Pulp Kertas. Skiripsi. Banjarbaru: Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat,

Istikowati, W. T., Ishiguri, F., Aiso, H., Hidayati, F., Tanabe, J., Iizuka, K., Sutiya, B., Wahyudi, I. &Yokota, S. 2014. Physical and Mechanical Properties of Woods from Three Native Fast-Growing Species in a Secondary Forest in South Kalimantan, Indonesia. Forest Products Journal, 64(1-2): 48-54. doi: 10.13073/FPJ-D-13-00069.

Istikowati, W.T., Aiso, H., Sunardi, Sutiya, B., Ishiguri, F., Ohshima, J., Iizuka, K. & Yokota, S. 2016. Wood Chemical and Pulp Properties of Woods from Less-Utilized Fast-Growing Tree Species Found in Naturally Regenerated Secondary Forest in South Kalimantan, Indonesia. Journal of Wood Chemistry and Technology, 36(4): 250-258. doi: 10.1080/02773813.2015.1124121.

Kasmudjo. 1983. Pengantar Industri Pulp dan Kertas. Yogyakarta: Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada.

Kasmudjo. 1994. Cara Penentuan Proporsi Tipe Serat dan Dimensi Bagian Kayu. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada.

Manuhuwa E. 2007. Kadar Air dan Berat Jenis pada Posisi Aksial dan Radial Kayu Sukun (Arthocarpus communis, J. R dan G. Frest). Jurnal Agroforestri. 2 (1): 49 - 55.

Sari, D. I. & Triyasmono, L. 2017. Rendemen dan Flavonoid Total Ekstrak Etanol Kulit Batang Bangkal (Nuclea subdita) Dengan Metode Meserasi Ultrasonikasi. Jurnal Pharmascience, 4(1), 48-53

Sosef , S.M., Hong, L.T. & Prawirohatmodjo, S. 1998. Timber Trees Lesserknown Timbers Vol 5/3. Bogor: Prosea Foundation.

Sunardi & Istikowati, W.T. 2012. Analisis Kandungan Kimia dan Sifat Tanaman Purun Tikus (Eleocharisdulcis). Bioscientae, 9(2):15-25.

Sutiya, B., Istikowati, W.T., Rahmadi, A. & Sunardi. 2012. Kandungan Kimia dan Sifat Serat Alang-alang (Impreta cylindrica) sebagai Gambaran Bahan Baku Pulp dan Kertas. Bioscientae, 9(1), 8-19.

Takeuchi, R., Wahyudi, I., Aiso, H., Ishiguri, F., Istikowati, W.T., Ohkubo, T., Ohshima, J., Lizuka, K., & Yokota, S. 2016. Wood Properties Related to Pulp and Paper Quality in Two Macaranga Species Naturally Regenerated in Secondary Forests, Central Kalimantan, Indonesia. Tropics, 25 (3):107-115.

Tamolang, F.N. & Wangaard, F.F. 1961. Relationships between hardwood fiber characteristics and pulp-sheet properties. Tappi. 44: 201-216.

Prawirohatmodjo, S. 1977. Kimia Kayu. Yogyakarta: Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.

Vietmeyer, N.D. 1986. Lesser-Known Plants of Potential Use in Agriculture and Forestry. Science. 232: 1379-1384




DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v6i3.9216

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License

Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.