ANALISIS TINGKAT BAHAYA EROSI (TBE) PADA SUB DAS TEBING SIRING DAS TABUNIO KABUPATEN TANAH LAUT KALIMANTAN SELATAN

Hartinah Harman, Syarifuddin Kadir, Badaruddin Badaruddin

Abstract


The erosion hazard level of a sub-watershed is very important to find out about the degree of erosion hazard in an area. This research aims to analyze the value of erosion and the level of erosion hazard that occurs in the Tebing Siring sub-watershed, Tabunio watershed, Tanah Laut district, South Kalimantan Province. Estimation of erosion value using the USLE (Universal Soil Loss Equation) method with purposive sampling using 8 (eight) sample points on a predetermined land unit. The highest erosion value of 192.18 tons/ha/yr was obtained on a land unit (UL) 4 with land cover in the form of open land with a rather steep slope (15-25%). The lowest erosion value of 0.81 ton/ha/yr was obtained on a land unit (UL) 6 with rubber plantation land cover with a flat slope (0-8%). The degree of erosion hazard obtained refers to the findings of the calculation, it was found that the Tebing Siring Sub-watershed has a very light to severe erosion hazard level.  Very light erosion hazard level is known to be found in a land unit (UL) 5, land unit (UL) 6, and land unit (UL) 7. Light erosion hazard level is found in a land unit (UL) 1, land unit (UL) 2, and land unit (UL) 3. Moderate erosion hazard level is found in a land unit (UL) 8, and the severe erosion hazard level is found in a land unit (UL) 4

Tingkat bahaya erosi Sub DAS sangat penting dilakukan untuk mencari tahu tentang derajat besar bahaya erosi yang dialami pada suatu kawasan. Riset ini bertujuan guna analisis nilai erosi dan level bahaya erosi yang terjadi di Sub DAS Tebing Siring DAS Tabunio kabupaten tanah laut Provinsi Kalimantan Selatan. Pendugaan nilai erosi dengan menerapkan metode USLE (Universal Soil Loss Equation) dengan pengambilan sampel yang dalam hal ini berjenis purposive sampling dengan jumlah 8 (delapan) titik sampel pada unit lahan yang telah ditetapkan. Nilai erosi tertinggi sebesar 192,18ton/ha/thn diperoleh pada unit lahan (UL) 4 dengan penutupan lahan berupa lahan terbuka dengan kemiringan lereng agak curam (15-25%). Nilai erosi terendah sebesar 0,81ton/ha/thn diperoleh pada unit lahan (UL) 6 dengan penutupan lahan perkebunan karet dengan kemiringan lereng datar (0-8%). Derajat bahaya erosi yang diperoleh mengacu pada temuan perhitungan ditemukan bahwa pada Sub DAS Tebing Siring memiliki level bahaya erosi amat ringan hingga berat. Derajat bahaya erosi sangat ringan diketahui terdapat pad unit lahan (UL) 5, unit lahan (UL) 6 dan unit lahan (UL) 7. Tingkat bahaya erosi ringan terdapat pada unit lahan (UL) 1, unit lahan (UL) 2 dan unit lahan (UL) 3. Derajat bahaya erosi sedang terdapat pada unit lahan (UL) 8, dan tingkat bahaya erosi barat terdapat pada unit lahan (UL) 4.


Keywords


Sub DAS; Erosi; Unit Lahan, Sub Das Tebing Siring

Full Text:

PDF

References


Adriana M, Badaruddin, & Nisa. K. 2021. Analisis Erosi dan Tingkat Bahaya Erosi pada Berbagai Tipe Penutupan Lahan yang Berbeda di Sub DAS Banyuirang DAS Maluka. Universitas Lambung Mangkurat. Jurnal Sylva Scientae. Vol.4.

Akbar, I., Indriatie, E.R., & Badaruddin. 2022. Analisis Tingkat Bahaya Erosi di DAS Maluka dengan Sisitem Informasi Geografis (SIG). Jurnal Sylva Scienteae, 05 (2): 251-260

Al Alabi, M.T, Fithria, A. & Badaruddin. 2022. Klasifikasi Kemampuan Lahan di Areal RDAS PT Tunas Inti Abadi Sub DAS Riam Kanan Desa Tiwingan Lama Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Jurnal Sylva Scienteae, 05 (1): 30-40

Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: Institut Pertanian Bogor Press.

Badaruddin, Kadir, S, Khalid, S., & Ridwan, I. 2021. Kajian Erosi Berbagai Unit Lahan di DAS Kintap. Prospiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah.Volume 6 Nomor 1 April 2021.

Departemen Kehutanan. 2009. Peraturan Mentri Kehutanan Nomor P.32/Menhut-II/2009. Tata Cara Penyusunan Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran Sungai (RTk-RHL-DAS). Jakarta.

Dewi R L, Ruslan, M., & Kadir, S. 2019. Klasifikasi Kekritisan Lahan di DAS Dua Laut Provinsi Kalimantan Selatan. Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat. Jurnal Sylva Scienteae. ISSN 2622-8963.

Hardiana, E., Kadir, S., & Nugroho, Y. 2019. Analisis Tingkat Bahaya Erosi (TBE) Di DAS Dua Laut Kabupaten Tanah Bumbu. Universitas Lambung Mangkurat. Jurnal Sylva Scientae. Vol.02. No.3

Hananto, A., Ruslan, M., & Kadir, S. 2022. Tingkat Bahaya Erosi dalam Rangka Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Sub-sub DAS Riam Kiwa Kabupaten Banjar. Magister Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat. ISSN 2337-7992.

Indriati N. 2012. Indekks dan Tingkat Bahaya Erosi Kawasan Hutan Pendidikan Gunung Usalat Kabupaten Sukabumi. Bogor: IPB

Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Keputusan Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.306/MENLHK/PDASHL/DAS.0/7/2018. Tentang Penetapan Lahan Kritis Nasional.

Khalid S, Badaruddin & Kadir, S. 2022. Analisis Tingkat Bahaya Erosi di DAS Kintap Bagian Hilir Kabupaten Tanah Laut. Jurnal Sylva Scienteae. 05 (3): 437-445

Lenvain J. 1975. Critical studi of the Universal Soil Loss Equation and its Suitability to Evaluate the Soil Conditioning Technuque in the Wet Tropics. Ghent University.

Mawardi. 2011. Peranan Teras Kredit Sebagai Pengendali Laju Erosi dan Aliran Permukaan (Surface Runoff) pada Lahan Bervegetasi Kacang Tanah di Tembalang. UNDIP.

Rahmadi, R., Ruslan M., & Kadir, S.. 2019. Analisis Tingkat Bahaya Erosi di Sub DAS Banyuirang DAS Maluka Kota Banjarbaru. Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat. ISSN 2622-8963.

Rauf, A., Lubis, K.S., & Jamilah. 2012. Dasar-dasar Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Medan: USU Press

Wischmeir WH & DD Smith. 1978. Predicting Rainfall Erosion Losses: a Guide to Conservation Planing. Departement of Agriculture Science and Education Administration.




DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v6i3.9219

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License

Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.