CULTURAL ACCULTURATION OF CHINESE: ETNOGRAPHIC STUDY IN BANJARMASIN

Muhammad Rezky Noor Handy, Mutiani Mutiani, Muhammad Adhitya Hidayat Putra, Jumriani Jumriani, Akhmad Munaya Rahman

Abstract


Kedatangan dari orang Cina ke Indonesia termasuk ke Banjarmasin hingga sekarang membaur sekaligus juga mempertahankan kebudayaan mereka sampai sekarang dengan akukturasi kebudayaan antara orang Tionghoa dengan Banjar sendiri hingga sekarang. Penelitian ini menggunakan Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui pengamatan, wawancara, dan studi dokumentasi. Data dianalisis menggunakan model Miles dan Hubermen dengan cara reduksi data, display data dan kesimpulan/verifikasi. Proses akulturasi kebudayaan orang Tionghoa di Banjarmasin dan menetap di wilayah yang sekarang bernama Pacinan sudah sejak lama dan budaya-budaya Tionghoa Pacinan Banjarmasin bertahan hingga sekarang yang didapatkan oleh peneliti antara lain Religi seperti perayaan Imlek, Cheng Beng, Tiong Kuan, Tarian Barongsai, sistem mata pencaharian hidup, bahasa dan lainnya.


The arrival of the Chinese to Indonesia, including to Banjarmasin until now, has blended and at the same time preserved their culture until now with the cultural structure between the Chinese people and the Banjar itself until now. This research uses a research method using a qualitative approach to data collection through observation, interviews, and documentation studies. Data were analyzed using Miles and Hubermen models by data reduction, data display, and conclusion/verification. The process of acculturation of Chinese culture in Banjarmasin and settled in the area now called Pacinan has been a long time and Chinese culture of Banjarmasin Pacinan survives until now obtained by researchers including religions such as Chinese New Year Celebration or Imlek, Cheng Beng, Tiong Kuan, Barongsai dance, economic system livelihood, language and more.


Keywords


Budaya; Akulturasi; dan Tionghoa.

Full Text:

PDF

References


Amrullah, M. F. (2004). Proses Asimilasi Antara Budaya China Dan Budaya Banjar Kurun Waktu 1970-1990 (Studi Kasus Di Kelurahan Kampung Melayu Kecamatan Banjarmasin Tengah Kota Banjarmasin). Skripsi pada Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Tidak dipublikasikan.

Christine, C., et. al. (2015). 5000 Tahun Ensiklopedia Tionghoa 1: Festival Tradisional, Sejarah, Kebijaksanaan Klasik, Penemuan, dan Segalanya Tentang Asal-Usul, Kebudayaan dan Jatidiri Orang Tionghoa. Jakarta, St. Dominic Publishing.

Dananjaja, J. (2007). Folklor Tionghoa: Sebagai Terapi Penyembuh Amnesia Terhadap Suku Bangsa dan Budaya Tionghoa. Jakarta, PT. Pustaka Utama Grafiti.

Groeneveldt, W. P. (2009). Nusantara dalam catatan Tionghoa. Jakarta: Komunitas Bambu.

Ham, O. H. (2017). Anti Cina, Kapitalisme Cina, dan Gerakan Cina: Sejarah Etnis Cina di Indonesia. Jakarta: Komunitas Bambu.

Handy, M. R. N. (2015). Pendidikan Sejarah dan Isu Kebangsaan. Prosiding APPSI (Asosiasi Pendidik dan Peneliti Sejarah Indonesia) “Pendidikan Sejarah untuk Menyiapkan Generasi Emas Indonesia 2050”, Banjarmasin: 27-28 November 2015. Hal. 351-359.

Handy, M. R. N. (2020). Orang Tioghoa di Banjarmasin dalam Sejarah Banjar.

Handy, M. R. N., Mutiani, M., Putra, M. A. H., & Jumriani, J. (2020). The Religious Values in Tradition of Batahlil in Banjar Pahuluan Community. The Kalimantan Social Studies Journal, 2(1), 39-47.

Handy, M. R. N., Mutiani, M., Putra, M. A. H., Syaharuddin, S., & Putro, H. P. N. (2021). Adaptation of Riverbanks Community to Urban Green Open Space Development. The Innovation of Social Studies Journal, 2(2), 127-134.

Hermawan, S. (2005). Tionghoa Dalam Sastra Indonesia. Yogyakarta, IRCiSoD.

Koentjaraningrat, K. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Lan, N. J. (2013). Peradaban Tionghoa Selayang Pandang. Kepustakaan Populer Gramedia.

Listiyani, T. (2011). Partisipasi Masyarakat Sekitar Dalam Ritual Di Kelenteng Ban Eng Bio Adiwerna. Komunitas: International Journal of Indonesian Society and Culture, 3(2).

Mutiani, M. (2018). Literasi Budaya Lokal Sebagai Wahana Edukasi Di Era Milenial.

Permadi, B. (2019). Relasi Islam dan Masyarakat Etnis Tionghoa (Studi Kasus: Komunitas Cina Benteng di Tangerang). Jurnal Tamaddun: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam, 7(1).

Putra, M. A. H., & Subiyakto, B. (2021, February). Ecological Awareness Based on Religious Activities. In The 2nd International Conference on Social Sciences Education (ICSSE 2020) (pp. 311-314). Atlantis Press.

Riwut, T. (2007). Kalimantan membangun, alam, dan kebudayaan. Solo, NR Publishing.

Sentosa, I. (2012). Peranakan Tionghoa di Nusantara: Catatan Perjalanan dari Barat ke Timur. Jakarta, Penerbit Buku Kompas.

Shaleh, R. M. (2020, Juni 23). Barongsai: Cabang Olahraga Sekaligus Bukti Kerukunan Masyarakat Urang Banjar. (L. Hanief, Ed.) Banjarmasin. Retrieved from https://fixbanjarmasin.pikiran-rakyat.com/news/pr-39575402/barongsai-cabang-olahraga-sekaligus-bukti-kerukunan-masyarakat-urang-banjar?page=all

Subiyakto, B., Abbas, E. W., Arisanty, D., Mutiani, M., & Akmal, H. (2020). Sungai dan Kehidupan Masyarakat Banjar: Penguatan Lokalitas dalam Wacana Pendidikan IPS yang Responsif.

Subiyakto, B., Hairiyadi, H., & Akmal, H. (2020). Lintasan Sejarah Maritim Kalimantan Selatan. Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.

Subroto, W., & Prawitasari, M. (2021, February). Changes of Community Orientation of Banjarmasin City from River to Land in The XX Century. In The 2nd International Conference on Social Sciences Education (ICSSE 2020) (pp. 16-20). Atlantis Press.

Sugiyono, S. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susanto, H. (2014). Seputar Pembelajaran Sejarah; Isu, Gagasan Dan Strategi Pembelajaran. Aswaja Pressindo.

Susanto, H. (2017, November). Perception on Cultural Diversity and Multiculturalism Education. In 1st International Conference on Social Sciences Education-" Multicultural Transformation in Education, Social Sciences and Wetland Environment"(ICSSE 2017). Atlantis Press.

Syaharuddin, S., Rahman, A. M., & Fitriyani, R. (2019). Utilization of Social Community as Learning Resources On Social Studies. The Kalimantan Social Studies Journal, 1(1), 18-24.

Taniputera, I. (2011). History of China. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group.

Wijayanti, T. Y., Hafizzullah, H., & Suharjianto, S. (2020). PERAYAAN IMLEK MUSLIM TIONGHOA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN MUSLIM TIONGHOA DI SURAKARTA. Suhuf, 32(1), 76-90.

Zahidi, M. S. (2017). IMLEK DAN KEBHINEKAAN. Arsip Publikasi Ilmiah Biro Administrasi Akademik.




DOI: http://dx.doi.org/10.20527/jurnalsocius.v10i1.9013

Article Metrics

Abstract view : 872 times
PDF - 491 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Has been indexed and abstracted by:

Scinapse | Academic search engine for paperpublons-logo | JIDMR