RELATIONSHIP BETWEEN PSYCHOLOGICAL, INCENTIVES AND AVAILABILITY OF FACILITIES WITH PERFORMANCE OF THE TUBERCULOSIS CONTROL PROGRAMME

Dian Rosadi, Fauzie Rahman, Sasikarani Sasikarani

Abstract


Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis. The achievement of Pulmonary TB CDR in the working area of Banjarmasin City Health Office is still 49% in 2015 and increased by 52% in 2016. The low achievement of pulmonary TB CDR in Banjarmasin became a health problem related to the performance of P2TB officers in the Health Service Working Area City of Banjarmasin. This study aims to explain factors related to the performance of Proram Control Officers Tuberculosis in the Work Area of Banjarmasin City Health Office. This research is a quantitative research using cross sectional design. The population is all officers of P2TB in the working area of Banjarmasin City Health Office. The sample taken is a population of 57 people using total sampling technique. The results showed that the availability factor of the facility was related to the performance of the Proram Control Officer Tuberculosis (ρ-value = 0.049). While factors unrelated to officer performance are psychological factor (ρ-value = 1.000) and incentive (ρ-value = 0.260). The Conclusion of this study is the relationship between the availability of facilities with the performance of Proram Control Officers Tuberculosis, but there is no relationship between the psychological and incentives with the Proram Control Officer Tuberculosis in the Work Area of Banjarmasin City Health Office.


Keywords


Tuberculosis; performance; officer of Tuberculosis Control Programme

References


World Health Organization. Global Tuberculosis report 2016. France: World Health Organization, 2016.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar Riskesdas, 2013.

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tuberkulosis Temukan Obati Sampai Sembuh (TOSS). Jakarta, 2016.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2014.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia

Kementrian Republik Indonesia. Jakarta, 2012.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Strategi Nasional Pengendalian TB di Indonesia 2010-2014. Jakarta: Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011.

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. Laporan tahunan Dinas

Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan tahun, 2015.

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. Laporan tahunan Dinas

Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, 2016.

Gibson JL, Ivancevich JM dan Donnely JH. Organisasi: Perilaku, struktur dan proses. Terjemahan oleh Adiami N. Jakarta: Bina Rupa Aksara, 1996.

Trisna E dan Ilyas H. Analisa faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja petugas perawat dalam penatalaksanaan Tuberkulosis. Jurnal Keperawatan, 2013;9(1): 71-78.

Maryati. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja petugas Tuberkulosis Paru di Puskesmas (Studi di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Semarang). Tesis. Semarang: Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, 2014.

Nuraini. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja petugas P2TB Paru Puskesmas di Kota Semarang tahun 2009. Skripsi. Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, 2009.

Siregar S. Statistika Deskriptif untuk Penelitian: Dilengkapi perhitungan manual dan aplikasi SPSS versi 17. Depok: Rajagrafindo Persada, 2010.

Mangkunegara, Anwar P. Manajemen sumber daya manusia perusahaan. Edisi Kesepuluh. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011.

Cushway B. Human resouces manajement. Jakarta: Elex Media

Komputindo, 1996.

Surani H. Faktor lingkungan yang berhubungan dengan kejadian penyakit TB BTA positif di Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok Bulan Oktober tahun 2008-April tahun 2009. Skripsi. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009.

Notoatmodjo S. Pengantar pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku. Yogyakarta: Andi Offset, 1993.

Muchlas M. Perilaku Organisasi 1: Organizational behaviour. Yogyakarta: Program Pendidikan Pascasarjana Magister Manajemen RS Universitas Gadjah Mada, 1999.

Timpe. Kinerja. Jakarta: PT.Gramedia, 2000.

Hariadi E, Iswanto dan Riris AA. Hubungan faktor petugas puskesmas

dengan cakupan penderita Tuberkulosis Paru BTA Positif. Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat 2009; 25(4): 189-94.

Ratnasari D. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pencapaian petugas terhadap Case Detection Rate (CDR) pada program TB Paru di Kabupaten Rembang. Skripsi. Semarang: Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan, 2015.

Ahwan R. Hubungan antara karakteristik individu pengelola program TB Puskesmas dengan angka penemuan kasus TB di Kabupaten Boyolali. Skripsi. Surakarta: Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014.

Maryun Y. Beberapa faktor yang berhubungan dengan kinerja petugas

program TB Paru terhadap cakupan penemuan kasus baru BTA (+) di Kota Tasikmalaya Tahun 2006. Tesis. Semarang: Program Magister IlmuKesehatan Universitas Diponegoro, 2007.




DOI: http://dx.doi.org/10.20527/jbk.v3i2.5073

Article Metrics

Abstract view : 374 times
PDF (Bahasa Indonesia) - 651 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




              

    

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

joomla
visitors View My Stats