PENGAMBILAN PEKTIN DARI ALBEDO SEMANGKA DENGAN PROSES EKSTRAKSI ASAM
Abstract
Abstrak- Semangka adalah tanaman yang tahan terhadap iklim kering sehingga dapat tumbuh di daerah tropis dan setengah gurun. Albedo semangka merupakan sumber pektin yang potensial karena di dalamnya terkandung senyawa pektin. Untuk menguraikan pektin dalam albedo semangka dapat dilakukan dengan proses ekstraksi asam karena kemungkinan terjadi kerusakan pektin lebih sedikit, sedangkan untuk mengendapkan pektin digunakan alkohol. Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi pektin dengan bahan dasar albedo semangka yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh variasi temperatur ekstraksi serta jenis pelarut terhadap kadar pektin yang dihasilkan albedo semangka dan mengetahui variasi temperatur ekstraksi serta jenis pelarut yang maksimum untuk menghasilkan pektin. Penelitian dilakukan dengan waktu ekstraksi 90 menit dan temperatur ekstraksi 60, 70, dan 80 °C serta pelarut HCl dan CH3COOH dengan pH 2,6 sebanyak 500 mL. Dari hasil penelitian diperoleh kondisi maksimum pengambilan pektin adalah dengan menggunakan pelarut HCl pada temperatur ekstraksi 80 °C dan kadar pektin yang dihasilkan sebesar 11,2635%. Pelarut HCl yang merupakan asam kuat lebih mudah melepaskan ikatan protopektin menjadi pektin sehingga kadar pektin yang dihasilkan memiliki kadar yang tinggi. Semakin tinggi temperatur operasi, kadar pektin yang didapatkan juga semakin besar sampai batas temperatur 80 °C. Hal ini menyebabkan gerakan molekul asam yang semakin cepat, sehingga kontak antara zat terlarut dalam sampel dengan pelarut semakin aktif dan diperoleh pektin yang lebih banyak.
Kata kunci: semangka, pektin, ekstraksi.
Abstract- Watermelon is a plant that is resistant to dry climate so it can be grown in tropical and semi-desert. Watermelon albedo is a potential source of pectin because it contains pectin compounds. To decompose the pectin in the watermelon albedo can be done by acid extraction process because it will lesser the possibility of damage pectin, whereas alcohol is use to precipitate pectin. In this research watermelon albedo as basic ingredients would be extracted to produce pectin to identified the differences in the influence of temperature variation and the type of solvent extraction of the pectin content of the albedo watermelon and determined variations in maximum temperature and type of solvent extraction to produce pectin. The study was conducted with a 90-minute extraction time and extraction temperature 60, 70, and 80 °C and 500 mL the solvent HCl and CH3COOH with 2.6 pH. The results were obtained taking the maximum conditions of pectin using solvent extraction HCl at a temperature of 80 °C and obtained pectin levels of 11.2635%. Solvent which is a strong acid HCl is easier to untie protopektin pectin so pectin levels has generated a high level. The higher the operating temperature, the bigger pectin levels that are obtained until the temperature limit of 80 °C. This caused by the movement of the H+ ions more reactive, the more contact between the substances dissolved in the sample with solvent and obtained more pectin.
Keywords: watermelon, pectin, extraction
Full Text:
PDFReferences
Akhmalludin dan Kurniawan, A, 2009, “Pembuatan Pektin dari Kulit Coklat dengan Cara Ekstraksi”, Laporan Penelitian, Universitas Diponegoro, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Kimia, Semarang.
Anonim, 2011, “Pektin”, http://id.wikipedia.org/wiki/Pektin, Diakses pada 31 Agustus 2012.
Budiyanto, A. dan Yulianingsih, 2008, “Pengaruh Suhu dan Waktu Ekstraksi terhadap Karakter Pektin dari Ampas Jeruk (Citrus nobilis L)”, J-Pascapanen, Vol. 5, No. 2: 37-44.
Campbell, M, 2006, “Extraction Pectin from Watermelon Rind”, Thesis, Bachelor of Science in Biosystems Engineering, Oklahoma State University, Oklahoma.
Constenla, D. dan J. E. Lozano, 2003, “Kinetic Model of Pectin Demethylation”, Latin American Applied Research 33: 91–96.
Djalal, M, 2011, “Ekstraksi Pektin”, http://muspirahdjalal.blogspot.com/2011/11/ekstraksi-pektin.html. Diakses pada 31 Agustus 2012.
Food Chemical Codex, 1996, “Pectins”, http://arjournals.annualreviews.org/doi/abs/10.1146/annurev.bi. 20.070151.000435, Diakses pada 31 Agustus 2012.
Haryadi, 1991, “Pengujian Pektin Hidrokoloid Camcao”, Laporan Penelitian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Hoejgaard, S, 2004, “Pektin Chemistry, Funcionality, and Applications”, http://www.cpkelco.com/Ptalk/ ptalk.htm, Diakses pada 31 Agustus 2012.
Izza. 2011, “Selai, Pektin, dan Pembuatannya”, http://anfield-fullofideas.blogspot.com/2011/10/selai-pektin-dan-pembuatannya.html, Diakses pada 31 Agustus 2012.
Kirk and Othmer, 1952, “Encyclopedia of Chemical Technology”, Volume 1, 4th Edition, JohnWiley & Sons Inc., New York.
Labarasi, 2011, “Buah-Buahan yang Berserat Tinggi”, http://labarasi.wordpress.com/2011/02/21/buah-buahan-yang-berserat-tinggi/, Diakses pada 31 Agustus 2012.
Lembang, E. P., 2012, “Variasi Waktu dan Suhu Ekstraksi Albedo Semangka (Citrullus vulgaris Schard) terhadap Kualitas Permen Jelly”, http://adl.aptik.or.id/default.aspx?tabID=112&src=k&id=76924, Diakses pada 31 Agustus 2012.
Mawaddah, 2011, “Pemanfaatan Limbah Pulp Buah Semangka (Citrullus vulgaris, Schard) untuk Pembuatan Nata De Watermelon Pulp dengan Menggunakan Bakteri Acetobacter xylinum”, Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Fakultas MIPA, Departemen Kimia, Medan.
Mohamed, S. dan Hasan, Z., 1995, “Extraction and Characterisation of Pectin from Various Tropical Agrowastes”, ASEAN Food Journal, Vol. 10, No. 2: 43-50.
Nurhikmat, A, 2003, “Ekstraksi Pektin dari Apel Lokal: Optimalisasi pH dan Waktu Hidrolisis”, Widyariset, Vol. 4: 23-31.
Patil, B. S. et al., 2011, “Rapid HPLC-UV Method for the Quantification of L-citrulline from Watermelon and Its Effect on Smooth Muscle Relaxation”, Food Chemistry, 127: 240-248.
Prajnanta, F, 2003, “Agribisnis Semangka Non Biji”, Edisi ke-5, Penebar Swadaya, Jakarta.
Setianingsih dan Purnaningtyas, 2011, “Laporan Praktikum Pektin”, http://nopnopchubby.blogspot.com/ 2012/01/laporan-praktikum-pektin.html, Diakses pada 31 Agustus 2012.
Singh, R, J. C. Kumar, K. S. Nandpuri, 1975, “A study on the influence of the structural chemical constituents of the skin of water melon (Citrullus lanatus Sch.) fruit on the incidence of its blossom-end-rot and cracking”, The Indian Journal of Horticulture, 32 (1/2): 98-101.
Winarno, F.G., 1991, “Kimia Pangan dan Gizi”, PT. Gramedia, Jakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.20527/k.v3i1.131
Article Metrics
Abstract view : 3399 timesPDF - 3317 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Published By: Chemical Engineering Department