STUDI RECOVERY ALUMINA DARI TANAH LEMPUNG GAMBUT KAWASAN LANDASAN ULIN KOTA BANJARBARU

Sofyan Hadi, Sugianto Sugianto, Agus Mirwan

Abstract


Abstrak- Tanah lempung gambut memiliki kandungan alumina yang memiliki banyak manfaat. Proses recovery alumina dari tanah lempung gambut dapat dilakukan menggunakan metode kalsinasi dan elutriasi. Penelitian bertujuan untuk mengambil kembali alumina dari tanah lempung gambut dan mempelajari pengaruh variasi penambahan CaCl2 serta keefektifan variasi kecepatan pengadukan terhadap pengambilan alumina dari tanah lempung gambut. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahap. lempung yang berasal dari tanah gambut dibersihkan dan dikeringkan. Lempung gambut yang sudah kering dilakukan penggerusan dan pengayakan hingga didapatkan lempung gambut berukuran 75 mesh. Lempung gambut yang berukuran 75 mesh  dicampur dengan CaCl2 dengan variasi perbandingan CaCl2 :  lempung gambut adalah 0,5:1, 1:1, dan 1,5:1. Masing-masing campuran CaCl2 dan  lempung gambut dikalsinasi dengan pemanasan dalam furnace pada suhu 800oC selama 4 jam. Lempung gambut hasil kalsinasi kemudian digerus dan diayak hingga  berukuran 200 mesh. 80 gram lempung gambut hasil kalsinasi ukuran 200 mesh ditambahkan 400 mL larutan HCl 6 N, kemudian dilakukan p leaching dengan pengadukan selama 2 jam dengan kecepatan pengadukan sebesar 200 rpm, 300 rpm dan 400 rpm. Larutan hasil leaching didekantasi dan difiltrasi. Filtrat hasil leaching diuapkan  sampai tersisa 100 mL, selanjutnya ditambahkan dengan 100 mL aquadest. Penguapan kembali campuran filtrat dan aquadest sampai volumenya 100 mL dilakukan dengan pengadukan. Cairan yang dihasilkan diuji kandungan aluminanya dengan menggunakan titrasi volumetrik berdasarkan SNI 13-6620-2001. Berdasarkan hasil analisis untuk sampel awal diperoleh kadar alumina dalam tanah lempung gambut 2,81%. Hasil akhir diperoleh kadar alumina optimum yang dapat terambil dari tanah lempung gambut sebesar 0,622% menggunakan variasi perbandingan berat CaCl2 dan lempung gambut 0,5:1 dengan kecepatan pengadukan sebesar 400 rpm.

Keywords: tanah lempung, alumina, kalsinasi, elutriasi

Abstract- Peat clay contains alumina (Al2O3) that has many benefits. The process of recovery of alumina from clay peat can be done by using the method of calcination and elutriasi (stirring). This research aims to recover the alumina from clay peat and study the effect of the addition of CaCl2variations and the effectiveness of stirring speed variations in the process of alumina recovery from clay soils. This research was conducted with several steps. Clay from the peat soil is cleaned and dried by drying. The dry clay that has been done peat milling and sifting to obtain the size of 75 mesh peat clay. A 75 mesh peat clay mixed with a variation ratio of CaCl2 and peat clay is 0,5:1, 1:1, and 1.5:1. Each mixture of CaCl2 and peat clay calcined by heating in a furnace at a temperature of 800°C for 4 hours. Calcined peat clay was performed milling and sifting through a 200 mesh. 80 grams of calcined clay peat size of 200 mesh is added 400 mL of HCl 6 N, then performed solid-liquid separation processes (leaching) with stirring for 2 hours with stirring speed of 200 rpm, 300 rpm and 400 rpm. Solution of the leaching process was decanted and filtered. The filtrate of the result of leaching process is heated (evaporated) until the remaining 100 mL, then added with 100 mL of aquadest. Heating (evaporating) re-mixed filtrate and aquadest until the volume of 100 mL of this process while stirring by using stirer. Liquid contents alumina was tested using volumetric titration method based on SNI 13-6620-2001. Based on the results of the analysis initial sample obtained for the content of alumina in the  peat clay is 2.81%. The final result is obtained optimum levels of alumina which can be recover from peat clay soi is 0,622%l using a variation of weight ratio CaCl2 and peat clay 0,5:1 with stirring speed of 400 rpm

Keywords: peat clay, alumina, calcination, elutriasi.

Full Text:

PDF

References


Andriesse, J.P., 1992, Constrainsts and Opportunities for Alternative Use Options of Tropical Peat Land. In B.Y Aminuddin (Ed). Tropical Peat; Proceedings of International Symposium on Tropical Peat Land 6-10 May 1991, Kuching, Serawak, Malaysia.

Auliya, Rahmawati dan Sri Widia Luthfianti, 2009, “Pemanfaatan Tanah Lempung Gambut Sebagai Adsorben Dalam Menurunkan Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) PadaTanah Kota Banjarbaru”, Laporan Penelitian, Universitas lambung mangkurat : Banjarbaru.

Chotimah, H.E.N.C. 2002. Pemanfaatan Lahan Gambut Untuk Tanaman Pertanian. http://www.rudytc.tripod.com

Clavell, Garcia, dkk., 1982, “ Method for obtaining alumina from clay”, United State Patent : USA No. 4342729.

Darmono, 1995, “Logam Berat dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup”, UI-Press. Jakarta.

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Selatan, 2008, “ Bahan Galian’, Kalimantan Selatan.

Fitria, 2004, “Aktivasi Lempung dan Karakteristiknya”, Skripsi. Fakultas Mipa Unlam.

Hariyanto, S., 2001, “ Alternatif Pemanfaatan Gambut dalam Penanganan Limbah Cair”, Jurnal Kimia Lingkungan.

Irlanto EW., 1999, “Kinetika penurunan warna dan zat organik air gambut dengan adsorpsi menggunakan tanah lempung gambut”, Tesis Magister, Bandung: ITB.

Musyaddah dan Yenie, 2009, Pengolahan Air Sungai Martapura Menjadi air Bersih dengan memanfaatkan lempung Lokal Sebagai Koagulan. Universitas lambung mangkurat : Banjarbaru.

Nehari, S., dkk, 1997, “Process Recovery of Alumina and Silika”, United State Patent : USA No.WO 97 22554.

Noor, M., 2001, “Pertanian Lahan Gambut, Potensi dan Kendala”, Kanisius, Yogyakarta.

Notodarmojo S., 1994, “Pencemaran tanah dan air tanah”, ITB. Bandung.

Oxtoby, Gillis, Nachtrieb, 2001, “Prinsip-Prinsip Kimia Modern”, Edisi Keempat Jilid 2. Erlangga. Jakarta.

Radjagukguk, B., 1990, “Prospek Pengelolaan Tanah-Tanah Gambut Untuk Perluasan Lahan Pertanian”, Seminar Nasional Tanah-tanah bermasalah di Indonesia KMIT Fakultas Pertanian UNS Surakarta 15 Oktober 1990. Surakarta.

Sari M., 2008, “Adsorpsi lempung tanah gambut dalam menurunkan warna air gambut”, Skripsi. Banjarbaru: Fakultas MIPA UNLAM.

Saputri GMI., 2008, “Penurunan warna air gambut dan adsorpsi lempung tanah gambut dan membran selulosa asetat”, Skripsi. Banjarbaru: Fakultas MIPA UNLAM.

SNI 13-6620-2001. Penentuan Kadar Al2O3, Fe2O3, CaO dan MgO Contoh Lempung dengan Volumetri. Badan Standardisasi Nasional.

Sukamta, dkk., 2009, “Pemecahan Senyawa Kompleks dalam Kaolin dan Pengambilan Alumina dengan Metode Kalsinasi dan Elutriasi”, Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Sukandarrumidi, 2004, “Bahan Galian Industri”, Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Sukandarrumidi, 2004, “Batubara dan Gambut”, Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Sunarso, 2007, “Lempung Kita yang Terlupakan 2”, http://ppsdms.org.

Tan K.H., 1998, “Dasar-Dasar Kimia Tanah”, Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Underwood, A.L., 1999, “Analisis Kimia Kuantitatif”, Erlangga, Jakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.20527/k.v1i1.77

Article Metrics

Abstract view : 874 times
PDF - 455 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


INDEXED BY:
 
     
 
OAI 2.0 Request Results
 
 
Konversi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

free
web stats View My Stats

 

Published By: Chemical Engineering Department