BIOETHANOL FROM GROUNDNUT SHELL WASTE WITH ACID HYDROLYSIS AND FERMENTATION PROCESS

Elvianto Dwi Daryono

Abstract


Masalah keterbatasan bahan bakar minyak di belahan dunia termasuk Indonesia sudah memasuki tahapan yang serius dikarenakan sebagian besar masyarakat masih menggunakan minyak bumi sebagai sumber bahan bakar utama. Bioetanol merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut dimana bahan bakar ini dapat dibuat dari bahan yang mengandung gula, pati, maupun serat sehingga dapat diperbaharui. Limbah kulit kacang tanah merupakan bahan baku yang sangat potensial karena kandungan seratnya cukup tinggi yaitu 54,38%. Limbah kulit kacang tanah sebagian besar dibuang sebagai limbah dan hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh massa ragi Saccharomyces cereviceae dan waktu fermentasi limbah kulit kacang tanah terhadap kadar etanol yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan kulit kacang tanah dengan kadar selulosa awal 41%, hemiselulosa awal 1% dan lignin awal 14,3%. Setelah pretreatment dengan menggunakan larutan HNO3 0,5 N pada suhu 28⁰C selama 1 jam, kadar selulosa naik menjadi 55,2%, kadar hemiselulosa naik menjadi 5,9% dan kadar lignin turun menjadi 2,1%. Proses hidrolisa asam dengan 10 ml H2SO4 98% pada suhu 100⁰C selama 1 jam didapatkan kadar glukosa 23,698%. Dari hasil proses fermentasi anaerob yang dilakukan pada pH 4,5 didapatkan kadar etanol tertinggi yaitu 0,1729% dari hasil analisa GC pada fermentasi hari ke 9 dengan massa ragi Saccharomyces cereviceae sebanyak 9 gram.


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.20527/k.v9i2.8723

Article Metrics

Abstract view : 585 times
PDF - 964 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


INDEXED BY:
 
     
 
OAI 2.0 Request Results
 
 
Konversi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

free
web stats View My Stats

 

Published By: Chemical Engineering Department