PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PENGETAHUAN SIKAP DAN KETIDAKRASIONALAN PENGOBATAN DIARE NON SPESIFIK SESUAI MTBS PADA BALITA

Rusmilawati Rusmilawati, Rosihan Adhani, Adenan Adenan

Abstract


Penggunaan antibiotik  pada diare non spesifik merupakan salah satu indikator penggunan obat yang tidak rasional, ini dampak berkurangnya pada mutu dan pengelolaan pelayanan obat pada pasien, pemborosan pembiayaan, adanya efek samping serta resistensi. Survei awal yang dilakukan oleh peneliti dari delapan puskesmas di Kabupaten Balangan dengan melakukan analisa resep kasus diare pada non spesifik pada balita dari sebanyak 131 kasus sebanyak 104 pemberian obat tidak rasional. Tujuan penelitian menganalisis pengaruh pelatihan terhadap pengetahuan, sikap dan pengobatan diare non spesifik sesuai MTBS pada balita di Puskesmas Kabupaten Balangan. Metode yang digunakan Static group comparison. Populasi dokter, perawat dan bidan yang bertugas di ruang pemeriksaan dan ruang MTBS  yang bekerja di Puskesmas Kabupaten Balangan berjumlah 212 orang. Sampel penelitian terdiri dari sampel eksperimen berjumlah 45 orang dan sampel pembanding berjumlah 45 orang, teknik sampling purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan catatan pengobatan. Hasil penelitian menggunakan uji chi-square dengan α = 0,05 dan Odds Ratio (OR). Hasil Penelitian Uji chi-square menunjukkan adanya hubungan pelatihan dengan pengetahuan (p=0,000), pelatihan dengan sikap (p=0,011) dan pelatihan dengan ketidakrasionalan pengobatan diare (p=001). Nilai OR menunjukan bahwa pengetahuan merupakan variabel yang dipengaruhi pelatihan, yakni OR=162,000. KesimpulanTerdapat hubungan positif antara pelatihan dengan pengetahuan, sikap dan ketidakrasionalan pengobatan diare pada balita.

Keywords


Pelatihan; pengetahuan; sikap dan ketidakraionalan pengobata diare pada balita

References


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Tatalaksana Diare. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. 2014.

Sarwono S. Sosiologi Kesehatan: Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya. Yogyakarta: FKM Gadjah Mada University Press; 2004.

Kementerian Kesehatan RI. Gunakan Antibiotik secara Tepat untuk Mencegah Kekebalan Kuman (online). (Diakses tanggal 10 Februari 2015). Diunduh dari URL:http://www.depkes.go.id/.Kementerian Kesehatan 2012.

Suraatmaja S. Gastroenterologi Anak. Sagungseto.Jakarta: Kapita Selekta. 2007.

Departemen Kesehatan RI. Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Indonesia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008.

Soenarto Y, Aman T. Abu. Burden Of Severa Rotavirus Diarrhea in Indonesia. Journal of Infectious Diseases. 2009.

Ngastiyah. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC; 1997.

Arijanty L. Tanya Jawab dengan Dokter Ahli Diare. Tersedia di (http://medicastore.com/diare/tanya_jawab_diare.htm).

Ciesla W.P, Guerrant R.L. Infectious Diarrhea,Current Diagnosis and Treatment in Infectious Disease. New York: Lange Medical Books; 2003.

Hardon A, Brudon-Jakobowicz, Reeler A. How to investigate use of drug use in the community. WHO Drug Action Programme on Essential Drugs, Geneve. 1992.

Utarni A. Penggunaan Obat yang Rasional. Modul 6.1999.

Daniel R, Luciana R. Antibiotic for the Empirical Treatment of Acute Infectious Diarrhea in Children: The Brazilian Journal of Infectious Disease and Contexto Publishing. 2006; 10(3): 217-27.

Dwiprahasto I. Peningkatan Mutu Penggunaan di Puskesmas Melalui Pelatihan Berjenjang pada Dokter dan Perawat. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. 2006; 9(2): 94–01.

WHO. The Management and Prevention of Acute Diarrhoea: Practical Guidelines. 3 rd Edition. World Health Organization.1993.

Surachai S, Chusana S. Antibiotic Prescription for Adults with Acute Diarrhea at King Chulalongkorn Memorial Hospital

Thailand. J. Med assoc. 2011; 94(5): 545-50.

Kakkilaya, Srinivas. Rational Medicine: Rational Use of Antibiotics, http://www.rationalmedicine.org/antibiotics.htm [Accessed 11 Maret 2015]. 2010.

Vance M.A, Millington, W.R. Principle of Irrational Drug Therapy. International Journal of Health Sciences. 1986; 16(3): 355-61.

Hogerzeil H.V. Field test for Rational Drug Use in Twelve Developing Countries. The Lancet. 1993; 1408-10.

Inrud. Framework for Changing Drug Use Practices. Yogyakarta; 1999.

WHO. The Role of Education in The Rational Use of Drug Medicine. World Health Organization; 2007.

Anita K, Ranjit R, Kathleen H. Antibiotic Prescrebing Practices of Primary Prescrebing for Acute Diarrhea in New Delhi India. Value In Healt. 2012; 15(1): 116-9.

Jawetz E. Principle of antimicrobial Drug Action Basic and Clinical Parmacology. Third Edition. Appleton and Lange. Netwalk. 1997.

Black R.E. Zinc Deficiency, Infectious Disease and Mortality in the Developing World. Trace element under nutrition: Biology to intervantions. Journal Nutr. 2003; 133(1):1485-9.

Sadikin Z. Penggunaan Obat yang Rasional. J Indon Med Assoc. 2011; 61 (4): 145-8.

Sadikin ZD, Rudyanto S, Rosa Y. Monitoring and quality assurance of antibiotic USAGE in ICU RSCM. Presented in 6 th. National Symposium of Indonesia Antimicrobial Resistance Watch. 2010.

Cholik HR, Eulis L. Biaya Perawatan Rasional Lebih Rendah Dibanding Tidak Rasional. 2012.

Notoatmodjo S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2003.

Tanjung H. Manajemen Motivasi. Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia; 2003.

Bart S. Psikologi Kesehatan. Jakarta: Grasind; 2004.




DOI: http://dx.doi.org/10.20527/jbk.v1i2.3143

Article Metrics

Abstract view : 2291 times
PDF (Bahasa Indonesia) - 2267 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




              

    

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

joomla
visitors View My Stats