KARAKTERISASI PEKTIN DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH KULIT PISANG MENGGUNAKAN METODE EKSTRAKSI

Abubakar Tuhuloula, Lestari Budiyarti, Etha Nur Fitriana

Abstract


Pisang merupakan buah yang sering dikonsumsi oleh manusia, baik secara langsung setelah buahnya matang ataupun diolah menjadi makanan lain.  Di pulau Kalimantan, tanaman pisang banyak ditemukan di daerah Kalimantan Selatan. Kulit pisang biasanya hanya dibuang menjadi limbah, padahal di dalam pisang terdapat kandungan pektin sebanyak 22,4%. Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi pektin dengan bahan dasar kulit pisang yang bertujuan untuk mengetahui jenis pisang yang banyak mengandung pektin,  pengaruh variasi waktu ekstraksi terhadap jumlah pektin yang dihasilkan serta jenis pelarut yang  menghasilkan pektin maksimum. Percobaan dilakukan memakai dua jenis pisang, yaitu pisang kepok dan pisang ambon yang dikeringkan dan diekstraksi menggunakan pelarut dengan suhu ekstraksi 80°C. Variasi waktu ekstraksi 1; 1,5 dan 2 jam, dengan pelarut HCl dan H2SO4 0,05 N. Hasil ekstraksi ditambahkan dengan etanol hingga terbentuk endapan, kemudian disaring dan di oven pada suhu 40oC selama 8 jam. Pada penelitian ini dilakukan analisa berat ekivalen, kadar metoksil, kadar galakturonat dan derajat esterifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi waktu dan jenis pelarut terbaik untuk menghasilkan kadar pektin yang banyak, baik untuk pisang ambon maupun pisang kepok adalah ekstraksi selama 2 jam menggunakan pelarut HCl dengan kadar sebesar 14,90% untuk pisang ambon dan 10,96% untuk pisang kepok. Pektin yang dihasilkan memiliki berat ekivalen 666,67793,65;bermetoksil rendah, yaitu 3,53%-4,34% dengan kadar galakturonat 45,06%-48,05%,termasuk pektin ester rendah dengan derajat esterifikasi 43,61%-49,23% dan termasuk pektin ester tinggi dengan derajat esterifikasi sebesar 51,28%-52,09%.

 

Keywords: kulit pisang, pektin, ekstraksi

 

Banana is a fruit that is often consumed by humans, either directly after the fruit riped or processed into other foods. On the island of Borneo, banana plants are mostly found in South Kalimantan. Discarded banana peels usually only become a waste, but there is pectin content as much as 22.4% in the banana. In this research, the extraction of pectin with a banana peels ingredients that aims to determine the types of bananas that contain lots of pectin, the influence of variations time extraction in the amount of pectin produced and the type of solvent that produces maximum pectin. The experiments were conducted using two types of bananas, the banana peel of Ambons and Kepok dried and extracted using solvent extraction with a temperature of 80 ° C. Variation extraction time are 1; 1.5 and 2 hours, the solvent  are HCl and H2SO4 0.05 N. Extracted product added with ethanol to precipitate formed, then its filtered and dried in the oven at a temperature of 40 ° C for 8 hours. In this research, the product being analysis of equivalent weight, grade metocsil, galacturonate levels and the degree of esterification. The results showed that the combination of time and the type of solvent to generate a lot of pectin levels, both for banana Ambon and banana Kepok, was extracted for 2 hours using HCl solvent which is content of 14.90% for bananas Ambon and 10.96%  for bananas Kepok .The pectin that produced has an equivalent weight of 666.67 to 793.65; low metoksil grade of 3.53% -4.34%; with galacturonate levels about 45.06% -48.05%, including low ester pectin with a degree of esterification 43.61 % -49.23% and included a high ester pectin with a degree of esterification of 51.28% -52.09%

 

Keywords: banana peel, pectin, ekstraction


Full Text:

PDF

References


_______.2011. Produksi Buah-buahan Menurut Provinsi tahun 2011. Jakarta. http://www.bps.go.id

Akmalludin dan Kurniawan, Arie. Pembuatan Pektin dari Kulit Coklat dengan Cara Ekstraksi. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponogoro: Semarang.

Budiyanto, Agus. 2008. Pengaruh Suhu dan Waktu Ekstraksi Terhadap Karakter Pektin dari Ampas Jeruk Siam (Citrus nobilis L). Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian: Bogor

Fitriani, Vina. 2003. Ekstraksi dan Karakterisasi Pektin dari Kulit Jeruk Lemon (Citrus medicavar Lemon). Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Institut Pertanian Bogor: Bogor

Hariyati, M. N. 2006. Ekstraksi dan Karakterisasi Pektin dari Limbah Proses Pengolahan Jeruk Pontianak. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor: Bogor

Labarasi. 2011. Buah-Buahan yang Berserat Tinggi

http://labarasi.wordpress.com/2011/02/21/buah-buahan-yang-berserat-tinggi/

Nurhikmat, Asep. 2003. Ekstraksi Pektin dari Apel Lokal: Optimalisasi pH dan Waktu Hidrolisis. Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia – LIPI: Yogyakarta.

Ramada, Agus.2008. Kulit Pisang Jangan dibuang.

http://organicindonesianvanilla.blogspot.com/2008/08/kulit-pisang-jangan-dibuang.html

Ryan, Nopriansyah. 2011. Proses Ekstraksi

http://scribd.com/doc/71155560/proses-ekstraksi

Sari, Endah I.A. 2008. Laporan Penelitian Pengaruh Variasi Substrat dan Lama Fermentasi terhadap Produksi Alkohol Pisang Klutuk (Musa branchycarpa). Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negri Malang: Malang

Satria, Berry dan Ahda, Yusuf .2008. Pengolahan Limbah Kulit Pisang Menjadi Pektin dengan Metode Ekstraksi.Universitas Diponegoro, Fakultas Teknik, Jurusan Tekni Kimia: Semarang.

Tarigan, M ., Kaban, I. M. dan Hanum, Farida.2012. Ekstraksi Pektin dari Kulit Buah Pisang Kepok (Musa Paradisiaca). Jurnal Teknik Kimia USU, Article in press. Universitas Sumatra Utara: Medan.




DOI: http://dx.doi.org/10.20527/k.v2i1.123

Article Metrics

Abstract view : 14450 times
PDF - 11692 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


INDEXED BY:
 
     
 
OAI 2.0 Request Results
 
 
Konversi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

free
web stats View My Stats

 

Published By: Chemical Engineering Department