Analisis Kebutuhan Pengembangan Modul Berbasis Etnosains Materi Suhu dan Kalor Kelas XI SMAN Kota Bengkulu

Rahma Sahara, Henny Johan, Rosane Medriati

Abstract


Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan analisis kebutuhan pengembangan modul materi suhu dan kalor berbasis etnosains (Batik Besurek) untuk siswa kelas XI MIPA di SMAN Kota Bengkulu. Penelitian menggunakan Research and Development (R&D) model 4D dimodifikasi menjadi 3D (define, design, develop) karena terbatasnya waktu dan materi yang diperlukan dalam penelitian agar menyelesaikan penelitian ini hingga tahap uji keterbacaan produk. Penelitian ini merupakan tahap define dan menggunakan teknik analisis data deskriptif. Instrumen penelitian berupa wawancara guru fisika serta angket kebutuhan siswa dan guru. Studi pendahuluan melibatkan 45 siswa dan 3 guru fisika di 3 SMAN Kota Bengkulu. Hasil angket kebutuhan guru menyatakan sebesar 100% guru belum melibatkan pembelajaran fisika dengan menghubungkan pengetahuan sains dan budaya lokal Bengkulu dan angket kebutuhan siswa juga menyatakan sebesar 89% guru mereka belum melibatkan pembelajaran fisika dengan budaya lokal Bengkulu. Berdasarkan hasil angket kebutuhan siswa dan guru juga dinyatakan bahwa 84% siswa menjawab “ya” yang termasuk kategori “sangat setuju” dan 100% guru menjawab “ya” dengan kategori “sangat setuju” apabila modul materi suhu dan kalor berbasis etnosains (Batik Besurek) ini dapat dikembangkan. Hasil penelitian ini menyimpulkan diperlukan bahan ajar alternatif berupa modul fisika berbasis etnosains (Batik Besurek) materi suhu dan kalor untuk siswa kelas XI MIPA di SMAN Kota Bengkulu. Penelitian ini mengimplikasikan analisis kebutuhan pengembangan modul suhu dan kalor berintegrasi kearifan lokal, dikarenakan belum adanya pengembangan modul di tempat penelitian, sehingga dapat memotivasi pembelajaran siswa dan guru dalam mengenal kearifan lokal Bengkulu kegiatan membatik kain besurek.

 

This study aims to describe the needs analysis for developing an ethnoscience-based heat and temperature material module (Batik Besurek) for class XI MIPA students at SMAN Bengkulu City. The 4D Research and Development (R&D) model was modified to 3D (define, design, develop) due to the limited time and material needed to complete this research up to the product legibility test stage. This research is a defined stage and uses descriptive data analysis techniques. The research instruments were interviews with physics teachers and questionnaires for the needs of students and teachers. The preliminary study involved 45 students and 3 physics teachers at 3 Bengkulu City High Schools. The results of the teacher need questionnaire stated that 100% of teachers had not been involved in physics learning by linking science knowledge and local Bengkulu culture. The student needs questionnaire also stated that 89% of their teachers had not been involved in physics learning with Bengkulu's local culture. Based on the results of the questionnaire on the needs of students and teachers, it was also stated that 84% of students answered "yes" which was included in the "strongly agree" category, and 100% of teachers answered "yes" in the " strongly agree" category if the material temperature and heat module is based on ethnoscience (Batik Besurek) it can be developed. The results of this study concluded that an alternative teaching material was needed in the form of an ethnoscience-based physics module (Batik Besurek) on temperature and heat for class XI MIPA students at SMAN Bengkulu City. This research implies an analysis of the need for the development of temperature and heat modules that integrate local wisdom due to the absence of module development at the research site so that it can motivate students and teachers to learn about Bengkulu local wisdom in the activity of making besurek cloth batik.


Keywords


Etnosains; Kalor; Modul; Suhu

Full Text:

PDF

References


Agustin, P. U. W., Wahyuni, S., & Bachtiar, R. W. (2018). Pengembangan modul fisika berbasis potensi lokal “batik lumbung dan tahu tamanan” untuk siswa sma di kecamatan tamanan bondowoso (materi suhu dan kalor). Jurnal Pembelajaran Fisika, 7(1), 62-69.

Ahmad, L. S., Sakti, I., & Setiawan, I. (2020). Pengembangan lembar kerja peserta didik (lkpd) fisika berbasis etnosains menggunakan model discovery learning untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa sma. Jurnal Kumparan Fisika, 3(2), 121–130.

Azmi, R. A., Rukun, K., & Maksum, H. (2020). Analisis kebutuhan pengembangan media pembelajaran berbasis web mata pelajaran administrasi infrastruktur jaringan. Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran, 4(2), 303–314.

Hanan, I. F., Purnomo, A. B., & Nuzuliar. (2018). Implementasi kearifan lokal arsitektur tradisional rumah rejang lebong pada bangunan masjid di bengkulu. Seminar Nasional Cendekiawan Ke-4 Tahun 2018, 379–384.

Hartini, S., Firdausi, S., Misbah, M., & Sulaeman, N. F. (2018). The development of physics teaching materials based on local wisdom to train saraba kawa character. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 7(2), 130-137.

Insani, S. N. (2018). Pesona Kain Batik Besurek di Bengkulu. 4.

Irawati, H., & Saifuddin, M. F. (2018). Analisis kebutuhan pengembangan bahan ajar mata kuliah pengantar profesi guru biologi di pendidikan biologi universitas ahmad dahlan. Jurnal Pembelajaran Biologi, 7, 96–99.

Khoiriyah, Z., Astriani, D., & Qosyim, A. (2021). Efektivitas pendekatan etnosains dalam pembelajaran daring untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa materi kalor. Pensa E-Jurnal: Pendidikan Sains, 9(3), 433–442.

Matsuura, K., Appadurai, A., & Winkin, Y. (2002). Universal declaration on cultural diversity. Cultural Diversity: A Vision, 1, 62 pages.

Misbah, M., Hirani, M., Annur, S., Sulaeman, N. F., & Ibrahim, M. A. (2020). The development and validation of a local wisdom-integrated physics module to grow the students’ character of sanggup bagawi gasan masyarakat. JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika), 5(1).

Oktorina, F. (2015). Materi mata pelajaran batik besurek (2015th ed.). Sekolah Luar Biasa Negeri Kota Bengkulu.

Parrish, P., & Linder-vanberschot, J. A. (2010). Cultural dimensions of learning: Addressing the challenges of multicultural instruction. International Review of Research in Open and Distance Learning, 11(2).

Putri, H. E., & Usmeldi. (2020). THE Development of e-modules problem based learning using google classroom for basic electricity and electronics at vocational schooL. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi, 4(2), 84–93.

Rahayu, W. E., & Sudarmin. (2015). Pengembangan modul ipa terpadu berbasis etnosains tema energi dalam kehidupan untuk menanamkan jiwa konservasi siswa. Unnes Science Education Journal, 4(2), 919-929.

Rais, N. S. R., Dien, M. M. J., & Dien, A. Y. (2018). Kemajuan teknologi informasi berdampak pada generalisasi unsur sosial budaya bagi generasi milenial. Jurnal Mozaik, X(2), 61–71.

Rezeki, S., & Ishafit, I. (2017). Pengembangan media pembelajaran interaktif untuk sekolah menengah atas kelas xi pada pokok bahasan momentum. Jurnal Penelitian Dan Pengembangann Pendidikan Fisika, 3(1), 29–34.

Shidiq, A. S. (2016). Pembelajaran sains kimia berbasis etnosains untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Seminar Nasional Kimia Dan Pendidikan Kimia VIII, 227–236.

Tomara, A. M. Y., & Iswari, M. (2019). Keterampilan menulis lettering melalui modul pembelajaran pada anak tunarungu. Jurnal Penelitian Pendidikan Kebutuhan Khusus, 7, 59–64.

Wati, M., Hartini, S., Misbah, M., & Resy, R. (2018). Pengembangan modul fisika berintegrasi kearifan lokal hulu sungai selatan. Jurnal Inovasi Dan Pembelajaran Fisika, 157–162.

Winarni, Suparmi, & Sarwanto. (2012). Pengembangan modul berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan kalor untuk sma/ma kelas x. 1–10.

Yulicahyani, T., Prihandono, T., & Lesmono, A. D. (2017). Pengembangan modul pembelajaran ipa fisika materi suhu dan pemuaian berbasis potensi lokal “kerajinan logam sayangan” untuk siswa smp di kalibaru banyuwangi. Jurnal Pembelajaran Fisika Universitas Jember, 6(2), 116–123.




DOI: https://doi.org/10.20527/jipf.v6i3.6459

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:


Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika is licensed under a creative commons attribution-share alike 4.0 international license

Statistics Counter 

View My Stats