Kajian Karakter Budaya Masyarakat Kawasan Permukiman Gosong Sungai (Bars) (Studi Kasus Kampung Apung Pulau Bromo Kota Banjarmasin)
Abstract
Kota Banjarmasin mendapat julukan “kota seribu sungai” untuk menggambarkan betapa banyak dan pentingnya sungai yang mengalir di kota ini. Kondisi ini merupakan sebuah keistimewaan yang membawa pengaruh signifikan terhadap perkembangan sosial dan ekonomi kota. Dari waktu ke waktu orang bermukim di antara berbagai sistem sungai di kota ini, sehingga pada akhirnya terjadi konsentrasi penduduk di setiap sudut kota termasuk di daerah gosong sungai (bars) Martapura. Sungai merupakan salah satu bagian penting yang begitu lekat dalam kehidupan masyarakat Banjar Kalimantan Selatan dari waktu ke waktu. Sungai tidak hanya dipandang sebagai jaringan ekologis namun lebih kepada saujana budaya atau cultural landscape yang memuat aktivitas, riuh suasana, dan keterkaitan masyarakat terhadap sungai. Oleh karena itu untuk mengetahui kondisi eksisting budaya yang ada di kawasan permukiman tepian sungai Kampung Apung Pulau Bromo, Kelurahan Mantuil maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini guna mengetahui kehidupan masyarakat yang tinggal di daerah gosong sungai (bars) dan mengidentifikasi aspek - aspek budaya sebagai pembentuk karakter lanskap budaya masyarakat kawasan permukiman tepian sungai besar. Populasinya adalah masyarakat yang bermukim di lokasi tersebut. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive (sengaja). Penelitian ini didesain menggunakan mixed method. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan melalui survei. Sedangkan pengumpulan data kualitatif, dilakukan melalui Indepth-Interview. Hasil penelitian disimpulkan bahwa budaya air dan karakteristik fisik permukiman tradisional di kawasan permukiman tepian sungai Kampung Apung Pulau Bromo, Kelurahan Mantuil sangat kaya dan beragam serta memiliki potensi untuk dikembangkan.
Kata Kunci: Ragam Potensi, Lanskap Budaya, Permukiman, Gosong Sungai.
Full Text:
PDFReferences
Afdholy, A.R. dkk. (2019).Tipologi Fungsi Rumah Tepian Sungai di Pinggiran Kota Banjarmasin. Jamang : Jurnal UM Banjarmasin. Vol. 1, No. 1, (April, 2019).ISSN : 2656-7180.
Afdholy, A.R. (2017).’Rumah Lanting" Arsitektur Vernakular Suku Banjar yang Mulai Punah. Local Wisdom : Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal, Vol. 9, No.1, Hal. 103 - 117.ISSN: 2086-3764.
Afdholy, A.R. dkk. (2017).Tipomorfologi Permukiman Tepian Sungai Martapura Kota Banjarmasin. Local Wisdom : Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal, Vol. 9, No.1, Hal. 33 - 50.ISSN: 2086-3764.9.
Ahrishar, M. dan Sulistyarso, H. (2018). Arahan Penataan Kawasan Permukiman Kumuh di Kelurahan Kuin Utara Kota Banjarmasin sebagai Upaya Pembentukan Identitas Kawasan. Jurnal Teknik ITS, Vol. 7, No. 2. ISSN: 2337 - 3539 (2301-9271 Print).
Ariyani, H., Nurhikmah. dan Nurhanifah, D. (2017).PKM Kelompok Ibu Sadar Gizi (Ibusazi) dalam Diversifikasi Pangan Berbasis Ikan Haruan sebagai Solusi Malnutrisi Anak. Proseding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Terbuka.ISBN: 978-602-392-375-5 e-ISBN: 978-602-392-376-2.
Azidin, Yustan dkk. (1990).Pengobatan Tradisional Daerah Kalimantan Selatan.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai-nilai Tradisional.
Creswell, John W. (2014). Research Design : Qualitative, Quantitative, and Mixed Method Aproach 4th Edition. Los Angeles: SAGE Publication, Inc.
Crysler, Greig. (2000).Journal Traditional Dwelling and Settlement Research. IASTE, Vol XI No II, Sprin.
Danby, Miles, Privacy as a Culturally Related Factor in Built Form, dalam Farmer, Ben dan Louw, Hentie, Companion to Contemporary Architectural Thought, London, Routledge, 1993.
Daud, Alfani. 1997.Islam dan Masyarakat Banjar; Deskripsi dan Analisa Kebudayaan Banjar. Jakarta: Rajawali Press.
Hadinata, Irwan Yudha. (2017).Transformasi Kota Sungai - Rawa Banjarmasin. Disertasi. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.
Hadinata, I.Y. dan Muchamad, BN. (2018).Studi Penyusunan dan Penentuan Sempadan Sungai di Kota Banjarmasin. Jurnal Kebijakan Pembangunan, Vol. 13, No. 1, Hal 1 - 7.
Hamidah, N., Rijanta, R. dan Setiawan, B. (2014).Model Permukiman Kawasan Tepian Sungai Kasus : Permukiman Tepian Sungai Kahayan Kota Palangkaraya. Jurnal Permukiman : Vol. 9. No. 1. April 2014 : 17-27.
Hapip, A.D. (2006). Kamus Banjar Indonesia. Banjarbaru : PT. Grafika Wangi Kalimantan.
Hasan, A. (2008). Adat Badamai : Interaksi Hukum Islam dan Hukum Adat dalam Masyarakat Banjar. Banjarmasin: Antasari Press.
Ibrahim, A.S. dkk. (1983). Analisis Bahasa untuk Pengajaran Bahasa. Surabaya: Usaha Nasional.
Kusdian., D. (2011). Potensi Revitalisasi Transportasi Sungai di Provinsi Lampung. Jurnal Transportasi : Vol. 11, No. 2, Hal. 143-152.
Kusliansjah, Karyadi. (2012). Jalan dan Sungai, Kanal sebagai Elemen Pembentuk Struktur Kota Sungai Banjarmasin - Kalimantan Selatan. Bandung : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Katolik Prahayangan.
Komalasari, I., dan Aswadi, D. (2016). Interferensi Kosakata Bahasa Banjar dalam Penggunaan Bahasa Indonesia Mahasiswa STKIP PGRI Banjarmasin. Jurnal Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya : Vol. 1, No.2, 1 Oktober. ISSN 2527 - 4104.
Koentjaraningrat. (2004). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta : Djambatan.
Kota Banjarmasin. Peraturan Daerah No. 31 Tahun 2 0 1 2 Te n t a ng Pe n e t a pa n , Pe ng a tu r a n Pemanfaatan Sempadan Sungai dan Bekas Sungai.
Miles, M.B, Huberman, A.M, dan Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis, A Methods Sourcebook, Edition 3. USA: Sage Publications. Terjemahan Tjetjep Rohindi Rohidi, UI-Press.
Mentayani, I. (2008). Analisis Asal Mula Arsitektur Banjar Studi Kasus : Arsitektur Tradisional Rumah Bubungan Tinggi. Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan : No. 1, Vol. 10, hal: 1 - 12. Januari 2008, JURNAL
Mentayani, I. dan Prayitno, B. (2011). Arsitektur Tepian Sungai Potret Life Style Masyarakat di Kota Banjarmasin. Seminar Nasional dan Workshop : Life Style And Architecture. Univ Atmajaya, Yogyakarta, 31 Mei 2011.
Mentayani, I. (2016). Identitas Keruangan Tepian Sungai dan Perubahannya pada Permukiman Vernakular di Banjarmasin. Semesta Arsitektur Nusantara Proceedings.
Mentayani, I. (2019). Identitas dan Eksistensi Permukiman Tepi Sungai di Banjarmasin. Prossiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah, Vol.4, No.3, hal. 497 - 502.
Noor, Y. (2012). Sejarah Perkembangan Islam di Banjarmasin dan Peran Kesultanan Banjar. Jurnal Albanjari, Vol. 11, No. 2 tahun 2012 P239 - 263. IAIN Antasari, Banjarmasin.
Noor, Y. (2016). Islamisasi Banjarmasin Abad ke-15 sampai Ke-19. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Nugroho, A.R. dan Muta’ali, L. (2016). Perkembangan Program Penanganan Permukiman Kumuh di Indonesia dari Masa ke Masa. Yogyakarta: UGM Press. ISBN 978-602-386-128-6.
Nugroho, A.R., Handoyo., S.R dan Muta’ali, L. (2017).Basis Data Potensi Sosial Ekonomi Masyarakat untuk Pengelolaan Wilayah Perkotaan Tepian Sungai (Kasus: Tipologi Permukiman Kumuh Kota Banjamasin). Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS 2017 Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Berkelanjutan. ISBN: 978-602-361-072-3.
Nugroho, A.R., Handoyo, S.R dan Muta’ali, L. (2018).Preferensi Pemukim Tetap Tinggal di Kawasan Sempadan Sungai Martapura Kota Banjarmasin.Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS IX 2018 Restorasi Sungai: Tantangan dan Solusi Pembangunan Berkelanjutan.ISBN:978-602-361-137-9.
Rakhmawati, E.R. dkk (2014).Analisis Pola Sebaran Permukiman berdasarkan Topografi di Kecamatan Brangsomg Kabupaten Kendal. Jurnal Geo Image, Vol. 3, No. 2, 2014. Hal 1 - 8. ISSN 2252-6285.
Republik Indonesia.Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya.Sekretariat Negara. Jakarta. 1992 .
Rusandi, M.A. dan Liza, L.O. (2017). Nilai - nilai Batatamba Masyarakat Banjar Bantaran Sungai dalam Mengatasi Gangguan Psikologis (Gelisah dan Gangguan Tidur) kedalam Bimbingan dan Konseling. Proceeding International Seminar On Counselling 2017 Malindo 5 (eISBN: 978-967-14139-9-9).
Rochgiyanti. (2011). Fungsi Sungai bagi Masyarakat di Tepian Sungai Kuin Kota Banjarmasin. Jurnal Komunitas, Vol. 3, No. 1, Hal. 51 - 59.
Sadana, Agus. (2014). Perencanaan Kawasan Permukiman. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Saleh, M. Idwar. 1986. Sekilas Mengenal Daerah Banjar dan Kebudayaan Sungainya sampai dengan Akhir Abad 19. Banjarbaru: Museum Negeri Lambung Mangkurat Provinsi Kalimantan Selatan.
Saleh, M.I. 1983. Sekilas Mengenai Daerah Banjar dan Kebudayaan Sungainya sampai Akhir Abad IX, Proyek Pengembangan Permuseuman Kalimantan Selatan Depdikbud. Banjarmasin 1983/1984.
Sam’ani dkk. (2005). Urang Banjar dan Kebudayaannya. Kalimantan Selatan: Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Suhardi. (2011). Analisis Kontrastif Bahasa Indonesia, Jawa, dan Banjar Sebagai Dasar Penyusunan Model Pembelajaran Bahasa Indonesia Permulaan. Jurnal Litera, Vol. 10, No. 2, Oktober 2011.
Susandi, A., Herlianti, I dan Tamamadin, M. (2005). Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketinggian Muka Laut di Wilayah Banjarmasin. Program Studi Meteorologi - Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Soekanto, Soerjono. (2004). Sosiologi Keluarga. Jakarta : Rineka Cipta.
Wang, Q., Chen, W., dan Liang, Y. (2011). The Effects of Social Media on College Students. MBA Student Scholarship. Paper 5. Diakses 16 Februari 2014.
Zulkifli (2008). Nilai Budaya Banjar dalam Cerita si Palui. Kandil. Edisi 7. Agustus - Oktober. Banjarmasin.
DOI: https://doi.org/10.20527/jgp.v1i1.2295
Refbacks
- There are currently no refbacks.
JGP (Jurnal Geografika: Geografi Lingkungan Lahan Basah) di Indeks Oleh :